Konten dari Pengguna

Narasi Imajiner: Apa Jadinya Kota Padang Tanpa Mahasiswa?

Jonson Handrian Ginting
Dosen Departemen Antropologi Universitas Andalas dan Peneliti di Bidang Sosial dan Budaya
19 Agustus 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jonson Handrian Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu sudut Kota Padang (Sumber: Mikhail Nilov/ Pixels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sudut Kota Padang (Sumber: Mikhail Nilov/ Pixels.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayangkan sejenak, sebuah kota yang dikenal dengan kehidupan dinamis, penuh semangat muda, dan vibrasi intelektualnya tiba-tiba kehilangan satu elemen penting—mahasiswa. Kota Padang, ibu kota Sumatera Barat, dikenal sebagai kota pendidikan yang menjadi rumah bagi ribuan mahasiswa dari berbagai daerah. Mahasiswa bukan hanya sekadar pelajar; mereka adalah penggerak ekonomi, penjaga budaya, dan katalis perubahan sosial. Dalam esai ini, kita akan menelusuri sebuah narasi imajiner: bagaimana jadinya Kota Padang tanpa mahasiswa? Apakah kota ini masih bisa hidup dengan semarak yang sama atau justru mengalami kemunduran di berbagai aspek?
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak paling jelas yang akan terjadi jika mahasiswa menghilang dari Kota Padang adalah penurunan drastis dalam kegiatan ekonomi lokal. Bayangkan restoran, kafe, dan warung makan yang biasanya penuh dengan mahasiswa yang sekadar nongkrong atau mengerjakan tugas, tiba-tiba sepi. Mahasiswa adalah konsumen utama dari bisnis-bisnis kecil ini. Dari segelas kopi hingga makanan ringan, keberadaan mereka menopang roda ekonomi lokal yang terus berputar.
Kota Padang tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan banyaknya perguruan tinggi yang tersebar di seluruh penjuru kota. Dengan lebih dari sepuluh perguruan tinggi besar, termasuk Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang, kota ini menjadi pusat pendidikan yang menarik puluhan ribu mahasiswa setiap tahunnya. Menurut data terbaru, jumlah mahasiswa yang menimba ilmu di Padang mencapai lebih dari 100.000 orang. Angka ini tidak hanya mencerminkan besarnya populasi mahasiswa di kota ini, tetapi juga seberapa signifikan kontribusi mereka terhadap perekonomian lokal. Mahasiswa-mahasiswa ini, dengan berbagai kebutuhan hidup mereka, menciptakan peluang bisnis yang beragam, dari tempat tinggal hingga hiburan.
ADVERTISEMENT
Sektor perumahan juga akan terkena dampak yang signifikan. Banyak pemilik rumah dan apartemen yang menyewakan tempat tinggal mereka kepada mahasiswa. Jika tidak ada mahasiswa, properti ini akan kosong, menyebabkan penurunan pendapatan bagi para pemilik dan potensi kenaikan angka properti yang tidak terpakai. Ini bisa memicu krisis perumahan yang lebih luas, di mana banyak properti tidak lagi memiliki nilai pasar karena tidak ada penyewa.
Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh dari pajak dan retribusi yang terkait dengan aktivitas mahasiswa akan berkurang. Bisnis yang sepi berujung pada penurunan pendapatan bagi pemerintah daerah. Pajak restoran, pajak tempat tinggal, dan retribusi transportasi yang selama ini dipungut dari mahasiswa dan aktivitas yang mereka picu, akan menyusut drastis. Ini akan berdampak pada kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan pelayanan publik lainnya.
ADVERTISEMENT
Di luar ekonomi, dampak sosial dan budaya dari hilangnya mahasiswa juga tidak bisa dianggap remeh. Mahasiswa adalah elemen penting dalam membentuk dinamika sosial dan budaya di Kota Padang. Mereka membawa berbagai nilai, ide, dan kebiasaan dari daerah asal mereka, menciptakan sebuah mosaik budaya yang memperkaya kehidupan kota. Tanpa mereka, Kota Padang mungkin akan kehilangan keberagaman budaya yang selama ini menjadi salah satu ciri khasnya.
