Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Hidup Sehat dengan Pola Makan Sehat Menurut Hadis Nabi
17 November 2020 5:29 WIB
Tulisan dari M Husnul Arif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masalah penyakit yang timbul dalam tubuh manusia sebagian besar bisa disebabkan oleh masalah pola makan yang tidak sehat. Rasulullah SAW. sebagai pemimpin agama dan negara memberi perhatian besar pada masalah penyakit yang diakibatkan makanan yang kurang sehat, berlebih-lebihan, dan tidak mengandung gizi atau tidak memenuhi syarat untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
Prinsip terpenting yang diajarkan Rasulullah SAW adalah apa yang dimakan haruslah seimbang, teratur dan tidak berlebihan. Keseimbangan dalam soal makanan tentu saja sangat penting guna menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit sehingga tubuh bisa dalam kondisi baik dan sehat.
Bagi manusia, kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Maka dari itu, manusia diharapkan untuk selalu berusaha menjaga kesehatan badannya. Karena, tanpa kondisi sehat manusia tidak dapat melakukan pekerjaanya dengan maksimal, baik dalam bentuk ibadah maupun pekerjaan lainnya seperti bekerja mencari nafkah.
Adapun bentuk ikhtiyar agar tubuh dalam kondisi sehat adalah dengan cara pola makan sehat sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW. diantaranya yaitu 1) Makan dan minum secukupnya atau tidak berlebihan. 2) Memakan makanan dan meminum minuman yang baik dan sehat. 3) Tidak meniup tempat makanan atau minuman. Diantara hadis-hadis tentang pola makan dan kesehatan adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Anjuran untuk makan dan minum secukupnya atau tidak berlebihan.
Dari Miqdam bin Ma’dikarib berkata: saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memaakan beberapa suapan sejedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberi tenaga), jika tidak bisa demikian, maka hendaklah ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk bernafas”. (HR. At-Tirmidzi).
Ada tiga tingkatan mengkonsumsi makanan; pertama, sekedar memenuhi kebutuhan, kedua, sekedar mencukupi, ketiga, berlebihan. Anjuran Rasulullah saw. yaitu tidak berlebih-lebihan. Jika perut penuh makanan, maka tidak ada ruang cukup untuk minuman. Jika orang mengkonsumsi minuman sampai memenuhi perutnya, maka pernapasannya menjadi sulit hingga menimbulkan kemalasan dan gampang letih.
ADVERTISEMENT
Makan sampai kenyang sangat dilarang oleh Rasulullah SAW. Disamping karena hal tersebut terkesan menunjukkan bahwa seseorang itu rakus, juga karena dari segi kesehatan tidak baik untuk badan.
Ada enam bahaya kenyang yang mengakibatkan ketidakstabilan pada tubuh yaitu:
a. Badan yang berat, karena kenyang akan melemahkan kekuatan dan tubuh. Yang bisa menguatkan tubuh adalah penyesuaian porsi konsumsi makanan dan bukan banyaknya makanan yang dikonsumsinya.
b. Keras hati, ada riwayat dari Hudzaifah tentang Rasulullah SAW yang pernah bersabda: "Orang yang sedikit makanannya, akan sehat perutnya dan bening hatinya. Sedangkan orang yang banyak makannya perutnya akan sakit dankeras hatinya."
c. Hilangnnya kecerdasan, rusaknnya kemampuan menalar, dan lemahnya daya hafal. Ini seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib,"Kekenyangan akan menghilangkan kecerdasan."
ADVERTISEMENT
d. Melemahkan tubuh dalam melakukan ibadah dan mencari ilmu. Poin ini seperti yang dikatakan oleh Luqman pada anaknnya,"Pada saat lambung sudah terisi penuh, maka pikiran akan tidur hingga tidak berfungsi, hikmah akan membisu, anggota tubuh juga duduk tidak dapat melakukan ibadah."
e. Menyebabkan ngantuk. Ini seperti yang dikatakan oleh sabagian orang bijak,"Orang yang banyak makannya, maka akan banyak minumnya. Orang yang banyak minumnnya, maka ia akan banyak tidurnya. Orang yang banyak tidurnya, maka akan banyak dagingnya. Orang yang banyak dagingnya, maka akan keras hatinya. Orang yang keras hatinya, maka akan tenggelam dalam lumpur dosa."
f. Memperkuat dorongan syahwat dan membantu bala tentara setan. Ini seperti yang dikatakan oleh al- Ghazali. Diriwayatkan dari Nabi saw. yang pernah bersabda,"Banyak makan adalah racun.”
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan. Hal ini seperti dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa kesehatan adalah mahkota yang bertengger di kepala orang yang masih sehat dan itu hanya diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit. Kesehatan tidak akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama, mengikuti perintahnnya, serta menjauhi laranganya
2. Memakan makanan dan meminum minuman yang baik dan sehat.
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang yang beriman sebagaimana ia memerintahkan kepada para Rasul-Nya dengan firman-Nya: “Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dari apa yang kami rizkikan kepada kalian”. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia mengangkatkan tangannya ke langit seraya berkata:“ Ya Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannaya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. tubuh manusia terbentuk dari apa yang dimakannya. dari makanan itu pula dihasilkan tenaga atau energi yang perlu untuk kelangsungan hidup dan untuk aktivitas fisiknya. Apabila tidak ada makanan. niscaya tidak ada kehidupan di dunia ini
Adapun makanan yang baik dikonsumsi oleh manusia adalah makanan yang bergizi. Dengan memakan makanan bergizi, tubuh bisa mendapatkan manfaat yang baik sehingga manusia dapat sehat raganya. Di samping bergizi, makanan yang dikonsumsi juga harus halal, baik dari segi zatnya maupun cara memperolehnya. Sebab makanan halal yang diperoleh dengan cara yang haram maka akan berdampak buruk kepada tubuh kita apabila mengkonsumsinya.
3. Larangan meniup makanan dan minuman.
Dari ibn Abbas bahwa Rasulullah SAW. Telah melarang bernafas bejana atau melarang untuk meniup kepadanya (HR. At-Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
An-Nawawi dalam syarah Shahih Muslim 3/160 mengatakan bahwa larangan bernafas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya.
Ibnu Qoyim dalam Zadul Ma’ad 4/25, mengatakan bahwa meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulut orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itu Rasulullah SAW menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup gelas.
Menurut ilmu kesehatan, larangan meniup tempat makanan dan minuman karena akan timbul bertemunya H2O (air dalam makanan atau minuman) dengan karbondioksida atau CO2 (udara yang ditiupkan dari mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3. Jika senyawan tersebut masuk ke dalam perut maka bisa menyebabkan penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa menjaga kesehatan sangat penting. Dengan tubuh yang sehat manusia bisa menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Adapun cara yang bisa dilakukan agar bisa hidup sehat yaitu dengan cara pola makan sehat sesuai yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. dalam hadisnya, diantaranya yaitu: 1). Memakan makanan dan meminum minuman secukupnya atau tidak berlebihan. 2). Memakan makanan dan meminum minuman yang baik dan sehat. Rasulullah menganjurkan makan dan minum yang baik, yang halal, terhindar dari keharaman. 3). Tidak meniup tempat makanan dan minuman. Efek dari meniup minuman dan makanan adalah bisa menyebabkan penyakit jantung.
Live Update