Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Budaya Lokal di Tangan Generasi Z: Mampukah Bertahan di Era Digital?
21 Desember 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Fathan Al Fatih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Era Digital yang semakin ekstrem saat ini, berbagai masalah muncul. Ini termasuk masalah di bidang ekonomi, akses internasional, informasi, teknologi digital, dan budaya, terutama budaya lokal, yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap manusia dan alam semesta. Generasi Z, yang terdiri dari orang-orang yang lahir dari tahun 1997 hingga 2012, sangat membantu menjaga budaya lokal, terutama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal akan keragaman budaya dan ekosistem. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, budaya serta lingkungan Indonesia mulai perlahan-lahan dilupakan oleh masyarakat. Peran Generasi Z dalam menjaga kelestarian budaya lokal sangat krusial, mengingat budaya lokal adalah warisan yang diberikan secara turun-temurun. Budaya lokal merupakan budaya yang telah diturunkan secara berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Minimnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya sangat rendah yang membuat tradisi dianggap kuno dan kurang relevan dikehidupan modern ini. Banyak orang yang telah meninggalkan tradisi mereka akibat gaya hidup yang modern dan masih banyak masyarakat yang kurang memahami nilai dan budaya lokal yang dapat menggeser eksistensinya dalam masyarakat. Masuknya budaya asing yang masif melalui media, teknologi, dan gaya hidup dapat mengikis kebanggaan terhadap budaya lokal. Masyarakat sering kali lebih tertarik pada budaya populer global dibandingkan tradisi lokal.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan Generasi Z dalam berbagai acara budaya adalah indikasi signifikan bahwa mereka harus aktif dalam melestarikan budaya lokal. Generasi Z harus ikut terlibat secara aktif dalam festival budaya, pameran seni, dan berbagai acara kebudayaan lainnya sebagai pengunjung, relawan, atau bahkan sebagai partisipan. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat mendukung serta mempromosikan budaya lokal. Dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, masyarakat harus berupaya agar generasi mendatang dapat merasakan bagaimana budaya tersebut berfungsi seiring berjalannya waktu.
Generasi Z memiliki kemampuan besar untuk berperan sebagai "Agent of Change" dalam menjaga budaya di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, terlibat secara aktif dalam kegiatan budaya, serta meningkatkan kreativitas mereka, Generasi Z dapat melestarikan kekayaan warisan budaya untuk generasi yang akan datang. Usaha bersama antara pemerintah, masyarakat budaya, dan Generasi Z akan sangat krusial untuk menjaga agar identitas budaya Indonesia tetap bertahan di tengah arus globalisasi yang semakin maju.
ADVERTISEMENT
Generasi Z yang dikenal dengan keterbukaan terhadap perubahan dan kreativitas tinggi, dapat menjadi agen utama dalam memastikan tradisi ini tetap relevan di era modern. Melalui keterlibatan mereka, identitas budaya atau komunitas yang diwariskan secara turun-temurun dapat diperkuat, menciptakan rasa bangga dan kepemilikan yang mendalam terhadap warisan leluhur. Selain itu, keterlibatan Generasi Z dapat menciptakan jembatan yang menghubungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern. Misalnya, dengan menggunakan teknologi dan media digital, mereka dapat mendokumentasikan, mempromosikan, dan menyebarkan informasi mengenai budaya lokal ke khalayak yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional. Integrasi antara tradisi dan teknologi ini berpotensi membuat acara dan nilai-nilainya lebih dikenal, menarik perhatian generasi muda lainnya, dan melibatkan mereka dalam pelestarian budaya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Budaya Lokal ditangan Generasi Z tidak hanya akan menjaga kelangsungan budaya tetapi juga membawa dampak positif yang lebih luas, mencakup aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.