Perawat Hebat Rakyat Sehat

Tepat 46 tahun yang lalu berhimpunnya suatu organisasi profesi yang bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah profesi perawat Indonesia. Sejak 17 maret 1974, PPNI kian tumbuh dan berkembang dalam pengembangan pengorganisasian, kepengurusan, dan keanggotaan dalam rangka berkontribusi bagi pembangunan kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia maupun dunia. Perawat terlibat secara aktif dan nyata untuk memberikan asuhan keperawatan yang holistik, memberikan layanan yang berkualitas, dan mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan hingga ke pelosok desa.

Perjalanan panjang yang dilalui oleh PPNI selama 46 tahun dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. Kehadiran perawat dalam tiap layanan kesehatan dapat memberikan kualitas asuhan yang berkualitas dalam peningkatan status kesehatan individu maupun masyarakat secara luas. Mengusung tema Perawat Hebat Rakyat Sehat, pelayanan keperawatan dilakukan dengan kompetensi yang baik serta memenuhi standar praktik keperawatan yang didasari oleh niat yang tulus, cerdas, baik dalam bersikap, komunikatif, dan tidak membeda-bedakan.

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan tercapainya Indonesia sehat. Mengamati 46 tahun organisasi perawat berdiri, kini perawat telah memiliki payung hukum berupa undang-undang keperawatan, membuka praktik mandiri keperawatan, pesatnya pertumbuhan pendidikan keperawatan, terlaksananya program satu perawat satu desa, dan lain-lainya. Tentu saja semakin kesini tantangan yang dihadapi kian kompleks, ada beberapa isu dan tantangan yang dihadapi perawat di masa kini.

Pesatnya Pendidikan Keperawatan

Perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia semakin tinggi. Walaupun pertumbuhannya terbilang sedikit terlambat dibanding negara lain seperti Thailand dan Filipina, namun pendidikan keperawatan segera merespon kebutuhan jenjang perawat yang lebih tinggi sebagai bentuk pemenuhan tenaga yang lebih berkualitas. Jangan heran jika hampir mayoritas perguruan tinggi memiliki Fakultas Keperawatan untuk mencetak generasi baru yang memiliki kompetensi berdaya saing tinggi.

Pendidikan keperawatan kian baik yang di awali dari Diploma III, Sarjana, Magister, Spesialis Keperawatan, dan Doktor Keperawatan. Jumlah pendidikan spesialis dan doktoral masih terbilang cukup rendah, hal ini harus menjadi perhatian dunia akademik untuk mendirikan pendidikan lainnya yang berkualitas.

Bila melihat jenjang pendidikan perawat tersebut tak heran jika saat ini gelar profesor keperawatan telah ada sebagai jenjang tertinggi di kalangan akademisi. Tentu saja, dengan peningkatan pendidikan ini diharapkan dapat merespon permasalahan di masyarakat yang kian kompleks dengan daya pikir kritis, kompeten dalam bertindak, dan peningkatan penelitian berbasis kejadian sebagai acuan dalam melakukan tindakan.

One village one nurse

Program satu desa satu perawat diinisiasi oleh PPNI untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam mempercepat terwujudnya desa mandiri. Pemerataan atas tenaga kesehatan khususnya perawat di daerah pedesaan menjadi perhatian penting bagi PPNI untuk memperkecil jarak pelayanan antara perawat-masyarakat. Hal ini juga seiring sejalan dengan yang disampaikan Menteri Kesehatan untuk mengupayakan kegiatan promotif dan preventif di masyarakat. Guna menekan angka kematian ibu dan bayi, masalah penyakit tidak menular atau menular, masalah kesehatan lingkungan, gizi, dan lainnya di masyarakat diperlukan kehadiran perawat yang membantu berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia sehat.

Issue

Walau kini PPNI telah berusia 46 tahun masih banyak hal yang harus segera diperbaiki untuk mencapai kesejahteraan anggota. Perawat merupakan organisasi kesehatan yang memiliki anggota terbesar yang tersebar di seluruh negeri. Namun saat ini, problematika yang dihadapi seperti kurang meratanya penyebaran tenaga perawat hingga ke pelosok dan belum layaknya insentif yang diterima sebagai pemberi layanan kesehatan profesional.

Peningkatan kesejahteraan perawat melalui peluang kerja ke luar negeri sudah sangat terbuka. Kebutuhan akan tenaga perawat sangat tinggi di luar negeri, namun kurangnya dukungan organisasi untuk memfasilitasi kebutuhan dan banyaknya urusan administratif seakan menjadi penghalang perawat untuk bekerja di luar negeri. Hal inilah yang saat ini harus diperhatikan untuk diselesaikan.

Tantangan

Problematika kesehatan kian kompleks yang menuntut kerja perawat harus juga harus “perfect”. Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia menjadi tantangan yang besar yang dihadapi oleh perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif selama 24 jam tanpa henti. Pandemi sekalipun harus menjadi konsekuensi sebagai tugas suci untuk terus melakukan pelayanan. Perawat selalu berdiri dengan gagah menerima pasien yang datang dengan keresahannya. Melihat pasien dan masyarakat yang terus panik melihat kondisi saat ini, namun perawat terus memberikan pelayanan yang terbaik. Walau yang lain diliburkan, perawat terus kerja lembur.

Fenomena pandemi Covid-19 saat ini, Perawat sebagai garda terdepan harus rela berkorban demi tugas sucinya untuk memberikan asuhan keperawatan. Banyak cerita yang menyentuh hati dari pengobatan perawat-perawat di Wuhan ataupun di Indonesia yang rela meninggalkan keluarganya untuk ikut membantu proses penyembuhan pasien Covid-19 walaupun nyawa sebagai taruhan dengan menjunjung tinggi kode etik profesi untuk melaksanakan tugas suci lagi mulia.

46 tahun PPNI berdiri, majulah perawat Indonesia. Jadilah perawat model kesehatan bangsa, jadilah teladan hidup sehat, bekerjalah sepenuh hati, kuatkanlah pribadimu, terus tingkatan pengetahuan demi mewujudkan Indonesia Sehat. Perawat Hebat, Rakyat Sehat!