Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dampak dari Transportasi Online
26 Desember 2022 21:10 WIB
Tulisan dari Muhammad Adiyatma Setiadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Transportasi adalah perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu dengan menggunakan manusia, hewan atau mesin.
ADVERTISEMENT
Pengertian transportasi menurut:
1. Hadihardaja dkk, transportasi adalah pemindahan penumpang dan barang dari tempat satu ke tempat yang lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pergerakan (movement) dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas barang atau penumpang dengan atau tanpa alat angkut ke tempat lain.
2. Kamaludin (1986) dalam Musa dan Setiono (2012), transportasi adalah mengangkut atau membawa suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu gerakan pemindahan barang-barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor maupun mobil ini searah dengan tingkat kemacetan yang semakin tinggi di Indonesia terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta. Sehingga untuk memberikan solusi ini maka diperlukan moda transportasi yang efektif, yaitu transportasi umum yang akan membuat angka kemacetan menurun. Tetapi transportasi umum khususnya yang berada di perkotaan ini masih menimbulkan kemacetan yang diakibatkan oleh lahan parkir yang terbatas, sehingga para supir angkutan ini memilih untuk memarkirkan kendaraannya sembarangan. Dan dapat menimbulkan kebisingan karena pengaruh penggunaan klakson untuk mengurangi stress para pengendara.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya teknologi yang semakin maju ini dapat menjawab masalah persoalan ini, dengan dibuatkannya aplikasi-aplikasi transportasi online, seperti Gojek, Grabbike, dan Uber. Transportasi online adalah transportasi yang dipesan terlebih dahulu oleh pelanggan melalui aplikasi di dalam smartphone yang terhubung internet. Dengan adanya transportasi online ini para penumpang, dapat mudah untuk mendapatkan transportasi umum karena tidak perlu lagi untuk menghampiri pangkalan ojek atau tempat pemberhentian angkot. Keunggulan dari transportasi online ini cara pembayaran yang mudah, dapat mengetahui identitas pengemudi, dan adanya gps sehingga rute perjalanan yang dapat dilihat melalui aplikasi di smartphone.
Transportasi Online pertama kali di Indonesia, yaitu Gojek yang didirikan pada bulan Okteber 2010 oleh Nadiem Makarim. Pada masa awal perkembangannya transportasi online di Indonesia mengalami pertumbuhan yang tidak signifikan. Transportasi online mulai berkembang karena banyaknya investor yang mulai berminat untuk berinvestasi ke perusahaan transportasi online, di pertengahan tahun 2014. Awal mula dalam perkembangannya transportasi online mendapatkan pro dan kontra dikarenakan transportasi online ini dituding sebagai akibat dari menurunnya pendapatan transportasi konvensional. Sehingga menimbulkan konflik dan demo besar-besaran yang menolak adanya transportasi online ini (Aziah, A., & Rabia, P, 2018).
ADVERTISEMENT
Namun seiring dengan pendapatan ojek pangkalan yang menurun, banyak dari mereka yang beralih menjadi ojek online. Transportasi online ini dapat mengurangi tingkat pengangguran dikarenakan telah terbukanya lapangan pekerjaan baru.
Saat ini transportasi online menjadi transportasi yang paling laris dibandingkan dengan transportasi konvensional yang seiringnya waktu Dan pada Ojek online saat ini merupakan alat transportasi yang saat ini digemari oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya transportasi online ini dapat memudahkan masyarakat, tidak hanya itu transportasi online juga menjamin keamanan bagi pelanggan nya dan transportasi online ini adalah transportasi alternatif, karena lebih mudah untuk mengaksesnya.
Manfaat-manfaat dari transportasi online :
1. Mempermudah Masyarakat
Dengan adanya transportasi online ini pelanggan tidak perlu repot-repot untuk menghampiri dan mencari pangkalan ojek, karena pelanggan hanya perlu memesannya melalui aplikasi yang tersedia di smartphone.
ADVERTISEMENT
2. Lebih Efisien Waktu
Pelanggan tidak perlu untuk mencari-cari pangkalan ojek atau pemberhentian angkot, sehingga waktu menjadi lebih efisien. Dan ketika menggunakan ojek online, driver ojek online itu akan tiba di lokasi penjemputan konsumen dengan cepat.
3. Hemat Biaya
Dengan adanya promosi yang dibuat oleh perusahaan transportasi online akan menguntungkan pelanggan, karena biaya yang lebih hemat (Wadayana,2018).
Transportasi online ini berpengaruh positif karena bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat, dikarenakan dapat mengurangi angka pengangguran karena hadirnya transportasi online ini bisa membuat masyarakat mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Dan dapat membantu menambah pendapatan mereka meskipun pada dasarnya mereka sudah bekerja (Alfadri Ferri,2018).
Transportasi online bisa merugikan para drivernya, misalnya kasus orderan fiktif, yaitu dengan memesan pesanan palsu secara sengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga dapat merugikan driver ojek online (Setiawan Erwin, 2021).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya oknum pelanggan saja, tetapi terdapat oknum driver juga yang dapat membuat penilaian dari perusahaan transportasi online tersebut menurun. Contoh kasusnya, yaitu terjadinya pelecehan yang dilakukan driver terhadap pelanggannya dan terjadinya tindak kekerasan terhadap pelanggan ojek online yang dilakukan oleh drivernya (Fajar Aditya,2017).
Jadi transportasi online ini memiliki dampak positif yang dapat menguntungkan masyarakat serta dapat mensejahterakan masyarakat dari terbukanya lapangan pekerjaan, selain dampak positif transportasi online ini juga memiliki dampak negatif yang dapat merugikan bagi pelanggan maupun driver nya, oleh karena itu kita harus lebih berhati-hati dan tetap selalu waspada, karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimanapun.
Daftar Pustaka
Alfadri Ferri. (2018). Pengaruh Adanya Transportasi Online Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Melalui Variabel Pengangguran di Kota Medan, h.161-162.
ADVERTISEMENT
Aziah, A., & Rabia, P. (2018). Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia) Volume 18 No. 2 September.
Fajar Aditya. (2017) Ojek Online Pukul Pelanggan, Menhub: Tindak Driver yang Agresif Di akses pada 8 Desember 2022 https://news.detik.com/berita/d-3577002/ojek-online-pukul-pelanggan-menhub-tindak-driver-yang-agresif
Setiawan Erwin. (2021).Perlindungan Konsumen Terhadap Driver Ojek Online dalam Mendapatkan Orderan Fiktif Aplikasi Go-Jek Atas Pesanan Go-Food di Kota Surabaya, h.5.
Muhammad Adiyatma Setiadi, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta