Konten dari Pengguna

Peningkatan Kapasitas Tangguh Bencana di Sekolah dengan Buku Pop Up Bencana

Muhammad Rizqy Septyandy
Lecturer in Geological Engineering Universitas Mulawarman and Department of Geosciences Universitas Indonesia, Researcher and Data Scientist in Laboratory for Disaster Risk Reduction and Environmental Conservation (PRBKL) Universitas Indonesia
12 Februari 2025 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizqy Septyandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peningkatan kapasitas tangguh bencana di beberapa satuan pendidikan di Kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam bentuk penyerahan buku pop up bencana banjir, longsor, dan kebakaran kepada siswi-siswi SMP Negeri 26 Samarinda sekaligus praktik langsung dalam pembuatan buku pop up sederhana. Foto: Pridawanti Ayuningtyas (Dokumentasi Pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Peningkatan kapasitas tangguh bencana di beberapa satuan pendidikan di Kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam bentuk penyerahan buku pop up bencana banjir, longsor, dan kebakaran kepada siswi-siswi SMP Negeri 26 Samarinda sekaligus praktik langsung dalam pembuatan buku pop up sederhana. Foto: Pridawanti Ayuningtyas (Dokumentasi Pribadi).
ADVERTISEMENT
Bencana merupakan salah satu hal yang paling dihindari oleh setiap penduduk tidak terkecuali oleh warga sekolah. Hal ini didasari terkait akan terganggunya kegiatan belajar mengajar ketika bencana terjadi. Selain itu, rusaknya infrastruktur sekolah pasca-bencana semakin memperparah derita warga sekolah ketika berada pada situasi darurat bencana. Oleh karena itu perlu ada upaya dalam meningkatkan kapasitas tangguh bencana sebagai upaya mengurangi risiko bencana di sekolah. Salah satunya bisa menggunakan buku pop up bencana sebagai media edukasi warga sekolah yang mudah untuk dipelajari oleh semua tingkatan umur.
ADVERTISEMENT
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis berdasarkan UU no. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dalam upaya pengurangan risiko bencana maka yang dapat dilakukan adalah pengurangan komposisi bahaya dan kerentanan serta peningkatan kapasitas tangguh bencana masyarakat. Salah satu langkah yang termudah untuk diaplikasikan adalah kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat yang dalam hal ini adalah warga sekolah dalam bentuk pembuatan buku pop up bencana sebagai media ajar.
Salah satu siswi SD Negeri 008 Sungai Pinang menampilkan hasil karya buku pop up yang telah dibuat. Foto: Diftania Avanda Ayu Shinta (Dokumentasi Pribadi).
Buku pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi serta memberikan visualisasi cerita menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka, buku pop up dapat menambah semangat belajar siswa serta dapat menggunakan media secara mandiri maupun kelompok. Buku pop up sendiri banyak dipakai dalam buku pelajaran sekolah dasar. Dipilihnya buku pop up sebagai media edukasi peningkatan kapasitas warga sekolah dikarenakan buku pop up bisa dipahami oleh semua tingkatan umur serta mudah dalam proses pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan buku pop up sederhana terdiri dari kertas karton sebanyak 2 warna yang berbeda, kertas dengan bentuk gambar tertentu menyesuaikan dengan tema, double tape, gunting, dan lakban. Proses pembuatannya juga cukup mudah dengan hanya menggunting kertas karton dengan pola yang sudah dibuat sebelumnya kemudian bagian yang ingin disatukan akan diberikan double tape di bagian belakangnya. Kemudian kertas bergambar ditempel juga di bagian yang sesuai pada kertas karton tersebut. Terakhir lembaran-lembaran pop-up dari karton yang sudah dibuat dikumpulkan menjadi satu dengan menggunakan lakban di bagian tepi dari karton tersebut.
Selain pembuatan buku pop up bencana, terdapat juga pemberian materi terkait bencana yang ada di Kota Samarinda oleh Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda sekaligus Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengda Kalimantan Timur, Ir. Hamzah Umar, S.T., M.T., IPM. Pemberian materi ini bertujuan untuk penguatan pengetahuan dasar dalam pengurangan risiko bencana di sekolah.
ADVERTISEMENT
Pemaparan materi terkait bencana yang ada di Kota Samarinda oleh Ir. Hamzah Umar, S.T., M.T., IPM., Analis Bencana BPBD Kota Samarinda. Foto: Aji Muhammad Rifqi Abdillah (Dokumentasi Pribadi).
Implementasi buku pop up bencana di seluruh satuan pendidikan dasar dan menengah di Kota Samarinda menjadi tugas besar yang harus segera direalisasikan dengan dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda untuk mewujudkan Kota Samarinda sebagai Kota Tangguh Bencana menurut Prof. Dr. Ir. H. Tamrin, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.