Mapan Finansial, Lalu Apa?

Lyra Puspa
President Vanaya Coaching Institute. Kandidat PhD Applied Neuroscience in Psychology Canterbury University, UK.
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2017 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lyra Puspa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Enjoying life (Foto: Marie-Sophie Takien)
zoom-in-whitePerbesar
Enjoying life (Foto: Marie-Sophie Takien)
ADVERTISEMENT
Apa rasanya bagi Anda jika minimal kebutuhan dasar keluarga Anda sudah terpenuhi dari pendapatan pasif tanpa harus bekerja aktif? Untuk apa kemudian waktu dan tenaga Anda? Akan menjadi apa seluruh potensi Anda? Karya seperti apa yang Anda bisa kontribusikan melalui profesi Anda? Apa makna dan peran Anda sesungguhnya?
ADVERTISEMENT
Inilah titik aman pertama. Tangga kedua pada 4 tangga mapan finansial: rawan, aman, nyaman, dan mapan. Setiap tahapnya terbentuk dari seberapa besar pendapatan pasif kita bisa mencukupi kebutuhan dasar, investasi, dan gaya hidup.
Lalu bagaimana caranya? Formula kolaborasi 5 jalur Income Pentagon - Gaji, Bisnis, Emas, Properti, dan Instrumen Keuangan - yang teruji empiris akan membantu untuk mencapai tingkat kemapanan yang Anda inginkan.
Mapan? Ya, mapan. Bukan kaya, istilah yang kami gunakan. Karena mapan tidak memandang berapa nilai angka. Sebab mapan tidak bisa dibandingkan. Bukankah angka kecukupan kita masing-masing berbeda?
Mapan. Karena mapan adalah tanda kemandirian ekonomi di tingkat keluarga. Dan setiap insan berhak mendapatkannya. Bukankah kemandirian ekonomi adalah dasar kemandirian diri kita sebagai manusia?
ADVERTISEMENT
Begitulah. Kita kerap kali mengaku punya mimpi besar dan beragam potensi. Namun berapa banyak di antara kita yang berhasil mewujudkan semua mimpi dan memaksimalkan segenap potensi itu?
Entah berapa banyak di antara kita yang sibuk dari hari ke hari sekedar untuk mencari nafkah. Berpeluh keringat tanpa henti demi melunasi tagihan demi tagihan. Hidup dari bulan ke bulan. Paycheck to paycheck.
Lalu kita lupa pada mimpi-mimpi kita yang pernah ada. Dan terjebak pada kesibukan sehari-hari, tanpa sempat berhenti sejenak untuk merenungkan apa arti penting kita hadir di dunia.
Betapa sayangnya jika potensi diri kita tidak tergali optimal hanya karena fokus kita beralih demi mengejar uang. Seakan-akan kualitas hidup kita hanya diukur dengan satu parameter itu saja. Human Being lantas turun pangkat menjadi Human Having. Apa yang kita punya lebih dihargai dibandingkan apa peran dan kontribusi kita.
ADVERTISEMENT
Maaf. Kita adalah makhluk yang konon paling sempurna. Yang dijadikan Tuhan pemimpin di muka dunia. Yang lebih mulia dibanding flora dan fauna. Lantas ke mana kemuliaan itu berada?
Maaf. Biarkan uang dan harta kembali menjadi pembantu kita. Sarana untuk memudahkan jalan mencapai tujuan dan visi kita. Namun sarana tetap sarana. Tak perlu menjadi tujuan, apalagi obsesi utama.
Karena itu mapan finansial menjadi pondasi agar kita semua leluasa berperan nyata. Sehingga manusia mampu kembali berdiri tegak menjadi manusia seutuhnya. Dengan segenap potensi, visi, dan karyanya.
Dan karena itulah... Income Pentagon ada.
#IncomePentagon
#MapanFinansial
#WealthCoaching
#VanayaCoachingInstitute