Konten dari Pengguna

Industri Film Anime di Jepang: Kreativitas, Tantangan, dan Dampaknya di Dunia

Lyla Wahyu Budi Lestari
Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Jepang, Universitas Airlangga.
29 September 2024 9:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lyla Wahyu Budi Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri anime di Jepang bukan hanya menjadi bagian dari budaya populer, tetapi juga telah berkembang menjadi fenomena global yang memengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari hiburan, sektor pariwisata, hingga ekonomi. Dengan sejarah panjang yang dimulai sejak awal abad ke-20, anime telah menempati posisi penting dalam dunia sinema, menyatukan seni visual khas Jepang, bahkan hingga seni visual yang unik dengan narasi memikat. Produksi anime Jepang tidak hanya diminati di dalam negeri, namun juga memiliki penggemar fanatik di seluruh dunia (otaku) , menjadikannya salah satu ekspor budaya terbesar negara Jepang.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan mengeksplorasi sejarah, perkembangan, tantangan, dan dampak dari industri film anime Jepang di dunia.
Kota Anime Jepang. Foto: Shutterstock

1. Sejarah dan Perkembangan Anime di Jepang

Anime mulai diproduksi pada awal abad ke-20 di negara Jepang, dengan pengaruh dari film-film animasi Barat seperti Disney. Salah satu anime pertama adalah "Namakura Gatana" (1917), yang diikuti oleh produksi lebih banyak selama periode sebelum dan setelah Perang Dunia II. Namun, perkembangan pesat anime modern dimulai pada tahun 1960-an, ketika Osamu Tezuka menciptakan "Astro Boy" (Tetsuwan Atomu) yang menjadi anime TV pertama yang disiarkan secara nasional.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, anime seperti "Akira" dan "Ghost in the Shell" membuka jalan bagi dunia animasi Jepang untuk lebih dikenal di kancah internasional. Anime ini memperkenalkan dunia pada gaya visual yang berbeda dengan tema-tema yang kompleks, dari sains fiksi hingga filsafat, menjadikan Jepang sebagai pusat produksi animasi yang dikenal dunia.
ADVERTISEMENT

2. Studio-studio Produksi Terkenal di Dunia Anime

Industri anime Jepang dikenal dengan studio-studio produksinya yang menciptakan banyak karya terbaik dalam sejarah animasi. Beberapa studio paling berpengaruh termasuk:

1. Studio Ghibli

Dikenal karena karya-karya seperti "Spirited Away" dan "My Neighbor Totoro," Studio Ghibli adalah salah satu studio animasi yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia karena keindahan kualitas animasi yang diproduksinya. Pendiri utamanya adalah Hayao Miyazaki yang dianggap dunia sebagai salah satu master animasi terbesar di dunia.

2. Toei Animation

Salah satu studio tertua di Jepang, Toei terkenal dengan seri anime "Dragon Ball," "Sailor Moon," dan "One Piece." Toei telah memainkan peran penting dalam mengenalkan dunia anime ke seluruh penjuru dunia.

3. Madhouse

Studio ini dikenal dengan karya-karya berkualitas tinggi seperti "Death Note," "Perfect Blue," dan "One Punch Man." Madhouse dikenal karena keberaniannya dalam mengadaptasi cerita-cerita yang lebih dewasa dan kompleks.
ADVERTISEMENT

4. Kyoto Animation (KyoAni)

Dikenal dengan seri seperti "Violet Evergarden" dan "K-On!," KyoAni terkenal dengan pendekatan yang hati-hati dalam animasi, fokus pada detail dan karakter yang emosional.

3. Proses Produksi Anime

Produksi anime melibatkan proses yang panjang dan rumit, mulai dari penulisan naskah hingga proses finishing animasi pada akhir proses. Secara umum, proses ini terbagi menjadi beberapa tahap:

1. Penulisan Naskah dan Storyboarding

Di tahap ini, plot cerita akan dikembangkan, dan storyboard dibuat untuk merencanakan adegan dan dialog.

2. Pembuatan Animasi

Setelah storyboard selesai, animator mulai membuat adegan. Ada dua tipe animasi utama dalam anime yaitu hand-drawn (2D) dan CGI (3D). Meskipun banyak anime tetap menggunakan teknik 2D tradisional, penggunaan CGI meningkat untuk membuat efek yang lebih realistis.

3. Pengisian Suara (Dubbing)

Pengisi suara atau seiyuu memainkan peran penting dalam anime. Suara mereka membuat karakter pada animasi menjadi hidup dan sering menjadi daya tarik utama bagi penggemar.
ADVERTISEMENT

4. Pengeditan dan Penyuntingan Musik

Musik latar, efek suara, dan tema pembuka dan penutup adalah elemen penting yang menambah dimensi emosional dalam anime.

4. Tantangan yang Dihadapi Industri Anime

Di balik keindahan karya yang dihasilkan, industri anime Jepang juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu masalah terbesar adalah beban kerja berlebihan dan upah yang rendah bagi para animator. Banyak animator muda yang bekerja dengan jam kerja yang panjang dan menerima upah yang jauh di bawah standar.
Selain itu, piracy (pembajakan) juga menjadi tantangan signifikan, dengan banyak anime yang diunggah secara ilegal di berbagai platform online. Hal ini merugikan studio-studio anime yang mengandalkan pendapatan dari lisensi dan penjualan.
Namun, banyak studio berusaha memperbaiki kondisi ini, dengan mendukung kolaborasi internasional dan memperbaiki sistem kerja untuk meningkatkan kualitas hidup para pekerja di industri ini.
Penggemar Anime. Foto : Shutterstock

5. Dampak Anime di Dunia

Anime telah memberikan dampak besar di seluruh dunia, baik dari segi budaya, sektor pariwisata, maupun ekonomi. Anime seperti "Naruto," "Attack on Titan," dan "My Hero Academia" telah menciptakan basis penggemar global yang besar yang biasa disebut dengan "Otaku" yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia, mulai dari Amerika, Eropa, hingga Asia.
ADVERTISEMENT
Anime juga berperan dalam mempromosikan pariwisata Jepang, dengan banyak turis yang datang untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang terinspirasi dari anime yang terkenal.
Selain itu, produk-produk terkait anime seperti mainan, merchandise, dan video game juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Anime telah menjadi salah satu ekspor budaya terbesar Jepang, menyatukan berbagai komunitas di seluruh dunia.