Konten dari Pengguna

'KiNG', Eksplorasi Gerak Burung Cendrawasih

Maha Dance
Saksikan penampilan kami di Galeri Indonesia Kaya, 31 Maret 2018
26 Maret 2018 20:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maha Dance tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster KiNG (Foto: Maha.Dance)
zoom-in-whitePerbesar
Poster KiNG (Foto: Maha.Dance)
ADVERTISEMENT
'Maha.Dance' adalah sebuah kelompok tari yang memiliki fokus pada bentuk tari kontemporer yang bersumber dari nilai-nilai tradisi. Dibentuk pada tahun 2015 di kota Solo oleh Maharani Ayuk Listyaningrum alumni ISI Surakarta.
ADVERTISEMENT
Misi dari 'Maha.Dance' adalah dapat menjadi wadah untuk menciptakan dan mengembangkan karya tari yang bersumber dari seni tradisi Indonesia dan juga dapat menjadi wadah untuk bisa memberikan wawasan dan juga pelatihan tentang tari kepada masyarakat.
Karya pertama 'Maha.Dance' adalah karya tari “Simpang Jalan” yang bersumber pada tari tradisi Gaya Surakarta dengan Hip Hop dance yang kemudian berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Goksel Yilmaz Ensemble musisi yang berasal dari Belanda dan Turki untuk berkolaborasi dan dipentaskan di 2 kota di Indonesia.
Pada tahun 2016 Koreografer dari 'Maha.Dance' yaitu Maharani Ayuk Listyaningrum mendapatkan Hibah dari Yayasan Seni Kelola yang kemudian tercipta Karya tari “Jalan Pilihan – Love Knows No Gender”.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2017, Maharani memutuskan untuk mencari wawasan baru dari tradisi di Pulau Papua, karya yang diciptakan di tanah Papua adalah karya tari “Hutan Perempuan” yang dipentaskan di Green Youtefa Performing Art di Jayapura, “Color Rain in Unity” yang dipentaskan di Festival teluk Humbolt, Sosiodrama “Untukmu Papua untukmu Indonesia” dalam rangka HUT TNI Ke 72.
Saat ini 'Maha.Dance' sedang berfokus tradisi Papua. Pada akhir tahun 2017 'Maha.dance' berkesempatan menerima Hibah dari Ruang Seni Pertunjukan dan Djarum Foundation untuk karya tari “KiNG”.
Karya Tari ini terinspirasi dari burung cendrawasih yang ada di Papua. Burung Endemic ini memiliki bulu yang sangat indah terutama burung jantan nya.
Keindahan dan keunikan dari burung cendrawasih bukan hanya soal bulunya. Gerakan burung jantan saat melangsungkan perkawinan juga merupakan daya tarik dan juga keindahan dari burung cendrawasih. Oleh karena itu, tidak salah kalau dalam literatur cendrawasih disebut burung malaikat (angel) yang turun dari surga atau 'bird of paradise' atau 'burung surga'.
ADVERTISEMENT
Burung cendrawasih hidup di hutan-hutan Papua. Kita semua tahu bahwa pembukaan hutan di pulau Papua khususnya untuk keperluan perkebunan kelapa sawit yang tidak terkendali dan juga perburuan liar mengancam habitat burung cendrawasih dan punahnya burung cendrawasih dapat menjadi kenyataan.
Tarian unik burung cendrawasih merupakan sebuah perwujudan unik dan indah yang tidak bisa ditemukan pada spesies burung lain. Dan tarian burung cendrawasih juga menjadi misteri karna tidak dapat di jelaskan oleh ilmu pengetahuan. Bagaimana burung cendrawasih bisa memperlajari dan melakukan segala bentuk gerakan yang begitu kompleks?
Ritual perkawinan burung cendrawasih merupakan sebuah tarian unik yang bertujuan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Sebuah tarian yang sangat sulit dan bisa di lakukan oleh seekor burung. Sebagai penari utama adalah burung cendrawasih jantan.
ADVERTISEMENT
Burung cendrawasih jantan merupakan penari yang andal, dan si jantan adalah penari yang lebih unggul dibandingkan si betina. Pasalnya, tarian ini merupakan salah satu trik pejantan untuk menarik perhatian si betina.
Sebelum menari, si pejantan selalu memastikan lingkungan sekitarnya jauh dari gangguan, entah dari hewan ataupun manusia. Si jantan juga akan memastikan lokasi yang dipilihnya banyak didatangi oleh sang betina. Selain itu, sebelum mulai menari, si jantan juga akan membersihkan terlebih dahulu panggungnya.
Setelah si betina datang, burung cendrawasih jantan ini akan bertransformasi hanya dalam sekejap mata. Transformasi yang dimaksud disini bukanlah berubah dari satu makhluk ke makhluk yang lain, melainkan transformasi mengubah bentuk bulu menjadi sebuah kostum tarian yang sangat berkarakter. Setelah bertransformasi si jantan akan terus menari tanpa henti.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki kemampuan menari, keindahan bulu, dan juga keelokan bertransformasi yang begitu luar biasa, burung cendrawasih jantan ini juga memiliki suara kicauan yang sangat merdu.
'KiNG'
Karya ini merupakan bentuk perwujudan dari gerak tarian alami dari burung cendrawasih yang divisualisasikan dalam tubuh penari Papua. Vocabular gerak yang dipakai merupakan vocabulary gerak alami yang dilakukan oleh burung cendrawasih dan juga beberapa motif gerak tradisi Papua.
Karya tari 'KiNG' akan dipentaskan perdana pada tanggal 31 Maret 2018 di Galeri Indonesia Kaya Jakarta pada Pukul 15.00 WIB, setelah itu akan kembali di pentaskan di Museum Ulen Sentalu Yogjakarta pada tanggal 27 April 2018 dan di Kota Solo pada tanggal 29 April 2018 dalam event Hari Tari Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Synopsis karya:
Burung cendrawasih adalah symbol dari tanah papua, keberadaannya sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua. Terjadinya eksploitasi terhadap burung cendrawasih sangat berpengaruh untuk eksistensiannya di masa depan.
'KiNG' merupakan gambaran dari keindahan burung cendrawasih dan wujud dari keresahan akan kepunahan burung cendrawasih.
Karya tari ini merujuk pada eksplorasi dari gerak alami burung cendrawasih dan pengembangan beberapa gerak tradisi papua.
Koreografer & pimpinan produksi : Maharani Ayuk Listya Ningrum
Pemusik : Lilik Setiawan & Alvin Melki Bembok
Penata artitistik : Deri Saputra
Kostum designer : Retno Tan
Penari : Anjar Noak Msen
Griece Martha Deda
ADVERTISEMENT
Melfritin Waimbo
Fachry Destyanto Matlawa
Frans Junias Jugganza
Ahmad Nur
Rudy L Karel Mandosir