Konten dari Pengguna

Pesona dan Perkembangan Wisata Religi Indonesia: Masjid Raya Al-Jabbar

Luthfiah Nurizzati Audifa
Mahasiswi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Juni 2023 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luthfiah Nurizzati Audifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Raya Al-Jabbar (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Al-Jabbar (sumber: dokumen pribadi)

Pesona dan Perkembangan Masjid di Indonesia

ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang religius, hal ini dibuktikan dengan banyaknya masjid yang tersebar dan adanya sila pertama pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Semua warga negara Indonesia bebas memilih keyakinan mereka tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu. Agama di Indonesia bermacam-macam, terdapat enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui negara itu adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Berdasarkan beberapa data salah satunya dilansir dari data World Population Review 2021, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Total pada tahun 2021 muslim Indonesia mencapai 231 juta penduduk (Zulfikar, 2023).
ADVERTISEMENT
Penyebaran islam di Indonesia berkaitan erat dengan pembangunan masjid sebagai tempat beribadah orang muslim dan tempat berdakwah mensyiarkan ajaran agama islam. Masjid juga menjadi wujud seni bangunan islam yang sampai saat ini memiliki peran penting dalam perkembangan seni arsitektur di Indonesia. Salah satu bukti perkembangan Islam di Indonesia adalah banyaknya masjid yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Terhitung sampai saat ini terdapat 800 ribu masjid yang ada di Indonesia. Seiring perkembangan zaman, pembangunan masjid juga tak kalah dengan transformasi teknologi yang semakin hari semakin canggih. Salah satu masjid yang saat ini menjadi viral di kalangan warga Jawa Barat bahkan seluruh warga Indonesia, yaitu Masjid Raya Al-Jabbar Bandung. Masjid megah dan canggih yang menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya dan menjadi tempat wisata religi masyarakat Indonesia. Masjid ini mulai dirancang oleh pemerintah provinsi Jawa Barat sejak tahun 2017 dan didesain langsung oleh gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Peresmian Masjid Raya Al-Jabbar ini tepat satu tahun yang lalu yaitu pada tanggal 12 Desember 2023, diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sejumlah pejabat kementerian, para kepala daerah, serta Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
ADVERTISEMENT
Masjid Raya Al-Jabbar dijuluki sebagai “Masjid Apung” karena terletak di tengah danau yang mempunyai 27 pintu yang memiliki makna yang berbeda-beda. Fakta unik dari pembangunan masjid ini adalah terinspirasi dari rumus matematika, matematika yang identik dengan aljabar, dan ilmuan matematika yang paling terkenal di dunia bernama Aljabar. Tidak hanya itu, Al-Jabbar merupakan asma Allah yang mengandung arti Yang Maha Kuasa atau Yang Maha Kuat, maka diharapkan masjid ini nantinya akan menjadi penguat iman umat islam agar terus dapat beribadah kepada Allah. Terakhir, secara kebetulan Aljabar adalah singkatan Jawa Barat. Jadi hal ini sudah menjadi takdir Masjid Raya Al-Jabbar dibangun di atas tanah Jawa Barat (Darmawan, 2022).
Wisata religi diartikan sebagai kegiatan berwisata atau berkeliling mengunjungi tempat-tempat yang memiliki sejarah keagamaan, seperti tempat ibadah dan juga kunjungan ke makam pemuka agama tertentu. Wisata religi selain untuk merefresh otak dengan melihat keindahan tempat wisata juga bertujuan untuk meningkatkan sisi religiusitas dan spiritualitas para wisatawan. Wisata religi umumnya menekan pada keindahan, keunikan, dan nilai agama suatu tempat (Suprasetio, 2019). Masjid Raya Al-Jabbar menjadi salah satu pilihan wisatawan Indonesia untuk berwisata religi. Selain tempat beribadah Masjid Raya Al-Jabbar dilengkapi dengan banyak fasilitas dan spot foto yang instagramable hal ini tentunya cocok untuk para milenial pemburu spot foto. Kemegahan dan kemewahan Masjid Raya Al-Jabbar diyakini dan disetujui sebagai nilai kemegahan yang