Konten dari Pengguna

Degradasi Lahan: Ancaman Senyap bagi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

Maharani Shinta Dewi Puspitasari
Mahasiswi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Desember 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maharani Shinta Dewi Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Tanah adalah komponen utama yang menjadi dasar bagi kehidupan di bumi. Tanah yang terkumpul membentuk hamparan daratan yang disebut sebagai lahan. Lahan berfungsi sebagai biosfer atau tempat hidup bagi berbagai organisme, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, ketika lahan mengalami gangguan, hal tersebut dapat berakibat pada seluruh rantai kehidupan.
ADVERTISEMENT
Degradasi lahan merupakan fenomena serius yang terjadi ketika tanah kehilangan produktivitas akibat penurunan kualitas fisik, kimia, dan biologi. Degradasi lahan tidak hanya menghilangkan kemampuan tanah untuk mendukung kehidupan, tetapi juga memicu bencana alam seperti longsor, banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Kandungan humus yang rendah serta daya dukung tanah yang semakin menurun pada lahan yang terdegradasi juga memberikan dampak besar terhadap sektor-sektor penunjang kehidupan manusia, seperti pertanian dan kehutanan.
Indonesia sebagai negara dengan luas wilayah daratan mencapai 1.916.906,77 km² tidak luput dari ancaman degradasi lahan. Tercatat sekitar 25,1% dari total luas wilayah Indonesia atau sekitar 48,3 juta hektare lahan telah mengalami kerusakan berat akibat degradasi. Meskipun dampaknya sering kali tidak langsung terlihat, dalam jangka panjang degradasi lahan berpotensi memicu kerusakan yang lebih luas, seperti hilangnya keanekaragaman hayati dan rusaknya ekosistem secara permanen.
ADVERTISEMENT
Intip Faktor Penyebab Degradasi Lahan
Degradasi lahan juga dikenal dengan istilah lahan kritis atau lahan tidur, mengacu pada kondisi di mana kualitas tanah mengalami penurunan secara signifikan. Kondisi ini biasanya dipicu oleh pengelolaan lahan yang tidak tepat, seperti konversi lahan menjadi kawasan industri atau permukiman, deforestasi yang masif, pencemaran lingkungan akibat limbah industri, dan aktivitas pertambangan yang merusak struktur tanah. Penggunaan pestisida dan bahan kimia secara berlebihan dalam praktik pertanian juga mempercepat proses degradasi. Tidak hanya disebabkan oleh aktivitas manusia, degradasi lahan juga dapat terjadi akibat faktor alam seperti erosi dan bencana alam.
Kenali Tanda-Tanda Kerusakan Tanah Akibat Degradasi Lahan
1. Produktivitas tanah rendah dan minim vegetasi
Tanah pada lahan terdegradasi sering kali kehilangan kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini terjadi akibat berkurangnya unsur hara penting yang dibutuhkan untuk proses vegetasi sehingga produktivitas tanah menurun.
ADVERTISEMENT
2. Rendahnya kandungan Humus dan Daya Dukung Tanah
Hilangnya bahan organik dari tanah berdampak pada menurunnya kandungan humus. Tanah yang miskin humus sulit menyerap dan menyimpan mineral, sehingga daya dukungnya terhadap tanaman dan mikroorganisme ikut melemah.
3. Erosi berat
Tanda kerusakan tanah akibat degradasi lahan yang paling mudah dikenali adalah terjadinya erosi berat. Lapisan tanah yang minim penutup vegetasi rentan terpapar erosi sehingga mudah terkikis dan mengurangi kandungan bahan organik serta nutrisi yang penting untuk tanah.
4. Aliran air yang buruk
Degradasi lahan juga memengaruhi kemampuan tanah dalam mengelola air. Tanah yang mengalami erosi cenderung sulit untuk menyerap air. Aliran air saat erosi akan menghasilkan tumpukan sedimen yang berakibat terjadinya banjir. Pada area dengan kemiringan curam, kondisi ini berisiko tinggi memicu longsor yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Ancaman Degradasi Lahan terhadap Keanekaragaman Hayati
Degradasi lahan memicu hilangnya habitat alami yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. Tanah yang kekurangan nutrisi dan kehilangan daya dukungnya tidak mampu menopang pertumbuhan vegetasi yang seharusnya menjadi sumber makanan sekaligus tempat perlindungan bagi hewan. Kondisi ini diperparah oleh bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran, yang sering kali dipicu oleh degradasi lahan. Akibatnya, populasi hewan terutama spesies endemik yang hanya bisa bertahan di habitat tertentu mengalami penurunan.
Selain itu, perubahan struktur tanah akibat degradasi sangat memengaruhi kestabilan lingkungan, khususnya untuk spesies kecil seperti serangga dan mikroorganisme tanah. Apabila mikroorganisme yang berperan sebagai pengurai dan penyedia nutrisi terancam keberadaannya, maka akan berdampak kepada rusaknya rantai makanan di berbagai tingkatan ekosistem. Dalam jangka panjang, keanekaragaman hayati yang terus menurun akan mengancam keseimbangan alam.
ADVERTISEMENT
Ancaman Degradasi Lahan terhadap Ekosistem
Penurunan keanekaragaman hayati berdampak serius pada fungsi ekosistem, yaitu pada siklus aliran energi serta rantai dan jaring makanan. Salah satu contohnya adalah banjir akibat erosi yang disebabkan oleh degradasi lahan. Fenomena ini memicu penumpukan sedimen yang merusak habitat akuatik dan mengancam kelangsungan hidup makhluk yang bergantung pada ekosistem perairan.
Penurunan kemampuan vegetasi tanaman menjadi salah satu dampak paling nyata dari degradasi lahan, mengingat peran utamanya sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbon. Jika kondisi ini dibiarkan, lingkungan akan semakin terpuruk akibat menurunnya kelembapan dan peningkatan suhu. Selain itu, kerusakan ini juga mengganggu berbagai fungsi ekosistem yang bergantung pada tanah, seperti penyediaan nutrisi dan air. Dampak timbal balik ini tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga oleh hewan serta tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Upaya Mengatasi Ancaman Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah ancaman yang sering luput dari perhatian karena dampaknya baru terasa dalam jangka panjang. Namun, pencegahannya dapat dilakukan sejak dini melalui pengelolaan lahan secara berkelanjutan. Langkah-langkah seperti penghijauan kembali lahan kritis, pengolahan limbah industri secara bijak, dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam praktik pertanian dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kerusakan tanah akibat degradasi lahan. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas tanah merupakan kunci utama dalam meminimalisir dampak degradasi. Upaya yang dilakukan secara konsisten akan menjaga stabilitas ekosistem untuk keberlanjutan hidup bagi seluruh organisme.
Referensi
Iqbal, Muhammad. (Juli. 2022). 10+ Penyebab Degradasi Lahan di Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember. 2024, dari https://lindungihutan.com/blog/penyebab-degradasi-lahan/
ADVERTISEMENT
Sulaeman, Dede dan Westhoff, Thomas. (Februari. 2020). Sebab dan Akibat dari Erosi Tanah, dan Bagaimana Mencegahnya. Diakses tanggal 14 Desember. 2024, dari https://wri-indonesia.org/id/wawasan/sebab-dan-akibat-dari-erosi-tanah-dan-bagaimana-mencegahnya
Wahyunto, W., & Dariah, A. (2014). Degradasi lahan di Indonesia: Kondisi existing, karakteristik, dan penyeragaman definisi mendukung gerakan menuju satu peta. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(2), 132467.
Maharani Shinta Dewi Puspitasari
Mahasiswi Pendidikan Biologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta