Konten dari Pengguna

Inovasi Sudut Baca Sekolah, Langkah Konkret Peningkatan Literasi Siswa

Mahatma Fattah Rama Romansa
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
28 September 2023 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mahatma Fattah Rama Romansa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Surya M (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Surya M (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi yang rendah yakni menempati posisi 62 dari 70 negara di dunia pada tahun 2019 melalui survey Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan sebuah permasalahan serius yang serius dan harus mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat. Tidak ada yang boleh acuh sama sekali
Permasalahan semacam ini dapat menimbulkan beberapa kendala-kendala lain, seperti terhambatnya proses belajar mengajar di sekolah, misinformasi antar masyaraakat, dan lain-lain.
Untuk menuju Indonesia emas 2045, generasi masa depan harus mulai dicerahkan dengan inovasi-inovasi untuk menunjang minat literasi mereka, salah satunya melalui sudut baca kelas.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan tingkat literasi siswa yang saat ini terbilang miris dan sangat tertinggal. Minat baca siswa semakin lama semakin berkurang, namun dengan adanya inovasi seperti ini bukan tidak mungkin mampu memunculkan solusi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sudut sekolah dapat dilakukan dengan memanfaatkan bagian belakang kelas yang kosong, sehingga dapat pula menambah nilai estetik kelas. Nantinya sudut tersebut harus diisi dengan buku-buku bacaan apapun, serta dimodifikasi untuk menarik perhatian siswa.
Kegiatan literasi pada sudut baca siswa dapat dilakukan bersamaan dengan pendidikan karakter siswa sebelum memulai jam pelajaran. setelah siswa berbaris dan masuk kelas, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia raya, kemudian kegiatan membaca buku dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Alokasi waktu 15 menit rasanya cukup untuk kegiatan di sudut baca tersebut, 10 menit waktu untuk membaca sementara 5 menit sisanya siswa dapat menjelaskan terkait apa saja yang sudah dibaca.
Buku bacaan yang disediakan bisa beragam, tidak harus buku pelajaran sekolah. Contoh: Buku ensiklopedia untuk menunjang pengetahuan umum siswa, atau hanya sebatas buku cerita fiksi.
ADVERTISEMENT
Untuk menyukseskan program ini harus dibutuhkan kerjasama seluruh stakeholder yang ada di sekolah, baik guru, pihak sekolah, maupun siswa. Jika seluruh pihak yang ada di sekolah dapat bekerjasama untuk menyukseskan program tersebut, maka sudut baca kelas mampu menjadi suatu trobosan untuk mengatasi permasalahan literasi.