Konten dari Pengguna

Eco Enzyme: Mengubah Limbah menjadi Berkah

Muhammad Ridho Akbar Eljatin
Dokter umum yang saat ini sedang menempuh studi Magister Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
16 September 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ridho Akbar Eljatin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peningkatan aktivitas masyarakat khususnya di lingkungan rumah tangga dapat membawa berbagai dampak yang cukup serius, salah satunya adalah meningkatnya jumlah sampah dan limbah yang dihasilkan. Rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar, baik dalam bentuk sampah organik maupun anorganik. Sampah organik biasanya berasal dari sisa makanan, sayuran, air bekas mencuci beras, dedaunan, minyak, serta kotoran hewan. Berbagai penelitian dilakukan untuk menganalisis jenis limbah rumah tangga yang memberikan dampak terbesar terhadap pencemaran lingkungan.
ADVERTISEMENT
Limbah rumah tangga dan sampah organik sering kali diabaikan sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, yang mencapai 281,6 juta jiwa pada tahun 2024 dan menempati posisi keempat di dunia, kebutuhan akan air bersih juga ikut bertambah. Peningkatan kebutuhan air bersih ini sejalan dengan meningkatnya jumlah limbah rumah tangga dan sampah organik yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Di zaman sekarang, ketika pelestarian lingkungan semakin menjadi perhatian utama, masyarakat terus terus mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak negatif aktivitasnya terhadap bumi. Salah satu metode yang dikembangkan untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga adalah dengan mengubah sampah organik menjadi produk eco enzyme. Produk ini juga dikenal dengan sebutan "3M Magic Solution", merupakan cairan yang dihasilkan dari fermentasi campuran buah, sayuran, dan gula melalui proses alami. Fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan ragi, yang menghasilkan cairan kaya enzim dan nutrisi. Eco enzyme pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan dari proyek ini adalah memanfaatkan enzim yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik yang biasanya dibuang untuk menjadi pembersih alami.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua alasan utama mengapa pembuatan eco enzyme perlu dilakukan. Pertama, selama proses pembuatannya, eco enzyme menghasilkan gas O1 yang dilepaskan ke atmosfer dan berinteraksi dengan gas O2 di udara untuk membentuk gas O3, atau ozon, yang bermanfaat bagi kelestarian bumi. Kedua, pembuatan eco enzyme mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Proses pembuatan eco enzyme dilakukan dengan cara fermentasi sampah organik rumah tangga, seperti sisa buah dan sayuran, yang menjadi solusi untuk mengurangi sampah dari sumbernya.
Eco enzyme adalah produk ramah lingkungan yang bisa dibuat dengan mudah oleh siapa saja. Proses pembuatannya memerlukan sampah organik (kulit buah dan sayuran), gula (gula merah, gula kelapa, atau molase), dan air. Untuk membuat eco-enzyme, gula merah, kulit buah atau sayuran, dan air dicampur dalam rasio 1:3:10. Selama bulan pertama fermentasi terjadi pelepasan gas, sehingga tekanan di dalam wadah perlu dilepaskan setiap hari untuk mencegah wadah pecah. Kulit buah atau sayuran sesekali didorong ke bawah. Wadah diletakkan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik, dan fermentasi dibiarkan selama 3 bulan. Setelah itu, cairan cokelat dipisahkan dari padatan, dan larutan tersebut difiltrasi untuk memperoleh larutan enzim. Pada permukaan atas larutan sering ditemukan pembentukan jamur putih, yang kemungkinan merupakan ragi kompleks B dan vitamin C. Larutan enzim yang diperoleh berwarna kuning kecokelatan dan dipindahkan ke botol plastik. Eco-enzyme tidak memiliki masa kadaluarsa sehingga semakin lama disimpan, semakin kuat efeknya. Kekuatan enzim akan meningkat jika ditambahkan air.
Proses pembuatan eco enzyme. Sumber: https://fahum.umsu.ac.id/blog/eco-enzyme-manfaat-dan-cara-pembuatannya/
Larutan yang dihasilkan berwarna cokelat gelap dengan aroma fermentasi manis dan asam yang kuat, menunjukkan bahwa prosesnya telah berjalan dengan baik. Eco enzyme mempercepat reaksi biokimia di alam, menghasilkan enzim yang bermanfaat dari pengolahan sampah organik. Cairan ini menjadi metode pengelolaan sampah dapur yang mengubah sisa-sisa buah dan sayur menjadi produk yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Penggunaan eco enzyme dalam bidang lingkungan sangat signifikan. Cairan ini dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair, pemurnian air sungai, serta meningkatkan kualitas udara dan tanah. Produk eco enzyme juga menjadi langkah awal dalam penerapan konsep zero waste dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Manfaatnya meliputi penggunaan sebagai pembersih serbaguna untuk kompor, piring, pakaian, lantai, rambut, dan tubuh. Eco enzyme juga dapat dijadikan hand sanitizer, detoksifikasi tubuh, penyaring udara, obat untuk luka atau bisul, pelindung dari radiasi, hingga pembersih kolam. Cairan ini juga bermanfaat untuk merawat hewan peliharaan, sebagai pupuk organik, dan pestisida. Selain itu, ampas eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pengharum mobil dengan cara dikeringkan dan disimpan dalam kantong kain kecil, atau diubah menjadi pupuk organik padat.
ADVERTISEMENT
Karena komposisinya yang alami, eco enzyme memiliki berbagai manfaat dalam siklus alam, termasuk sebagai pupuk untuk pertumbuhan tanaman, perbaikan kondisi tanah, dan pembersih air yang tercemar. Selain itu, eco enzyme dapat ditambahkan ke berbagai produk pembersih rumah tangga, seperti sampo, sabun cuci piring, dan deterjen. Produk ini 100% alami, bebas bahan kimia, mudah terurai, dan aman untuk kulit serta lingkungan. Eco enzyme juga efektif sebagai pengusir serangga alami, sehingga dapat mengusir semut dan serangga lain. Cairan ini bahkan aman digunakan untuk menyiram tanaman setelah dipakai mengepel lantai. Selain itu, eco enzyme dapat merangsang hormon tanaman, meningkatkan kualitas buah dan sayuran, serta memperbesar hasil panen. Produk ini menjadi contoh sempurna penerapan ekonomi sirkular.
ADVERTISEMENT
Eco enzyme tidak berbahaya bagi kesehatan jika digunakan sesuai anjuran. Cairan ini mengandung probiotik yang mendukung keseimbangan ekosistem dan bermanfaat bagi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Berdasarkan pengamatan mikroskopis, eco enzyme mengandung propagula yang menyerupai hifa jamur dengan pH sekitar 3-4, yang cukup asam. Cairan ini bermanfaat sebagai obat kumur, pembersih karang gigi, pencegah infeksi jamur kulit, eksim, serta mengatasi masalah ketombe ketika dicampur dengan sampo saat keramas.