Sepak Bola yang Aneh (6)
21 Maret 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 7 menitLapangan itu jauh lebih kecil daripada lapangan sepak bola yang seharusnya, tapi betul belaka kata Muslim: ia tetap saja enam kali lebih luas dari halaman sekolah tempat kami biasa bermain. Dan ketika kami memasukinya dalam keadaan kosong, disambut sinar matahari yang menyorot ke pelipis, lapangan itu tiba-tiba terasa semakin luas lagi. Ia luas, lengang, dan karena itu terasa mengancam.
Gawang itu alangkah tinggi dan lebarnya. Berkali-kali Wakid mencoba menyentuh mistar. Tetapi jangankan sampai, mendekati saja terlihat mustahil. Saat Wakid berdiri di bawah mistar, menantang salah seorang dari kami untuk menjajalnya, segera kelihatan bahwa perlu tiga Wakid lagi agar mulut gawang itu terkawal dengan semestinya. Dengan ruang kosong yang begitu lebar, siapa pun dapat mencetak gol dengan mudah. Alangkah menderitanya Wakid nanti.
Kami datang ke lapangan berdelapan: enam anggota tim kami ditambah sepasang anak kelas 2 yang kami siapkan sebagai pemain cadangan. Artinya, di luar segala sesumbar, kami sudah tahu bahwa luas lapangan itu di luar kemampuan kami. Namun, dengan tambahan dua orang sekalipun, aku tetap merasa lapangan itu terlalu luas.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814