Mahasiswa juga sering kali menjadi motor penggerak kegiatan sosial dan budaya. Mulai dari pentas seni, diskusi publik, hingga gerakan sosial, mahasiswa berperan aktif dalam memperkaya kehidupan kota. Bayangkan bagaimana sepinya suasana Kota Padang tanpa acara-acara kampus yang kerap kali menjadi hiburan dan sumber inspirasi bagi masyarakat. Kehilangan mahasiswa berarti juga kehilangan warna budaya yang mereka bawa dan kembangkan di kota ini.
Ilustrasi Kampus tanpa mahasiswa (Sumber: Yaowaluck Promdee/ Pixels)
Selain itu, mahasiswa sering kali menjadi agen perubahan sosial. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu sosial, lingkungan, dan kesehatan. Tanpa kehadiran mereka, banyak dari program-program ini mungkin tidak akan berjalan dengan baik atau bahkan hilang sama sekali. Ini bisa berujung pada stagnasi dalam perkembangan sosial Kota Padang, di mana inovasi dan gerakan sosial baru menjadi semakin langka.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan Kota Padang. Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga terlibat dalam berbagai proyek pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Misalnya, proyek-proyek lingkungan, edukasi untuk anak-anak di pedesaan, atau kegiatan kesehatan yang menyasar masyarakat kurang mampu. Tanpa mahasiswa, siapa yang akan melanjutkan proyek-proyek ini? Padang akan kehilangan kontribusi nyata yang selama ini diberikan oleh mahasiswa melalui berbagai kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.
Kehilangan mahasiswa juga bisa berdampak pada penurunan inovasi dan kreativitas di Kota Padang. Mahasiswa sering kali menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi dan ekonomi kreatif di kota ini. Mereka mendirikan start-up, mengembangkan aplikasi, dan menciptakan produk-produk inovatif yang menjadi solusi bagi berbagai masalah lokal. Tanpa mahasiswa, Padang mungkin akan mengalami stagnasi dalam perkembangan ekonomi kreatif dan inovasi teknologi. Kreativitas yang selama ini dihidupkan oleh semangat muda dan pikiran segar dari mahasiswa bisa saja memudar, meninggalkan kekosongan dalam pengembangan ide-ide baru yang selama ini menjadi salah satu pilar penting kemajuan kota.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Padang, penting bagi pemerintah daerah untuk menjadikan sarana penunjang pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan kota. Keberadaan fasilitas pendidikan yang memadai tidak hanya mendukung proses belajar mengajar, tetapi juga meningkatkan daya tarik Kota Padang sebagai destinasi pendidikan. Hal ini bisa mencakup pembenahan jalan menuju kampus, peningkatan kualitas perpustakaan umum, hingga penyediaan ruang-ruang publik yang ramah bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan berkolaborasi.
Dari narasi imajiner ini, jelas terlihat bahwa mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dinamika dan keberlanjutan Kota Padang. Dampak dari absennya mahasiswa tidak hanya terasa di sektor ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial, budaya, dan pembangunan kota secara keseluruhan. Mahasiswa adalah motor penggerak yang tidak hanya menghidupkan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga keragaman budaya, memajukan inovasi, dan memastikan pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dalam refleksi ini, kita belajar bahwa mendukung dan memfasilitasi kehidupan mahasiswa di Kota Padang bukanlah sekadar kebutuhan, tetapi merupakan bagian integral dari strategi pembangunan kota. Pemerintah daerah, masyarakat, dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat terus berkontribusi pada perkembangan Kota Padang. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menimba ilmu di Padang, memperkuat sarana penunjang pendidikan adalah langkah strategis yang tidak boleh diabaikan. Investasi dalam fasilitas pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang, baik dari segi ekonomi maupun kualitas hidup masyarakat kota.
Tanpa mahasiswa, Kota Padang mungkin masih akan tetap berdiri, tetapi ia akan kehilangan semangat dan dinamikanya. Oleh karena itu, kita perlu lebih mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam membangun masa depan Kota Padang, dan memastikan bahwa mereka tetap menjadi bagian vital dari kehidupan kota ini. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga Padang agar tetap hidup dan berkembang, tetapi juga memastikan bahwa kota ini terus menjadi tempat yang ramah bagi generasi muda yang ingin belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi masa depan Indonesia.
ADVERTISEMENT