Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
10 Rumah Terdampak Abrasi di Bibir Pantai Ujung Tape Pinrang
30 Desember 2019 19:38 WIB
ADVERTISEMENT
Pinrang -- Abrasi atau pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak ini membuat 10 rumah terdampak. Di mana rumah warga di Desa Pallameang Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang mengalami rusak parah akibat terkikis air laut.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 500 meter dan lebar kerusakan bibir pantai sekitar 2 meter, mengakibatkan sejumlah rumah dihantam Abrasi.
Data yang diterima Makassar Indeks dilokasi kejadian, sepuluh rumah yang terdampak diantaranya, H. Nasir (50), La Nuru (53), Rudi (48), Isama (53), Jufri (46), Suardi (50), La Jali (46), Salamang (54), Lukman (55), Tahang (55).
Sementara itu, salah satu warga Jufri (46) mengatakan, sejumlah warga saling gotong royong membuat tanggul seadanya dari karung di isi dengan pasir untuk mencegah terjadi abrasi yang berkelanjutan.
"Sejumlah warga bergotong royong membuat tanggul seadanya, karung diisi pasir, karena di daerah pantai ini tidak ada batu sebagai penahan untuk di jadikan tanggul," terangnya.
Kejadian abrasi dikatakan Jufri saat dini hari, Minggu (29/12). Ia juga mengaku sangat khawatir dengan apa yang terjadi di wilayahnya tersebut akan mengikis habis bibir pantai tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat khawatir dengan kejadian ini, semoga segera ada bantuan tanggul dari Pemerintah," Harap Jufri.
Terpisah dengan Camat Mattiro Sompe, Andi Asri yang di konfirmasi mengatakan, daerah tersebut memang rentan terkena abrasi, karena tanggul pemecah ombak belum terpasangi.
"Kita sudah tinjau lokasinya bersama Pak Bupati tadi, daerah itu memang rentan terkena abrasi, apalagi rumah warga dekat dari bibir pantai," jelasnya.
Lanjut Asri, Pemerintah sudah ada rencana pemasangan tanggul pemecah ombak di daerah tersebut, namun ditolak warga lantaran tidak ada tempat parkir perahu warga yang melaut.
"Pemerintah sudah anggarkan pengadaan tanggul namun di tolak warga, dengan alasan dijadikan tempat parkir perahu mereka. 'Insya Allah' kita anggarkan lagi, sementara kita berikan bantuan karung untuk diisi pasir sebagai tanggul darurat," Kata Asri saat dihubungi selularnya.
ADVERTISEMENT