Konten dari Pengguna

Peran "Micro-Influencer" di Dunia Gen Z

Lutspiah Toujahroh
Mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang yang tertarik pada hal-hal baru. Menulis untuk berbagi pemikiran dan pengalaman sederhana.
4 Desember 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutspiah Toujahroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang, peran media sosial besar banget! Anak muda zaman sekarang susah banget lepas dari media sosial. Pernah nggak sih, pas mau beli sesuatu, kayak skincare misalnya, kalian langsung buka YouTube atau Instagram buat liat review produknya? Kita sering cari review dari orang-orang yang disebut "influencer." Nah, influencer itu ada banyak jenisnya. Kali ini, yang mau aku bahas adalah Micro-Influencer.
Sumber: www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: www.freepik.com
Micro-Influencer adalah individu yang punya followers nggak terlalu banyak, biasanya antara 10.000 sampai 50.000. Meskipun nggak sebanyak selebgram atau influencer besar, Micro-Influencer punya engagement yang lebih tinggi. Mereka dikenal lebih personal dan autentik, jadi interaksinya terasa lebih dekat. Biasanya, mereka punya niche tertentu, kayak kecantikan, kuliner, teknologi, gaya hidup, atau bahkan edukasi. Pokoknya, mereka ahli di bidangnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Gen Z dan Micro-Influencer
Gen Z, atau sering disebut Gen Z, adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1990-an akhir sampai 2010-an awal. Mereka lebih menghargai otentisitas dan koneksi personal dibanding iklan-iklan besar yang flashy. Jadi, nggak heran kalau mereka lebih tertarik sama Micro-Influencer daripada influencer besar.
Apa sih yang bikin Micro-Influencer menarik buat Gen Z? Pertama, mereka punya audiens yang lebih kecil tapi loyal. Hal ini bikin followers merasa ada koneksi yang nyata. Kedua, konten yang mereka buat biasanya relatable dan sering kali edukatif. Buat Gen Z, ini ngebantu mereka dapetin informasi dengan cara yang lebih santai tapi tetap informatif. Selain itu, Micro-Influencer sering jadi pelopor tren, mendukung produk lokal, dan bahkan angkat suara soal isu-isu sosial yang lagi hangat.
ADVERTISEMENT
Dampak Micro-Influencer
Pengaruh Micro-Influencer besar banget, tergantung bidang apa yang mereka tekuni. Beberapa dampak positifnya adalah:
Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diwaspadai, seperti:
ADVERTISEMENT
Jadi, Micro-Influencer punya pengaruh besar, terutama buat Gen Z. Tapi, kita juga harus bijak dalam memilih siapa yang layak dijadikan panutan. Jangan gampang terbawa arus atau percaya sama semua yang mereka share. Pakailah media sosial dengan cerdas supaya kita tetap bisa ambil manfaatnya tanpa terjebak hal-hal yang nggak perlu.
Selalu ingat, media sosial itu alat, bukan tujuan. Yuk, jadi Gen Z yang melek teknologi dan tetap kritis!