Konten dari Pengguna

Sudah Memiliki Minat Baca? Kenali Empat Indikatornya

Magdalena Willyandini
Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga
25 November 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Magdalena Willyandini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca merupakan kegiatan yang dapat dilakukan siapa saja, terlebih sekarang membaca dapat lebih fleksibel dari segi ruang dan waktunya. Perkembangan zaman telah merubah bentuk bahan bacaan yang awalnya hanya berupa bentuk fisik sekarang telah muncul dalam bentuk digital atau yang awalnya hanya membaca melalui buku kini dapat membaca melalui handphone. Handphone inilah yang memberikan fleksibilitas kepada pembaca, sebab pembaca dapat membaca di mana pun dan kapan pun tanpa harus kerepotan membawa buku. Buku dinilai lebih berat ketika dibawa dan membutuhkan ruang simpan lebih luas dibanding handphone yang lebih ringan dan hanya perlu ruang simpan yang lebih kecil, sehingga akses bahan bacaan melalui handphone menjadi lebih mudah dan hemat biaya daripada buku yang lebih mahal dan terkadang sulit ditemukan di pasaran.
ADVERTISEMENT
Munculnya bahan bacaan digital ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, tidak hanya kalangan muda yang aktif bermain handphone tetapi juga kalangan dewasa dan lansia yang tentunya beberapa dari mereka juga memiliki handphone. Selain usia muda, dewasa, dan lansia, anak-anak terkadang juga sudah ada yang memiliki handphone sendiri sehingga mereka juga dapat mengakses bahan bacaan digital yang ada. Mereka dapat memanfaatkannya sebagai media dalam belajar seperti, berlatih membaca, menghitung, dan menulis. Namun, dalam pelaksanaannya akan lebih baik jika dilakukan pendampingan dalam mengakses media digital agar mereka tidak salah dalam menggunakannya.
Keterbukaan penggunaan internet yang kemudian memberikan dampak pada kemudahan akses bahan bacaan dapat menjadi peluang untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Namun, kenyataannya tidak dapat dimungkiri bahwa minat baca di Indonesia masih termasuk rendah. Berdasarkan data survei oleh Program of International Student Assessment (PISA) pada 2019, Indonesia berada di peringkat 62 dari 70 negara dalam hal minat baca. Lalu terdapat juga data dari UNESCO bahwa hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca atau setara hanya 1 dari 1000 orang yang memiliki minat baca. Rendahya minat baca di Inonesia menjadi bukti bahwa kebebasan internet belum dimanfaatkan secara baik sehingga ini akan menjadi tugas pemerintah untuk sekarang hingga kedepannya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi E-book dan buku fisik (pexels)

Pengertian minat baca

Agar terbiasa membaca seseorang perlu memiliki minat atau ketertarikan dalam membaca, minat ini akan memberikan dorongan kepada seseorang sehingga membaca akan menjadi sebuah kebiasaan yang dapat diterapkan. Minat menurut Slameto (2015: 180) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Donni Juni Priansa (2015: 60) mengartikan minat (interest) secara sederhana dapat dipahami sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan sebuah rasa tertarik terhadap suatu hal tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Menurut Juel dalam penelitian Nurul Hidaya (2016: 87) mendefinisikan membaca sebagai proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, hasil dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Sedangkan menurut Subyantoro dalam penelitian Rita Kurnia (2017: 92) mengatakan bahwa, membaca merupakan suatu keterampilan yang apabila sudah melakukan kegiatan membaca lambat laun akan terbentuk menjadi sebuah kebiasaan. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu keterampilan mengenal dan memadukan kata yang terbentuk dari suatu kebiasaan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari bahan bacaan. Lantas apa pengertian dari minat baca, berdasarkan beberapa pengertian yang telah disimpulkan dapat dikatakan bahwa minat baca adalah ketertarikan seseorang yang melibatkan keterampilan dalam mengenal dan memadukan kata sehingga diperoleh informasi dari bahan bacaan.
ADVERTISEMENT

Faktor yang mempengaruhi minat baca

Membaca sebenarnya tidak hanya sebatas pada artikel, jurnal, atau buku-buku ilmiah, tetapi membaca juga dapat dilakukan melalui hal sederhana, misalnya membaca buku pelajaran. Ketika proses belajar-mengajar berlangsung guru tentunya akan memaparkan materi yang ada di buku atau memaparkan materi secara tertulis di papan tulis yang tentunya akan melibatkan aktivitas membaca siswa. Lalu ketika ada pekerjaan rumah atau tugas-tugas dari guru juga akan secara langsung memaksa siswa untuk membaca. Selain melalui buku pelajaran, membaca juga dapat dilakukan dengan membaca novel, komik, atau buku-buku lain yang kita sukai. Meski membaca sudah menjadi aktivitas sehari-hari siswa, saat ini minat baca di Indonesia masih tergolong rendah.
Purves dan Beach dalam penelitian Faris Fuzan Abdi mengemukakan penyebab rendahnya minat baca pada seseorang, diantaranya:
ADVERTISEMENT

Faktor personal

Faktor personal menurut Purves dan Beach adalah faktor dari dalam diri seseorang seperti, usia, jenis kelamin, intelegensi (tingkat kecerdasan), kemampuan membaca, dan kebutuhan psikologis.

Faktor institusional

Faktor institusional menurut Purves dan Beach adalah faktor dari luar diri seseorang yang kemudian berpengaruh terhadap minat baca. Faktor tersebut meliputi ketersediaan buku bacaan dan keberagaman jenis buku bacaan, status sosial ekonomi keluarga, latar belakang etnis, sikap, dan kebutuhan psikologis.
Berdasarkan faktor penyebab rendahnya minat baca tersebut diperlukan sebuah solusi agar minat baca yang masih rendah dapat teratasi, tidak hanya dari faktor personal saja tetapi juga dari faktor institusional.

Indikator minat baca

Minat baca muncul karena dorongan dari dalam diri, seseorang dengan minat baca yang baik dapat dilihat dari beberapa indikator minat membaca. Indarti Anis Solikhah dalam penelitianya menjelaskan beberapa Indikator untuk mengetahui tingkat minat baca seseorang, diantaranya:
ADVERTISEMENT

Kesenangan membaca

Rasa senang akan memunculkan ketertarikan lebih terhadap suatu hal sehingga akan selalu muncul dorongan untuk terus terlibat dengan hal tersebut tanpa ada paksaan dari pihak lain.

Kesadaran akan manfaat membaca

Dalam menumbuhkan kebiasaan membaca, langkah utama adalah membangun kesadaran terhadap manfaat yang didapat ketika membaca, sehingga asumsi awal yang menganggap membaca bukan hal yang penting akan menjadi membaca adalah hal yang penting.

Frekuensi membaca

Frekuensi membaca dapat diartikan sebagai seberapa sering seseorang menghabiskan waktunya untuk membaca.

Kuantitas bacaan

Seseorang yang memiliki minat baca akan tertarik membaca beragam bahan bacaan, tidak hanya bacaan yang sedang dibutuhkan saja, tetapi juga bacaan yang dianggap penting akan dibaca.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar pada bahan bacaan yang awalnya membaca hanya dari buku kini dapat dilakukan melalui handphone. Perubahan ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik agar mampu meningkatkan persentase minat baca di Indonesia. Saat seseorang memiliki inikator minat baca yang yang baik dapat dipastikan bahwa ia memiliki minat baca yang tinggi.
ADVERTISEMENT