Konten Media Partner

Begini Kisah Film "Terlambat" Bikin Nangis

20 Maret 2019 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film "Terlambat" (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Film "Terlambat" (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Makassar -- Film pendek "Terlambat" karya rumah produksi Paredia Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membuat penonton menangis saat menonton.
ADVERTISEMENT
Film pendek yang diputar perdana pada pekan lalu, Senin (11/3) lalu di Auditorium Al Jibrah, Kampus UMI membuat tersentuh saat anak sekolah yang kerap terlambat dan mendapatkan hukuman dari guru dan di bully oleh teman sekelasnya.
Adalah Safannah Kayla salahsatu pemeran utama dalam film tersebut, ia memerankan siswi yang terlambat masuk sekolah. Dimana syuting mengambil sekolah SMAN 10 Makassar, kisahnya pun diangkat dan menjadi viral.
Bahkan kini film pendek tersebut sudah 2,3 juta di Youtube sejak diputar perdana pekan lalu, film yang disutradarai oleh Rere Art2 Tonic yang juga merupakan salahsatu musisi asal Makassar berhasil membuat penontonya tersentuh dengan kisah Kayla yang harus terlambat karena merawat ibunya yang sakit sebelum ke sekolah.
ADVERTISEMENT
"Didalam film tersebut Kayla ke sekolah, dan dia harus berulang kali terlambat karena harus mengurus ibunya yang terbaring di rumah sakit. Namun himpitan masalah tersebut tak membuat semangat Kayla pudar. Dia tetap gigih berusaha dalam menuntut ilmu demi cita-citanya menjadi seorang insinyur. Kisah piluh Kayla tidak pernah diceritaan kepada guru dan teman-temannya. Higga Kayla pun jadi sasaran bully teman-temannya. Dia dilempari kertas ketika dia terlambat masuk kelas," kata Syahrir Arsyad Dini pemilik nama lengkap Rere Art2 Tonic, Rabu (20/3).
Tidk hanya itu Rere mengatakan dibalik Film ini ada sang produser Zakir Sabara yang juga Dosen kampus UMI Makassar yang mendorong sehingga air mata pun tumpah saat menyaksikan film ini.
Sementara itu, Zakir Sabara mengatakan, film Terlambat menyampaikan pesan kepada generasi milenial bahwa tak ada kata terlambat dalam belajar, termasuk belajar agar bisa menjadi seorang insinyur.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin menyampaikan pesan bahwa, belajar tidak mengenal kata terlambat,” pungkasnya.