Konten dari Pengguna

Presidensi Indonesia sebagai ASEAN Chairmanship 2023

Lycael Telussa
Mahasiswa Studi Hubungan Internasional, Universitas Kristen Indonesia. Dengan mengambil fokus pada Sosial dan Ekonomi
16 April 2023 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lycael Telussa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penerimaan tugas dan tanggung jawab ketua ASEAN kepada Indonesia pada upacara penutupan ASEAN SUMMIT ke 40 dan ke 41 di Phnom Penh, Kamboja (13/11/2022) Foto : Biro Pres Sekretariat Negara.
zoom-in-whitePerbesar
Penerimaan tugas dan tanggung jawab ketua ASEAN kepada Indonesia pada upacara penutupan ASEAN SUMMIT ke 40 dan ke 41 di Phnom Penh, Kamboja (13/11/2022) Foto : Biro Pres Sekretariat Negara.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Indonesia sebagai Presidensi G20 membuat Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi ketua ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023. ASEAN merupakan singkatan dari The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Indonesia sudah dipercaya memegang peranan penting ini sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1976, 1996, 2003, dan 2011 serta menghasilkan achievement yang sudah terbukti dan dapat memajukan negara ASEAN. 
Tahun 2023 menjadi kali kelima bagi Indonesia memegang kembali ASEAN Chairmanship, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna bahwa Indonesia ingin mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang memiliki peran penting dan ingin menjadi sebagai pertumbuhan ekonomi baik bagi negara kawasan maupun bagi dunia.
ASEAN Matters terdiri dari 3 elemen penting yaitu penguatan dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, dan sentralitas ASEAN.  Serah terima Kekuatan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia dilakukan pada KTT ASEAN ke-42 di Phnom Penh, November 2022. Periode ASEAN Chairmanship dimulai sejak 1 November 2023 dan berlangsung hingga 31 Desember 2023. 
Suasana Asean Finance Ministers and Central Bank Governers Meeting di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (28/3). Foto: Sinar/ kumparan
Dengan dinyatakannya Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN, bermakna Indonesia tetap menjadikan ASEAN relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Indonesia juga ingin ASEAN menjadi pusat perekonomian dunia dengan disusunnya tiga pilar priorities economic deliverables, yaitu: Rebuilding Regional Growth, Connectivity, and New Competitiveness (recovery rebuilding) yang bertujuan untuk mengeksplor implementasi bauran kebijakan (policy mix) demi memulihkan dan pertumbuhan ekonomi, Accelerating Inclusive Digital Economy Transformation and Participation (digital economy) yang bertujuan untuk memperkuat literasi digital terkait ekonomi di mana perlu peningkatan strategi finansial dan interkonektivitas sistem pembayaran regional. Pilar yang terakhir, Promoting Sustainability Economic Growth for a Resilient Future (sustainability). 
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai pemegang keketuaan presidensi ASEAN pada saat ini tentunya dapat membuka beberapa kemungkinan dan kesempatan yang menguntungkan terhadap setiap anggota ASEAN. Penguatan dan keunggulan dalam perekonomian merupakan konsentrasi utama Indonesia sebagai ketua presidensi ASEAN.
Tentunya sangat penting hingga dijadikan tiga pilar prioritas. Hal ini sangat diharapkan agar pertumbuhan perekonomian di negara-negara anggota ASEAN makin naik signifikan terlebih khusus kepada Timor Leste yang akhirnya sudah resmi bergabung sebagai anggota ASEAN pada Senin 11-11-2022 pada KTT ASEAN di Kamboja silam.
Dengan pertumbuhan perekonomian bersama antara negara-negara anggota ASEAN membuat citra dan kepercayaan dunia terhadap ASEAN sebagai organisasi regional, hal ini dapat membantu sehingga tingkat kerja sama dan investasi luar yang masuk ke dalam negara ASEAN semakin meningkat karena adanya rasa kepercayaan dan pengakuan dunia terhadap ASEAN itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sehingga hal ini semakin mempromosi ASEAN sebagai organisasi regional sendiri, bahwa organisasi regional akan sangat membantu pertumbuhan negara dan memberikan potensi yang tinggi dalam kerja sama antar negara dalam regional. 
Ilustrasi ASEAN. Foto: PAPALAH/Shutterstock
Sebagai Presiden ASEAN, Indonesia memiliki peran penting dalam mempererat kerja sama antar negara-negara anggota ASEAN. Salah satunya adalah mempererat hubungan antar negara anggota ASEAN. Indonesia sebagai presiden ASEAN dapat memanfaatkan posisinya untuk memperkuat hubungan bilateral antar negara anggota ASEAN.
Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara anggota dan menyelenggarakan acara-acara yang mempromosikan budaya dan kerja sama ekonomi.
Sebagai contoh, ASEAN ini melanjutkan adanya MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan bertujuan untuk membuat ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesi; berdaya saing dan dinamis; peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi serta berpusat pada masyarakat; serta ASEAN yang global. 
ADVERTISEMENT
Dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN ini dapat memberikan banyak pengaruh serta kerja sama yang baik. Pengaruh ini dapat dirasakan tidak hanya bagi Indonesia namun juga bagi negara-negara di ASEAN dalam segala sektor baik itu ekonomi, politik serta juga budaya.
Dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN ini dapat memberikan banyak pengaruh serta kerja sama yang baik. Pengaruh ini dapat dirasakan tidak hanya bagi Indonesia namun juga bagi negara-negara di ASEAN dalam segala sektor baik itu ekonomi, politik serta juga budaya.