news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kasus Besar Korupsi Terus Bermunculan, Apakah Pengalihan Isu di Antara Kita?

M FIKRI Al Hakim
Mahasiswa Pascasarjana UNIMMA
26 Februari 2025 22:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M FIKRI Al Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pixabay/Mohamed_hassan
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay/Mohamed_hassan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Indonesia kembali diguncang oleh serangkaian kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat tinggi dan pengusaha ternama. Kasus-kasus ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat: apakah pengungkapan kasus-kasus ini murni penegakan hukum, atau ada upaya pengalihan isu di baliknya? Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah penangkapan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Februari 2025. Hasto diduga terlibat dalam suap terkait pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI, Harun Masiku, pada tahun 2019. Selain itu, Hasto juga diduga menghalangi proses penyidikan dengan menginstruksikan Harun untuk melarikan diri dan menghancurkan barang bukti. Meskipun Hasto dan partainya menolak tuduhan tersebut dan mengklaim adanya motif politik di balik penangkapannya, KPK menegaskan bahwa kasus ini murni penegakan hukum tanpa intervensi politik. Tak lama berselang, Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina serta anak perusahaannya selama periode 2018-2023. Kasus ini melibatkan tujuh tersangka, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Modus operandi yang digunakan antara lain impor minyak dengan kualitas lebih rendah yang kemudian dicampur untuk dijual sebagai produk berkualitas lebih tinggi, seperti Pertamax. Praktik ini diduga merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. Menariknya, dalam kasus Pertamina ini, salah satu tersangka adalah Muhammad Kerry Adrianto Riza, anak dari pengusaha minyak terkenal, Muhammad Riza Chalid. Hal ini menambah daftar panjang kasus korupsi yang melibatkan keluarga pejabat dan pengusaha berpengaruh di Indonesia. Di tengah pengungkapan kasus-kasus besar ini, muncul spekulasi di masyarakat mengenai kemungkinan adanya pengalihan isu. Beberapa pihak menduga bahwa pengungkapan kasus-kasus ini secara beruntun mungkin dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu lain yang lebih strategis atau sensitif. Namun, tanpa bukti konkret, klaim ini tetap menjadi spekulasi. Penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan objektif dalam menyikapi setiap informasi. Transparansi dan akuntabilitas dari aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan prinsip keadilan, tanpa intervensi atau motif tersembunyi. Kasus-kasus ini juga menjadi pengingat bahwa korupsi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Diperlukan upaya bersama dari semua elemen masyarakat untuk memberantas praktik korupsi dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
ADVERTISEMENT