Konten dari Pengguna

Perempuan dan Kebebasan yang Pelik

Lynea Grandisa
Student of Broadcasting Digital Media And Communication in LSPR.
7 Februari 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lynea Grandisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap perempuan. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap perempuan. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Zaman sudah berubah, namun sikap dan pemikiran beberapa orang masih belum maju. Betapa bodohnya kita mempercayai bahwa semakin berkembangnya zaman dan teknologi, pengetahuan masyarakat juga semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Sikap menghargai terhadap perempuan masih sangat minim. Bukan hanya di ibu kota, namun juga di daerah-daerah yang terpencil sekalipun. Memang benar perempuan sudah merdeka, tapi apakah semua orang menerima akan kemerdekaan tersebut?
Pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun membuat kami, para kaum perempuan merasa takut dan terancam akan keamanan dan kebebasan kami. Banyak organisasi atau tempat mengadu bagi para perempuan, tapi tidak semua mempunyai keberanian yang besar untuk mengungkapkan kebenaran.
Kebenaran menjadi hal yang paling ditakutkan bagi para korban pelecehan seksual. Semua pelaku bertindak sok suci...merasa tindakannya benar, dan menyalahkan korban. Sentuhan, tatapan, dan pikiran yang kotor membuat saya muak. Rasanya saya ingin sekali memuntahkan pikiran dan perkataan hina saya terhadap para pelaku.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, aparat hukum dan masyarakat masih memandang kasus pelecehan seksual sebelah mata, sehingga mereka kurang responsif. Bukan hanya mereka, bahkan orang-orang terdekat korban pelecehan seksual pun bisa menganggap enteng.
Haruskah terjadi pembunuhan ataupun luka lebam agar kasus pelecehan seksual dianggap serius?Apakah predator seksual yang berkeliaran bebas di transportasi dan tempat umum harus memangsa ribuan perempuan terlebih dahulu sebelum ditangkap?

Pengalaman Pelecehan Seksual

Saya mempunyai seorang kenalan. Ia pernah mengalami pelecehan seksual. Ia mengizinkan saya untuk mengungkap identitasnya, namun saya memilih untuk merahasiakannya.
Suatu hari ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya di suatu daerah Kalimantan. Ia memutuskan untuk berjalan kaki karena ia memang orang yang suka berjalan kaki. Tiba-tiba ada pengendara motor yang mengarah kearahnya dan dengan sengaja memegang bagian dadanya. Setelah kejadian itu, ia merasa frustasi dan takut untuk pergi keluar.
ADVERTISEMENT
Saya yakin semua korban merasakan hal yang sama. Takut untuk pergi keluar, terancam, frustasi, merasa jijik akan dirinya sendiri.
Pertanyaannya adalah: apakah itu mungkin?