Konten Media Partner

BPBD Sulawesi Utara: Situasi Gunung Soputan Pasca Erupsi Mulai Reda

4 Oktober 2018 14:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPBD Sulawesi Utara: Situasi Gunung Soputan Pasca Erupsi Mulai Reda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Manado -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan melaporkan situasi terkini pasca erupsi Gunung Soputan di Minahasa Selatan, sudah mulai normal kembali.
ADVERTISEMENT
Setelah sebelumnya pada Rabu (3/10), Gunung Soputan sempat berada pada Status Level III (Siaga). Setelah status levelnya turun, kini warga yang berada di sekitaran lereng gunung sudah mulai beraktivitas sepeti biasa.
"Sudah aman, hanya kemarin siang hingga malam aktivitas Gunung Soputan memang mengeluarkan letusan dan mengeluarkan lava pijar, tapi pagi hingga siang hari ini sudah kondusif," kata Kaban BPBD Minahasa Selatan, Handrie Komaling, kepada MakassarIndeks, Kamis (4/10).
Ia juga mengatakan, jika masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut. Hal itu guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan dari sisa abu vulkanik yang terjadi saat letusan gunung Soputan.
Kata Handrie, jika Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu, telah mengunjungi masyarakat di sekitaran gunung Soputan. Ia beserta jajaran Pemerintah Daerah Minahasa Selatan lainnya mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan aktivitas apapun. Termasuk aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain sebagainya dii seluruh area radius 6 kilometer dari puncak Gunung Soputan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin Ibu Bupati juga hadir dan mengimbau masyarakat sekitar agar tidak beraktivitas saat terjadi letusan gunung dan sesegera mungkin menghindar sejauh mungkin dan menggunakan masker," ujarnya.
Sementara itu, Gunung Soputan yang terletak di Desa Silian, Minahasa Tenggara (Mitra) ini seharian mengeluarkan lava pijar. Pada Rabu siang (3/10) hingga malam terus menyemburkan lava pijar. Wilayah yang terdampak dari abu vulkanik yakni Desa Maliku, Kecamatan Amurang Timur, dan sekitarnya.