Cyber democracy: Tantangan dan Peluang Bagi Generasi Muda Indonesia

Madjid Fahdul bahar
Nama: Madjid fahdul bahar Alamat: Sumberberas, Muncar, Banyuwangi status: Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
Konten dari Pengguna
20 Maret 2024 3:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Madjid Fahdul bahar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Bumi Internet (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Bumi Internet (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi muda merupakan Young Citizen atau kelompok usia muda yang pada era saat ini diwarisi cita-cita dan dibebani oleh hak dan kewajiban. Terciptanya Cyber Democracy membawa pengaruh positif dan negatif diberbagai aspek kehidupan baik dari dampak sosial, politik, dan hukum. Pada cakupan yang lebih luas, membantu sistem dan pengembangan pendidikan dengan lebih cepat dan praktis. Sedangkan dampak negative yang diciptakan oleh Cyber Democracy ini salah satunya adalah meningkatnya penggunaan mesin mengakibatkan masalah pengangguran.
ADVERTISEMENT
Ketika mesin menggantikan sumber daya manusia, tingkat orang yang kehilangan pekerjaan akan meningkat. Karena mesin bisa bekerja tanpa istirahat, dan jauh lebih menguntungkan untuk industri daripada bekerja dengan orang-orang yang membutuhkan istirahat, karena mesin tidak kenal lelah tidak seperti manusia pada umumnya.
Cyber democracy melibatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah mengubah cara manusia berinteraksi dan berpartisipasi dalam proses demokrasi. Cyber democracy, juga dikenal sebagai e-democracy atau digital democracy, adalah sebuah konsep yang menggabungkan teknologi dengan prinsip-prinsip demokrasi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan politik.
Perkembangan TIK telah memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan memungkinkan partisipasi aktif warga negara dalam proses politik. Internet, media sosial, dan platform daring lainnya telah menjadi sarana yang penting bagi warga negara untuk berbagi pandangan, berdiskusi, dan mengorganisir aksi politik.
lustrasi: Sosial, Media sosial, Komunikasi. (sumber: https://pixabay.com/id/)
Namun, meskipun perkembangan cyber democracy memiliki potensi yang kuat, juga terdapat tantangan yang perlu diatasi. Beberapa tantangan tersebut meliputi kesenjangan digital yang masih ada antara negara-negara dan individu-individu, keamanan dan privasi data, penyebaran berita palsu, dan penyalahgunaan teknologi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Dalam mengembangkan cyber democracy, penting untuk memastikan bahwa akses yang merata ke TIK tersedia bagi semua warga negara, perlindungan privasi dan keamanan data dijamin, dan pendidikan dan kesadaran publik tentang penggunaan yang bertanggung jawab dari teknologi informasi dan komunikasi ditingkatkan.
Sebagai Agent Of Change, generasi muda diharuskan berperan aktif dalam melakukan perubahan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Harapan kepada generasi muda semakin besar lantaran pada 2030 Indonesia akan menikmati bonus demografi. Pada era ini komposisi penduduk Indonesia didominasi usia produktif. Generasi ini lahir di saat era ketika teknologi canggih dan internet semakin masif digunakan. Pada akhirnya, saat ini masyrakat membutuhkan peran mahasiswa guna menjaga stabilitas
ekonomi menengah kebawah di era "serba mesin" ini. Mahasiswa harus kembali ke jati dirinya yang mampu menjadi Agent of Change, Agent Of Analisys dan Agent Of Control supaya makasimal dalam mencapai cita-sita bangsa yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta memerdekakan rakyat Indonesia dari segala hal dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT