Kesehatan Mental di Indonesia

Mahmudi Syarif R
Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
22 Desember 2022 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mahmudi Syarif R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Canva
ADVERTISEMENT
Indonesia, negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 275.361.267 jiwa, menempati posisi ke-4 sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dibalik fakta tersebut, isu kesehatan masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan, salah satunya adalah isu kesehatan mental. Selain kesehatan fisik, manusia juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan mental.
ADVERTISEMENT

Apa itu kesehatan mental?

Menurut United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, kesehatan mental adalah bagian yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Selanjutnya, Savitrie (2022) menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Jika kesehatan mental seseorang terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri (Savitrie, 2022).
ADVERTISEMENT

Lalu, bagaimana dengan kondisi kesehatan mental di Indonesia?

Di tengah padatnya jumlah penduduk dan berbagai kondisi yang harus dihadapi, Indonesia masih terus mengamati dan melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondisi kesehatan baik fisik maupun mental dari masyarakatnya.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 1,7 per mil. Hal ini berarti, 1-2 orang dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat (Viora dalam Ika, 2015). Pada tahun 2013, pengobatan gangguan jiwa mencatat bahwa kurang dari 10% orang yang mengalami gangguan jiwa mendapatkan layanan terapi oleh petugas kesehatan. Angka yang dapat dikatakan jauh dari harapan.
Di tahun 2018, survei yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar, prevalensi gangguan jiwa berat meningkat secara signifikan menjadi 7 per mil, yang artinya 7 dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat (Depkes, 2018), atau meningkat 312% dari tahun 2013. Hal ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan karena adanya peningkatan angka yang menunjukkan kenaikan masalah kesehatan mental di Indonesia, dan adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Gejala dari gangguan kesehatan mental

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis (Fadli, 2022). Berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit mental (Savitrie, 2022)
ADVERTISEMENT

Beberapa cara menjaga kesehatan mental

Setelah mengetahui gejala dari gangguan kesehatan mental, kita dapat melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan mental, seperti:
ADVERTISEMENT
Selain itu, cinta dan dukungan serta hubungan yang kuat dengan keluarga dan orang-orang terdekat dapat memiliki pengaruh langsung dan positif pada kesehatan mental bagi seseorang. Bahkan, hubungan emosional yang baik dapat mengurangi kemungkinan seseorang mengalami masalah kesehatan mental.
Kesehatan mental sendiri tidak hanya sebatas kasus gangguan jiwa berat. Apabila melihat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, kesehatan jiwa/mental adalah kondisi ketika individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga menyadari kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Yang artinya, kesehatan mental dapat dikatakan menentukan produktivitas suatu bangsa. Sehingga untuk dapat meningkatkan produktivitas suatu bangsa, maka kita perlu menjaga dan meningkatkan kesehatan mental dari masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT