Konten dari Pengguna

Dewa-Dewi India dalam Bagian Kepercayaan Masyarakat Jepang di Kuil Daisho-in

Made Dejan Susastra Mahayasa
Mahasiswa Universitas Airlangga
12 Oktober 2022 7:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Made Dejan Susastra Mahayasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
<a href="https://pixabay.com/ja/users/noborumiyamoto-13945348/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4553093">noborumiyamoto</a>による<a href="https://pixabay.com/ja//?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4553093">Pixabay</a>からの画像
zoom-in-whitePerbesar
<a href="https://pixabay.com/ja/users/noborumiyamoto-13945348/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4553093">noborumiyamoto</a>による<a href="https://pixabay.com/ja//?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4553093">Pixabay</a>からの画像

Pengenalan

ADVERTISEMENT
Jepang, salah satu negara yang memiliki budaya yang sangat indah sebagai ciri khas budaya negara Asia timur pada umumnya. Dari segi kepercayaan, Jepang identik dengan kuil-kuil sebagai sarana tempat peribadahan. Penganut agama tertinggi di Jepang yaitu Shinto dan Buddha dengan total persentase 84-96% dengan sinkretisme dari dua keyakinan. Data tersebut tidak menunjukan total masyarakat yang sungguh-sungguh yang menganut satu agama. Profesor Robert Kasala, dari Univeristas Nanzan, memperkirakan hanya 30% masyarakat jepang yang benar-benar menganut satu agama.
ADVERTISEMENT
Agama Buddha adalah agama yang berasal dari India. Muncul pada sekitar abad 5 atau 6 SM dan awal disebarkan oleh Siddharta Gautama lalu menyebar hingga negara-negara luar India, termasuk Jepang. Agama Buddha mulai masuk ke Jepang pada tahun 538 melalui kerajaan Baekje, Korea. Pada sekitar Abad ke-6, kitab dan literatur mengenai buddha dibawa oleh para biksu cina. Demikian, jepang mendapatkan beberapa pengaruh india dari seni dan budaya, contohnya tokoh dewa-dewi India. Salah satu bukti berupa patung yang terdapat di kuil Daishou-in, Benzaiten (Saraswati), Kangiten (Ganesha), Bishamonten (Kubera/Waisrawana).

Hubungan Hindu dan Buddha dan Politeisme

Sebelum memasuki pembahasan lebih dalam mengenai fakta yang telah dijabarkan. Kita perlu mengetahui tentang keterkaitan agama Hindu dan Buddha.
ADVERTISEMENT
Salah satu sistem kepercayaan agama Hindu adalah Politeisme, memuja lebih dari 1 dewa. Contohnya adalah Tri Murti, yang terdiri dari Brahma, Wisnu, dan Siwa. Selain itu, terdapat lagi beberapa dewa-dewi dengan peran mereka dalam ajarannya. Setelah agama Hindu, Munculah agama Buddha pada abad ke-5. Pada masa agama buddha mulai berkembang, terjadi “pengadopsian” ajaran keagamaan dan menimbulkan keserumpunan di antara kedua agama ini.
Agama Buddha memiliki beberapa ajaran dan konsep yang sama dengan agama hindu, antara lain Karma (hasil perbuatan), Samsara (kelahiran kembali), Dharma (kebenaran), hingga Dewa. Meskipun agama Buddha mengadopsi dewa dari agama Hindu, dewa di ajaran Buddha memiliki perbedaan seperti nama atau peran, contohnya Brahma (berasal dari Dewa Brahma) dan Sakra (berasal dari Dewa Indra), Tara (Tara Devi dalam Mahavidya).
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh lain, dalam ajaran Buddhisme Cina, terdapat “24 Dewa pelindung” dengan beberapa dewanya berasal dari agama Hindu. Antara lain :
1. Dàzìzàitiān (大自在天) : Maheswara atau Siwa
2. Dàfàntiān (大梵天) : Brahma
3. Dìshìtiān (帝釋天) : Sakra atau Indra
4. Jíxiáng Tiānnǚ (吉祥天女) : Laksmi
5. Biàncáitiān (辯才天) : Saraswati
6. Duōwén Tiānwáng (多聞天王) : Waisrawana atau Kubera
7. Rìgōng Tiānzǐ (日宮天子) : Surya
8. Yuègōng Tiānzǐ (月宮天子) : Chandra
9. Dìtiān (地天) : Pertiwi

Perkembangan ajaran Buddha di Jepang

Agama Buddha mengalami perkembangan pesat ketika pangeran shotoku menjadikan agama buddha sebagai agama resmi negara. Setelah itu, ajaran-ajaran dari berbagai sumber seperti india, china, dan korea masuk. Jika mengenai ajaran dewa-dewi, ini berasal dari india dan china. Agama buddha sangat berbaur dengan Shinto dan budaya lokal masyarakat jepang sendiri sehingga ajaran buddha dan Shinto menyatu. Maka dari fenonema di atas, ajaran buddha diterima dan dilakukan oleh masyarakat jepang hingga saat ini.
ADVERTISEMENT

Dewa-Dewi India di Jepang dalam Kuil Daisho-in

1. Benzaiten 辯才天 (Saraswati)

Benzaiten adalah nama dari Dewi Saraswati di Jepang. Pemujaan untuk Benzaiten telah ada sejak sekitar abad 6 hingga abad ke-8. Namanya tercatat di Sutra Cahaya Emas, sebuah literatur yang dibawa dari Tiongkok. Benzaiten digambarkan sama dengan Sarasvati, digambarkan membawa biwa (alat musik jepang seperti sitar india)

2. Kangiten 歓喜天 (Ganesha)

Kangiten adalah dewa kebahagiaan. Ia setara dengan Ganesha, penggambarannya sama yaitu sama-sama berkepala gajah namun bertubuh manusia. Kangiten biasanya dipuja di sekolah Buddhis Tendai dan Shingon

3. Bishamonten 毘沙門天 (Waisrawana atau Kubera)

Di Jepang, Bishamonten adalah nama dari Waisrawana dianggap sebagai dewa perang atau pejuang berpakaian baju besi dan penghukum kejahatan. Bishamonten digambarkan memegang tombak di satu tangan dan pagoda kecil di sisi lain, yang terakhir melambangkan rumah harta karun ilahi, yang isinya dia jaga dan berikan.
ADVERTISEMENT
SUMBER :
Kumar Chauduri, Saroj (2003) Hindu Gods and Goddess in Japan