PMM UMM 37 Ikut serta warga dalam mengelolahan magot

Mafa Dhotul
Mahasiswi aktif universitas di Malang
Konten dari Pengguna
19 September 2020 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mafa Dhotul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Magot adalah hwewan kecil mungil yang diperlukan oleh masyarakat sebagai makanan hewat dan juga lainya,dalam budi daya magot ini perlu pengawan extra dalam pemeliharanya,dari mulai tepat kandangnya dari lalat yang pasangkan jaring diatasnya dalam ruangan,kemudianjika sudah bertelur lalat super ini akan mati . Budi daya magot di desa ini sangat berkembang dikarenakan usahanya benar benar di rawat oleh banyak orang sehingga mulai dari awal hingga menjadi magot terus di pantau dan di awasi oleh peternaknya. Tanah yang digunakan bisa untuk pupuk dalam tanaman.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa, 1 September 2020,PMM UMM 37 (Wyla, Alan, Abid, Mafa dan Erin) Berkunjung dan melihat langsung bagaimana pembudidayaan magot dengan baik dan benar,karna magot sendiri juga mahluk hidup yang harus diperlalukan secara spesial supaya hidup dengan sehat dan bisa menghasilkan magot magot yang super dan di harapkan.
Pembudidayaan magot ini telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir dan berjalan dengan lancar,bahkan pembudidayaan magot ini dilakukan ditengah pemukiman warga tanpa ada bau yang sangat menyengat di sekitar kandang magot. Bau yang dihasilkan ini sudah di netralisir oleh obat herbal di buat oleh ibu Efrida selaku pemilik BSE M230, Sehingga bau yang tersengat pada kandang magot tidak sampa tercium sampai kelingkungan sekitar,hanya saja baunya tercium disaat pada saat di dalam kandang saja. Penetralisir bau unu sangat membantu budidaya magit yang bisa diterima hangat ditengah masyarakat villa gunung buring Malang.
ADVERTISEMENT