Konten dari Pengguna

Merugikan Konsumen: Penggunaan Pestisida Berlebihan Pada Anggur Muscat

Mahfudz Abdul Hakim
Mahsiswa Program Studi Ekonomi Syariah -FEB Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Desember 2024 12:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mahfudz Abdul Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Penggunaan pestisida yang berlebihan melanggar etika bisnis Islam. Sebab, hal tersebut melanggar prinsip-prinsip utama Islam seperti keadilan, tanggung jawab, perlindungan kesehatan, lingkungan hidup, dan hak-hak konsumen. Ada banyak alasan mengapa hal ini dianggap tidak etis dari sudut pandang Islam. Salah satunya adalah merugikan konsumen. Di sisi lain, Islam mengajarkan umatnya untuk tidak merugikan orang lain. Penggunaan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu hal yang membahayakan orang lain. Alasannya adalah semakin banyaknya residu berbahaya pada buah-buahan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan konsumen.
ADVERTISEMENT
Residu bahan kimia pada makanan, terutama pestisida, dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Salah satu bahan kimia yang terdeteksi pada anggur Shine Muscat adalah klorpirifos. Klorpirifos merupakan bahan aktif insektisida yang termasuk dalam golongan organofosfat. Klorpirifos digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama, termasuk lalat, nyamuk, hama pertanian, dan hama rumah tangga. Klorpirifos bekerja ketika bersentuhan dengan kulit, tertelan, atau terhirup. Zat ini mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia khususnya anak-anak, sehingga penggunaan berlebihan dilarang di banyak negara. Klorpirifos diketahui menyebabkan gangguan perkembangan saraf, pernapasan, dan sistem kekebalan tubuh.
Penggunaan pestisida yang berlebihan pada buah anggur Muscat tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga melanggar prinsip etika pertanian yang bertanggung jawab. Dampak utamanya adalah ancaman terhadap kesehatan konsumen, termasuk risiko paparan bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius. Selain itu, residu pestisida pada buah anggur dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk pertanian.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penting bagi petani dan pelaku agrobisnis untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan sejalan dengan prinsip Islam, seperti: Hal ini mencakup penggunaan pestisida secara bijaksana, pemantauan residu bahan kimia, dan penegakan standar keamanan pangan yang ketat. Langkah ini tidak hanya melindungi kesehatan konsumen, tetapi juga meningkatkan kualitas produk, memperkuat kepercayaan konsumen, dan mendukung pertanian berkelanjutan dan bentuk ketaatan kepada Allah dalam penerapan prinsip-prinsip Islam.
Mahfudz Abdul Hakim, mahasiswa sarjana Ekonomi Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.