Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perintis Rumah Sakit Indonesia di Gaza
29 Januari 2020 20:38 WIB
Tulisan dari M Agung Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali berduka selepas berpulangnya Joserizal Jurnalis pada senin (20/1/2020) dini hari di rumah sakit di Jakarta. Tapak Tilas Joserizal yang lahir di Kota Padang ini memiliki jiwa sosial yang tinggi dibuktikannya dengan menjadi relawan kemanusiaan yang sangat peduli terhadap masalah-masalah konflik dan bencana di nasional maupun dunia international. Kiprahnya semakin banyak dikenal orang setelah beliau mendirikan Medical Emergency Rescue Comittee atau yang sering disebut dengan MER-C pada tahun 1999 yang diawali dengan kepeduliannya terhadap para korban tragedi kerusuhan di Ambon.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan rekan-rekannya, Joserizal terus mengembangkan MER-C yang bergerak sebagai pejuang sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis hingga ke dunia International untuk dapat terlibat dalam misi kemanusiaan. Bila diakses melalui situs resminya, sejak tahun 2015 relawan MER-C telah berkontribusi dalam 124 misi di dunia meliputi Palestina, Irak, Iran, Libanon Selatan, Sudan, Thailand, Khasmir, Somalia, Afganistan, dan Pakistan.
Terjun di daerah berkonflik tentunya bukan impian sebagian besar orang namun hal ini berbeda dengan Joserizal. Pendiri MER-C yang berprofesi sebagai dokter orthopedi ini telah dikenal lama sebagai seorang aktivis yang mengabdikan hidupnya bagi korban-korban perang maupun pengungsi. Kehadirannya di jalur gaza untuk sebuah misi kemanusiaan patut di apresiasi tinggi. Saat perang sedang berkecamuk disana, dia bersama rekan-rekannya hadir dengan memikul peralatan medis dan obat-obat untuk membantu memberikan pelayanan medis.
ADVERTISEMENT
Gempuran Israel yang dahsyat di jalur Gaza, Tim MER-C melihat adanya kebutuhan akan tersedianya sarana kesehatan yang berfokus pada trauma dan rehabilitasi untuk korban-korban perang di Gaza. Tim Mer-C yang dimotori oleh Joserizal segera menemui Menteri Kesehatan Palestina untuk menyampaikan rencana Pemerintah Indonesia untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza pada tahun 2009 silam. Keberadaan rumah sakit Indonesia ini diharapkan dapat memberikan bantuan dalam penanganan pasien-pasien yang mengalami trauma fisik dan menyediakan sarana rehabilitasi medis.
Rumah sakit yang dimotori oleh Joserizal ini di namakan rumah sakit Indonesia. Penamaan rumah sakit ini sendiri dikarenakan seluruh dana pembangunannya berasal dari seluruh rakyat Indonesia, rumah sakit ini diharapkan menjadi bukti keterlibatanIndonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar, dan sebagai silahturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia-Palestina. Walaupun sempat mendapati hambatan dalam pelaksanaan pembangunan, Tim MER-C terus melakukan pendampingan dalam survei, izin, melakukan MoU dengan pemerintah, dan tim kontraktor sehingga pembangunan rumah sakit dapat berjalan.
ADVERTISEMENT
Kerja keras Joserizal bersama tim yang menginisiasi pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza merupakan hal yang wajib untuk diteladani bagi pemuda masa kini untuk dapat memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi walaupun ditempat yang sangat beresiko seperti wilayah konflik. Jiwa yang tak pernah gentar dengan suara tembakan, tak tunduk atas adanya kecaman-kecaman, dan tak bisa tidur nyenyak mendengar dentuman bom sepanjang hari terus berjuang dalam mewujudkan perdamaian dunia menembus wilayah-wilayah yang mengalami konflik.
Sosok Joserizal merupakan orang yang pemberani dan sangat luar biasa. Semangat yang tinggi beliau selalu hadir dalam membantu orang-orang yang kesulitan meski medan dan kondisinya berbahaya. Keterlibatan beliau di konflik dalam negeri juga hadir seperti saat di konflik di Maluku, Poso, Aceh, dan wilayah lainnya. Semangat Joserizal sangat dikenal dekat bagi rakyat Palestina dengan tekad juang nya dalam mewujudkan perjuangan kemerdekaan Palestina. Profesinya sebagai dokter bedah tulang pun sangat dibutuhkan bagi korban-korban perang untuk segera melakukan pengobatan untuk menyelamatkan mereka.
ADVERTISEMENT
Kini rumah sakit itu telah berdiri tegak di area seluas 16.261 m2 yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Kokohnya bangunan rumah sakit Indonesia melambangkan semangat tinggi rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang diwakili oleh Joserizal beserta timnya. Rasa optimisme yang membara terus dilontarkan Joserizal kepada rakyat Palestina sebagai bentuk rasa kemanusiannya yang sangat tinggi itu.
Rumah Sakit Indonesia melambangkan semangat juang yang tinggi bagi Joserizal beserta rekan-rekannya yang patut kita lestarikan. Banyak hal yang patut kita pelajari dari sosok yang luar biasa seperti beliau. Derasnya hujanan peluru dan bisingnya ledakan bom ditengah-tengah kisruh yang luar biasa takkan pernah mengurangi sedikitpun semangatnya untuk memberikan bantuan bagi bumi Palestina.
Walau kini, pengabdiannya di dunia telah usai, namun tekad, semangat juang, pengabdian, dan jiwa sosialnya yang tinggi akan diwarisi kepada penerus-penerusnya. Estapet perjuangan kemanusian akan dilanjutkan oleh generasi-generasi berikutnya agar dalam mewujudkan cita-cita beliau dalam mewujudkan perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Banyak kisah yang dapat kita tauladani dari beliau dengan membantu sesama apapun profesi kita karena berkahnya hidup ini dilihat bagimana kebermanfaatan kita bagi orang lain. Kisah beliau hari ini akan selalu dikenang bagi rakyat sebagai pelopor kemanusian. Selamat jalan dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT semoga Allah SWT menempatkanmu di surnya-Nya. Aamiin.