news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pandemi 2020: Bagaimana COVID-19 Mengubah Keluargaku

Lyana Shafira Zahra
Mahasiswi program studi D-3 penerbitan di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
30 Mei 2022 0:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lyana Shafira Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Covid-19 atau lebih dikenal dengan corona virus merupakan penyakit yang menyerang pernapasan manusia. Penyakit ini membuat seluruh dunia khawatir karena COVID-19 merupakan virus yang dapat mengancam banyak jiwa. Awal COVID-19 masuk ke Indonesia di tahun 2020 tepatnya pada bulan Maret, wabah ini membuat Negara Indonesia terpaksa melakukan lockdown untuk kepentingan keselamatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Protokol kesehatan pun diterapkan demi menjaga kesehatan warga negara, seperti melakukan penerapan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Penyebaran dan penularan virus ini sangat cepat dalam hitungan detik, sehingga dapat dikategorikan sebagai pandemi.
Di masa pandemi ini, banyak faktor yang terkena dampak COVID-19, antara lain pendidikan, ekonomi, kesehatan dan tentunya kebahagiaan orang-orang yang ada di dalamnya. Apa dampak dari COVID-19? Karena serangan COVID-19 sangat berbahaya sedangkan aktivitas apa pun yang dilakukan secara langsung dapat menyebarkan virus dengan cepat.
Kegiatan ini dilarang keras karena dapat menimbulkan keramaian sehingga tidak dapat menerapkan prosedur kesehatan yang baik. Selain itu, varian baru COVID-19 yang muncul dari India lebih berbahaya, menyebar dengan cepat di udara. Dalam satu hari sekitar 1.000 orang meninggal karena virus mematikan ini, sehingga Indonesia memasuki fase darurat penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang juga terkena dampak dari virus ini, misalnya Kakakku. Dia bagian dari garis depan, yang memaksanya untuk bekerja lebih keras. Hal tersebut membuat Kakakku kehilangan waktu libur bersama keluarga.
Nurfitriani, A.Md. Salah satu tenaga medis yang terkena dampak covid-19
Selain itu, Ayahku pun ikut merasakan dampak dari pandemi ini. Sebagai seorang aparatur negara, sudah menjadi kewajibannya untuk menyelamatkan kesejahteraan bangsa dan negara. Oleh sebab itu, ia merupakan salah satu petugas keamanan COVID-19 di kawasan Wisma Atlet, Jakarta.
Mayor CZI Markhaban, Ayahku yang tergabung dalam satgas covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran. Jakarta.
Di awal tahun 2021, COVID-19 di Indonesia mulai berkurang, sehingga beberapa kegiatan bisa dibuka kembali menuju Indonesia new normal. Namun, pada pertengahan Juni lalu, COVID-19 mengalami peningkatan cukup signifikan dengan varian virus terbaru yang berasal dari India. Hal ini memaksa Indonesia untuk menyelenggarakan PPKM darurat.
ADVERTISEMENT
PPKM Darurat mulai pada tanggal 2 sampai 20 Juli 2021, upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Pemerintah berharap masyarakat dapat mengikuti pelaksanaan PPKM Darurat ini dengan tertib, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang keadaan Indonesia saat ini.
Indonesia sedang tidak baik-baik saja, banyak nyawa yang diambil oleh virus ini dan banyak aktivitas yang terhenti, kira-kira berapa lama ini akan berlangsung? maka dari itu, mari sama-sama kita membantu pemerintah serta tenaga medis dan lainnya untuk membuat Indonesia bebas dari virus COVID-19 dengan cara mematuhi PPKM Darurat, menjalankan prokes sesuai ketentuan, memakai double masker dan tentunya siap vaksin untuk Indonesia menuju new normal.