Mahasisa PMM UMM Jadikan sampah sebagai inovasi hiasan taman

Mafa Dhotul
Mahasiswi aktif universitas di Malang
Konten dari Pengguna
11 September 2020 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mafa Dhotul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pencemaran lingkungan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di dengar, salah satu alasanya yaitu banyaknya sampah yang tak terkendalikan, tidak ada ruang untuk membuang, dan belum juga sampah sampah anorganik yang susah untuk di uraikan. Jika dibakar mengakibatkan udara tak segar .
ADVERTISEMENT
Sampah menjadi masalah sangat penting untuk diselesaikan, selain menyebabkan pencemaran juga berdampak pada penyakit yang bermunculan, apa lagi di saat pandemi Covid-19 seperti ini, yang mewajibkan semua orang sangat menjaga kebersihan.
Karna itulah alasan terbesar Mahasiswa PMM ( Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ) Universitas Muhammadiyah Malang, Gelombang 9, Kelompok 37 , yang beranggotakan 5 Orang ( Wyls, Erin , Mafa, Alan dan Abid ) untuk bisa mengedukasi masyarakat supaya bisa mengelola sampah dengan baik dan benar.
Dengan dibekali pengalaman mengelola sampah dan mendirikan Bank sampah pada saat Sekolah Menengah Atas oleh salah satu anggota, untuk itu kami memutuskan untuk bekerja sama dengan Bank Sampah Eltari M-230 yang beralamat Jalan Bandara Eltari VI Blok VO21 RT.5 RW.8 Perum.Villa Gunung Buring, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, dengan Pemilik Ibu Efrida Hartini,Amd yang sudah beberpa tahun berkecimbung di dunia pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi hingga meraih penghargaan sebagai “Wanita Inspiratif” atas karya karyanya yang sangat luar biasa hanya berbahan sampah anorganik saja.
ADVERTISEMENT
Ibu Efrida sendiri berhasil menciptakan karya karya indah seperti tikar dari plastik bekas indomie ataupun bekas minuman lainya, dibikin tikar yang panjangnya kurang lebih 1/2 meter bisa di bandrol dengan harga Rp. 400.000,00 . Sungguh harga fantastic untuk sampah plastik bekas makanan dan minuman. Cara seperti itulah yang sangat diperlukan untuk menunjang ekonomi keluarga disaat pandemi Covid-19 ini, dan bisa juga lebih berkembang lagi dikemudian hari nanti.
Pada hari Rabu, 9 September 2020, dimulai pukul 8 pagi, selaku 5 anggota PMM ditemani dengan ibu Frida, mengelola sampah botol plastik dan kain perca untuk dijadikan sebagai Eco Brick, dimana kain perca yang sudah tak terpakai, kain perca tersebut dimasukan kedalam botol secara penuh dan kemudian di tutup, eko brick ini sangat banyak kegunaanya, seperti bisa dipakai bahan dasar untuk pembuatan kursi, meja dan perabotan rumah tangga lainya. Akan tetapi kali ini, akan dipergunakan sebagai penghias taman di posyandu di perumahan tersebut, dengan dikolaborasikan bersama tanaman tanaman sayuran yang berada di sekitar posyandu.
ADVERTISEMENT
Keadaan posyandu sendiri nampak bersih akan tetapi dengan taman yng berantakan karna memang tidak beroprasi lama karena pandemi Covid-19 ini.
Dimulai dengan memindahkan pot pot tanaman dari samping belakang kiri posyandu, kedepan kanan posyandu.
Membuat gundukan tanah yang di bentengi dengan genteng yang kemudian di susul menggunakan eko brick yang telah dibuat tadi agar tanah tidak tergeser kebawah dan juga nampak elok untuk dipandang.
Kemudian menaruh pot tanaman tanaman yang sudah di pindahkan ke atas setengah lingkar gundukan depan posyandu tersebut.