This is Borneo : Gua Prasejarah, Yang Menemukan Yang Beruntung.

EPIC Adventure
Untuk para petualang, penjelajah dan pengembara. Kami menyediakan berbagai informasi bagi para petualang nusantara yang mendambakan petualangan unik setiap harinya. Credits by : Mahitala - UNPAR
Konten dari Pengguna
24 Januari 2017 22:06 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari EPIC Adventure tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Gua Lungun adalah yang paling fantastis. Bentuk gua tidak jauh berbeda dengan gua lain, memiliki chamber (baca: ruangan besar dalam gua) yang cukup besar dan merupakan gua mati. Lungun sendiri berarti peti mati dalam bahasa Dayak. Dinamakan demikian karena di sekitar pintu masuk terdapat kayu-kayu yang dahulu merupakan peti mati, sekarang kayu-kayu tersebut sudah rusak dan tidak lagi terlihat bekas tulang manusia. Namun bukan hanya itu yang membuat Lungun istimewa. Cap tangan manusia purba dan rock art yang ada di dalamnya yang membuat Gua Lungun sangat spesial. Menurut cerita ketua adat, cap tangan di dinding gua itu dibuat oleh Orang Bahari dengan cara menempelkan tangan mereka ke dindng gua dan mendorong dinding tersebut sehingga bentuk tangan mereka menempel. Selain cap tangan, terdapat juga beberapa lukisan berbentuk manusia, sejenis hewan berkaki empat dan hewan yang menyerupai penyu. Mimpikah kami?
ADVERTISEMENT
Kami sadar, menemukan gua di Pegunungan Mengkuris bukanlah hal yang mustahil, tapi melihat langsung peninggalan sejarah yang begitu misterius ini melampaui apa yang kami impikan. Teringat kutipan kalimat Jean Clottes, seorang ahli prasejarah spesialis peneliti seni pada gua zaman prasejarah dan Paleolitikum (Batu Tua) juga salah satu penulis prakata dalam buku Borneo Memory of the Caves,
Hanya sedikit speleolog, dan bahkan jarang arkeolog, yang mujur dalam hidup mereka sempat menemukan sebuah gua bergambar-prasejarah. Keberuntungan tentu saja didahului kerja keras dan terencana, disertai pengalaman.”
Jadi kawan, pesanku untukmu bermimpilah dan mulai perjalananmu.