Konten dari Pengguna

Ludruk: Karya Budaya Kota Mojokerto yang Perlu Dilestarikan

M Jay Nabawi
Mahasiswa ISI Surakarta
14 Januari 2024 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Jay Nabawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Gambar 1: Ludruk Karya Budaya di Desa Jetis Mojokerto, Sumber: Jay 2023)
zoom-in-whitePerbesar
(Gambar 1: Ludruk Karya Budaya di Desa Jetis Mojokerto, Sumber: Jay 2023)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Mojokerto, sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Jawa Timur, tidak hanya kaya akan sejarah dan warisan budaya, tetapi juga dikenal sebagai tempat lahirnya seni pertunjukan ludruk. Ludruk, sebuah bentuk teater tradisional Jawa Timur, memiliki akar yang kuat di masyarakat dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan budaya kota Mojokerto.
ADVERTISEMENT
Ludruk bukanlah sekadar pertunjukan seni biasa. Ini adalah perpaduan yang harmonis antara seni peran, musik, tari, dan unsur humor yang khas. Para penampil ludruk, yang sering disebut dengan sebutan "Dalang Ludruk," menggunakan bahasa Jawa dengan gaya yang khas dan memainkan peran dalam kisah-kisah yang menghibur. Mereka juga ditemani oleh musisi yang memainkan alat musik tradisional seperti kendang, saron, dan gambang.
Salah satu hal yang membuat ludruk begitu unik adalah kemampuannya untuk menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Cerita-cerita yang diangkat dalam pertunjukan ludruk sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari, dilema sosial, dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Dengan gaya khasnya yang cerdas dan humor yang tajam, ludruk menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan kritis secara bersahaja.
ADVERTISEMENT
Namun, sayangnya, popularitas ludruk mulai meredup seiring dengan berkembangnya media modern dan budaya pop. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada hiburan modern, seperti televisi, film, dan media sosial, sehingga seni tradisional seperti ludruk terancam punah. Inilah saatnya untuk mempertanyakan apakah kita akan membiarkan kekayaan budaya ini menghilang atau kita akan berusaha melestarikannya.
Penting bagi masyarakat Kota Mojokerto dan pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melestarikan ludruk sebagai bagian berharga dari warisan budaya mereka. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
ADVERTISEMENT
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan ludruk dapat terus hidup dan berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Kota Mojokerto. Masyarakat perlu menyadari bahwa melestarikan seni tradisional adalah investasi dalam identitas budaya mereka sendiri, memastikan bahwa warisan berharga ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Penulis: M. Jay Nabawi
Mahasiswa FTV ISI Surakarta