Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Gerindra: Masa Lalu Daeng Aziz Bukan Masalah bagi Kami
18 Juli 2018 12:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Makassar -- Pencalonan mantan Bos Kalijodo, Daeng Azis, yang mendaftarkan diri sebagi bakal calon legislatif (Bacaleg) di Kantor Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel), mendapat dukungan penuh dari Gerindra.
ADVERTISEMENT
Abdul Aziz atau yang kerap disapa Daeng Aziz diketahui mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif di KPU Provinsi Sulawesi Selatan bersama partai yang baru dimasukinya selama 4 bulan tersebut.
Walau terhitung baru, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani, mengaku optimistis akan keberhasilan Daeng Aziz.
"Walau baru resmi bergabung selama empat bulan, Daeng Aziz itu relawan tangguhnya Prabowo. Pencalonannya murni untuk Gerindra dan Prabowo," jelas Idris saat diwawancarai Redaksi Makassar Indeks pada Rabu, 18 Juli 2018,.
Idris menambahkan, munculnya sosok Daeng Aziz sebagai bacaleg Gerindra akan menjadi nilai tambah bagi Gerindra terkhusus di wilayah Sulsel.
"Apalagi kami tahu beliau itu adalah tokoh masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) Jeneponto. Di sana, Aziz sangat dihormati dan dikenal banyak membantu masyarakat," tambah Idris.
ADVERTISEMENT
Idris menjelaskan sosok Aziz yang terkenal ramah di masyarakat Jeneponto menjadi kelebihan Aziz untuk maju sebagai bacaleg. Aziz bahkan diketahui memiliki rumah dan lahan yang biasa digunakan untuk kegiatan masyarakat Jeneponto.
Saat diwawancarai terkait pandangan Gerindra akan pemberitaan yang sering melekatkan Daeng Aziz dengan Kalijodo, Idris menjelaskan semua masa lalu seseorang bukanlah penentu dirinya sekarang, termasuk Daeng Aziz.
"Walaupun Daeng Aziz pernah dilekatkan kasus dan divonis 10 bulan penjara akibat pencurian listrik untuk operasional kafe miliknya, tapi itu bukanlah penentu kemampuan Daeng Aziz. Apalagi tindakan tersebut memiliki banyak kemungkinan, misalnya saja mungkin beliau sudah pernah mengurus operasional kafe di Kalijodo tapi selalu dipersulit hingga akhirnya harus melakukan perbuatan tersebut," jawab Idris.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, partai Gerindra bukanlah partai yang akan menutup kesempatan bagi siapapun yang ingin berkontribusi demi partai.
"Masa lalu beliau bukan masalah bagi kami. Walaupun Kalijodo selalu diidentikkan negatif, tapi masyarakat Jeneponto tidak mengetahui apa itu Kalijodo dan mereka hanya melihat kontribusi positif yang selalu diberikan Daeng Aziz di sana," tegasnya.
Idris kemudian mendukung penuh Daeng Aziz sebagai bacaleg dan optimistis akan keberhasilan Daeng Aziz yang sesuai dengan standar Gerindra.
"Beliau bukanlah pembunuh, koruptor, ataupun pengguna narkoba. Semua syarat untuk maju ada di beliau. Khusus Gerindra, beliau juga memenuhi standar kita, yaitu dekat dengan tokoh penting, beliau adalah tokoh masyarakat di daerah (Jeneponto), dan memiliki rasa cinta dan loyalitas untuk partai dalam hal ini untuk Pak Prabowo, saya juga tidak mengerti bagaimana beliau bisa cinta mati dengan Prabowo hingga bertahan sekarang," tutur Idris.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, Daeng Aziz merupakan salah satu tim pemenangan Bupati Jeneponto terpilih Iksan Iskandar-Paris Yasir yang telah ditetapkan sebagai pemenang pasangan calon Jeneponto hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan 90.245 suara pada 6 Juli 2018.