Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kartini Masa Kini
21 April 2017 10:21 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari EPIC Adventure tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bertepatan dengan Hari Kartini, tanggal 21 April 2017 ini kami akan menceritakan tentang perjuangan kedua skrikandi MAHITALA-UNPAR yang saat ini sedang berjuang untuk menyelesaikan ekspedisi pendakian tujuh gunung tertinggi di tujuh benua atau yang dikenal dengan ekspedisi seven summits. Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi keduanya merupakan mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan. Saat ini, keduanya tergabung kedalam Tim The Women of Indonesia Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR atau yang biasa disebut dengan WISSEMU.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, keduanya telah menyambangi lima puncak tertinggi di lima belaha dunia yaitu, Gunung Cartensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina dan yang terakhir, Gunung Vinson Massif (4.992 mdpl) di Antartika.
Bukan hal yang mudah untuk sampai pada titik ini. Banyak sekali halang rintang yang dilalui oleh keduanya.
Deedee (panggilan akrab Fransiska Dimitri) dan Mathilda, saat ini sedang berjuang untuk mempersiapkan pendakian gunung selanjutnya, yaitu Gunung Denali dan Gunung Everest.
Kedua gunung pamungkas ini memiliki banyak tantangan yang bentuknya pun beragam. Oleh sebab itu, kedua pendaki ini mempersiapkan diri sebaik mungkin dari fisik hingga mental untuk menyelesaikan ekspedisi ini.
ADVERTISEMENT
Bentuk latihan fisik yang mereka jalani rutin hampir setiap hari juga beragam bentuknya seperti, lari trek, angkat beban, renang dan yoga.
Selain mempersiapkan fisik, keduanya juga butuh dukungan dari kita semua. Ya, dari kita, Bangsa Indonesia.
Saat ini mereka sedang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di bidang pendakian gunung atau yang banyak disebut sebagai mountaineering, dengan dukungan dari orang-orang terdekatnya, dan tentu dari negaraini, Indonesia.
Perjuangan mereka bukan hanya untuk keduanya, bukan hanya untuk universitasnya, bukan hanya untuk orang-orang terdekat mereka, tapi didedikasikan juga untuk bangsa kita, Bangsa Indonesia, terutama untuk semua wanita muda Indonesia di luar sana.
Karena bukan hanya kaum lelaki saja yang dapat pergi puncak tertinggi dunia, kaum wanita juga dapat menunjukkan taringnya untuk menapaki gunung demi gunung.
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Kartini, para pejuang wanita Indonesia!