Nyanyian Angin di Celah Gemunung Himalaya

“Saya tidak mau bawa korban berikutnya,”

Bukan cuma Arlene Blum, perempuan Amerika yang menyukai petualangan gunung-gunung tinggi. Sieling Go merupakan salah satu perempuan Indonesia yang menyukai petualangan high altitude mountain. Kak Sieling, begitu sapaan akrab kami kepada beliau. Kesukaannya ia tuangkan dalam buku catatan perjalanannya yang berjudul Nyanyian Angin di Celah Gemunung Himalaya. Mari kita simak kisahnya.

Kak Sieling memiliki kemauan yang keras untuk berpetualang di suhu dan ketinggian ekstrem tersebut seorang diri. Dengan bantuan guide dan sherpa tentunya. Ia mengisahkan dengan detil bagaimana cerita Kak Sieling akhirnya melewati maut dan berhasil kembali dengan selamat.

Seperti misalnya, penyakit Acute Mountain Sickness alias AMS yang hampir menyudahi petualangan Kak Sieling membuatnya terkapar pingsan di atas gundukan salju. Dalam buku ini Kak Sieling menunjukkan dramatisnya peristiwa tersebut dalam sebuah foto. Sisi humor Kak Sieling di tengah padatnya operasional pendakian selalu tercermin dalam sketsa-sketsa yang ia gambar. Peta dan tips-tips pendakian juga ia sertakan dalam bukunya. Buku ini sangat informatif bagi para petualang muda yang sedang mempersiapkan petualangannya ke luar negeri.

Kak Sieling bercerita dengan gayanya yang santai dan ringan. Data yang detil dan foto yang memadai benar-benar menggambarkan kisah sepak terjang Kak Sieling dalam petualangannya berada di Pegunungan Himalaya. Dari pemilihan restoran, penginapan, dan harga-harga kebutuhan pendakian yang mahal dan murah ia ceritakan dalam buku ini.

Buku ini sangat cocok bagi para petualang muda hendak melakukan perjalanan ke Pegunungan Himalaya. Kak Sieling melukiskannya secara detil untuk dibagikan pada para pembaca. Dengan begitu, Kak Sieling dapat menginspirasi petualang-petualang muda yang lain yang hendak mencapai Pegunungan Himalaya melalui bukunya.

Satu hal, Kak Sieling tak pernah kapok melakukan perjalanannya ke Himalaya. Ia selalu senang dalam pendakiannya.

Lalu, gunung mana yang menjadi minat para petualang muda?