Konten dari Pengguna

Suhu Panas Tidak Bagus untuk Panel Surya Monokristalin

Muhammad Rifqi Athaillah
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga
3 Oktober 2024 11:01 WIB
Ā·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rifqi Athaillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Panel Surya Monokristalin (sumber : sumber: p3tkebt.esdm.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Panel Surya Monokristalin (sumber : sumber: p3tkebt.esdm.go.id)
ADVERTISEMENT
Panel surya monokristalin sering digunakan di Indonesia karena efisiensinya yang tinggi dalam menghasilkan listrik. Namun, suhu panas yang cukup ekstrem di wilayah tropis seperti Indonesia dapat mempengaruhi output listrik dari panel surya tersebut. Saat suhu meningkat, efisiensi panel surya akan menurun, karena elektron yang mengalir di dalam material semikonduktor menjadi kurang stabil. Akibatnya, tegangan keluaran (Voc) panel surya berkurang, yang berdampak pada jumlah energi yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Efek Suhu terhadap Panel Surya
Mengutip dari jurnal oleh Suryana berjudul ā€œPengaruh temperatur/suhu terhadap tegangan yang dihasilkan panel surya jenis monokristalinā€ suhu yang lebih tinggi dari kisaran optimal (25Ā°) menyebabkan penurunan efisiensi dan tegangan output panel surya hingga 0,5% dan 0,22 volt per derajat Celcius kenaikan suhu. Hal ini terutama berdampak pada sistem Mini Solar Home System (SHS) yang banyak digunakan di rumah-rumah kecil di Indonesia, di mana fluktuasi suhu dapat menyebabkan ketidakstabilan daya. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa teknik pendinginan panel surya telah dikembangkan, seperti penggunaan material reflektif atau sistem pendingin pasif, meskipun hal ini memerlukan biaya tambahan.[2]
Kesimpulan
Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 7, yaitu energi yang terjangkau dan bersih, sangat relevan dalam pembahasan ini. Dengan mengoptimalkan penggunaan panel surya, kita dapat mendukung akses energi yang lebih luas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Namun, kondisi iklim tropis Indonesia yang panas menjadi tantangan yang perlu diatasi agar panel surya dapat bekerja lebih efektif. Pada akhirnya, pemahaman tentang dampak suhu panas terhadap kinerja panel surya sangat penting untuk meningkatkan penggunaannya di masa depan. Mengurangi penurunan output panel surya akibat suhu adalah langkah kunci menuju transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Suryana, D. (2016). Pengaruh temperatur/suhu terhadap tegangan yang dihasilkan panel surya jenis monokristalin (studi kasus: Baristand Industri Surabaya). Jurnal teknologi proses dan inovasi industri, 1(2).
King, D. L., Quintana, M. A., Kratochvil, J. A., Ellibee, D. E., & Hansen, B. R. (2000). Photovoltaic module performance and durability following longā€term field exposure. Progress in Photovoltaics: research and applications, 8(2), 241-256.
Penulis : Muhammad Rifqi Athaillah Mahasiswa Teknik elektro Universitas Airlangga