benar-benar ada dan nyata, hal ini dibuktikan dengan antusiasme para masyarakat yang berbondong-bondong mengunjungi masjid ini untuk melihat kemegahan di luar dan di dalamnya. Antusias masyarakat menyebabkan terjadinya gerakan spectator crowds yang artinya kerumunan yang ingin melihat sesuatu dengan identitas kelompok yang berbeda dengan daerah yang berbeda juga (Rachmah, 2022). Kerumunan masyarakat menyebabkan kemacetan yang tidak kalah dengan banyaknya pengunjung di Masjid Raya Al-Jabbar. Bagaimana tidak, masjid ini memiliki kapasitas yang bisa menampung hingga 33 ribu orang. Sehingga tidak heran jika terjadi kerumunan dan kemacetan di sekitar masjid Raya Al-Jabbar.
ADVERTISEMENT
Masjid Raya Al-Jabbar memiliki bagian lengkung masjid berupa lembaran kaca patri yang disusun saling menindih bak sisik ikan yang membuatnya semakin menarik perhatian masyarakat. Seiring perkembangan zaman bentuk dan model masjid mulai bervariasi, salah satunya bentuk kubah masjid yang semakin unik dan menarik. Perkembangan masjid di kota-kota besar seolah mulai merubah image masjid yang identik dengan kubah dengan bentuk setengah lingkaran serta di puncak kubah terdapat bulan sabit dan bintang sebagai bentuk familiar dari sebuah masjid. Namun kini rancangan dan desain kubah masjid semakin modern seta bentuk yang bervariasi dengan tujuan untuk menciptakan bangunan yang ikonik (Hildayanti, 2022). Saat ini, banyak masjid yang memiliki bentuk kubah yang kontemporer dengan sentuhan artistik modern. Selain kubah, keberadaan menara menjadi ciri khas dari masjid. Masjid Raya Al-Jabbar memiliki empat menara tinggi yang tingginya mencapai 99 meter. Menara adalah bagian yang penting dari sebuah masjid, menara berfungsi sebagai tempat berkumandangnya adzan, suara azan akan bergema ke segenap penjuru untuk menyeru umat islam agar segera menunaikan kewajiban kepada Allah yakni shalat lima waktu tepat pada waktunya. Masjid Al-Jabbar tidak hanya bangunan yang unik, masjid ini menyediakan sarana edukasi keislaman yang dapat meningkatkan religiusitas masyarakat yaitu museum perkembangan islam. Perkembangan masjid di Indonesia bisa dilihat dari salah satu cat yang digunakan bagian terluar dari bangunan masjid Raya Al-Jabbar merupakan cat berbasis epoxy amine adduct, cat ini menghasilkan permukaan yang halus dan mudah diamplas serta memiliki daya tahan tinggi terhadap air, minyak, dan cuaca ekstrem. Para pengunjung yang hendak masuk akan melewati jembatan yang diiringi gemercik air mancur. Fakta unik dari jembatan yang menghubungkan antara plaza dengan halaman utama masjid diambil dari kisah mukjizat nabi Musa AS yang membelah lautan, di jembatan ini para pengunjung seakan berjalan di atas lautan di antara air mancur yang tingginya melebihi tinggi manusia normal. Masjid Raya Al-Jabbar ini tidak hanya untuk tempat ibadah saja melainkan bisa menjadi pilihan destinasi wisata masyarakat Indonesia yang sangat mewah dan edukatif dengan fasilitas yang sangat memadai serta lingkungan masjid yang luas dan tenang karena berada di tengah danau.
ADVERTISEMENT
Referensi
Darmawan, R. K. (2022). Menilik Keunikan Masjid Al Jabbar, Dijuluki “Masjid Apung”, Ada 27 Pintu yang Punya Makna Khusus. Kompas. https://bandung.kompas.com/read/2022/12/30/170000778/menilik-keunikan-masjid-al-jabbar-dijuluki-masjid-apung-ada-27-pintu-yang?page=all
Hildayanti, A. (2022). Persepsi Masyarakat Terhadap Kehadiran Masjid Tanpa Kubah di Indonesia. Teknosains: Media Informasi Sains Dan Teknologi, 16(1), 11-24. https://doi.org/10.24252/teknosains.v16i1.23914
Rachmah, F. A. (2022). Glorifikasi Kemegahan Masjid Raya Al-Jabbar dan Implikasinya pada Persepsi Masyarakat. Tax and Business Journal, 3(1), 81-87. https://doi.org/10.55336/jpb.v3i1.94
Suprasetio, A. (2019). Konstruksi Baru & Pengembangan Wisata Religi di DKI Jakarta. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 3(2), 158-172. https://doi.org/10.21009/hayula.003.2.03
Zulfikar, F. (2023). Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia. DetikEdu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6510599/10-negara-dengan-penduduk-muslim-terbanyak-di-dunia-indonesia-pertama