kumplus- Opini Made Diah Negara- Rehabilitasi Narkotika

Jebakan “Jera” dalam Mencapai Kepulihan Pecandu Narkotika

Made Diah Negara
Peneliti di Pusat Penelitian HIV/AIDS Universitas Katolik Atma Jaya. Ia meraih gelar Magister Sosiologi dari Universitas Gadjah Mada. Ia memiliki fokus penelitian terkait kajian budaya, gender dan interseksionalitas, dan pembangunan.
13 Maret 2023 17:29 WIB
·
waktu baca 7 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Beautiful Boy (2018) berakhir dengan David Sheff memeluk anaknya, Nic Sheff, yang menangis di halaman belakang sebuah panti rehabilitasi pecandu narkotika. Ini kesekian kalinya Nic menangis karena kambuh dan menyadari bahwa ayahnya selalu mendampingi lika-liku perjalanannya melepas kecanduan meth. Perjalanan yang membahayakan nyawa dan kewarasan ini berlangsung lebih dari 10 tahun, hingga Nic dapat meningkatkan kualitas hidupnya lagi.
Saya kira kita sepakat kalau kecanduan narkotika itu membahayakan kesehatan. Tapi dari film yang berdasar kisah nyata ini, kita bisa belajar kalau ada yang lebih berbahaya dari narkotika, yaitu cara kita menyikapi kecanduan.
Sejak 2014, tujuh lembaga pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang lebih lunak untuk menangani pecandu dan korban penyalahguna narkotika. Melalui Peraturan Bersama (Perber) 3 tahun 2014, pemerintah berkomitmen untuk tidak lagi memenjarakan pecandu, melainkan menggiring mereka ke program rehabilitasi.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten