Gubernur Sulsel Minta Kepulangan Peserta Ijtima Asia Dipantau Ketat

Konten Media Partner
19 Maret 2020 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, (Ist).
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, (Ist).
ADVERTISEMENT
Makassar -- Di tengah polemik kegiatan Ijtima se-Asia yang dilaksanakan di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, sejak awal telah mengingatkan untuk ditunda. Dalam beberapa kali koordinasi Forkopimda, telah menghasilkan keputusan untuk meminta panitia menunda kegiatan, sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, peserta tetap berdatangan meski sudah ada surat edaran perihal penundaan kegiatan. Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa, sudah membahas terkait sterilisasi, pengawalan tim medis, serta pendekatan untuk memulangkan para peserta Ijtima se-Asia tersebut.
Sejak Rabu malam (18/3), Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Kapolda Sulsel, agar dilakukan pengawalan ketat keluar masuk hingga memulangkan peserta Ijtima tersebut.
Rapat koordinasi Forkopimda Sulsel bersama Gubernur dan Dewan Syuro Jamaah tabligh.
"Jauh sebelumnya sudah dilakukan upaya penundaan kegiatan, tapi pada hari menjelang pelaksanaan memang sudah ada yang tiba di lokasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda dan Pemda dalam hal ini Bupati Gowa, untuk melakukan pengawalan ketat, sterilisasi hingga pemulangan peserta tanpa interaksi dengan warga sampai di bandara dan pelabuhan pemberangkatan kembali ke daerah masing masing," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pengawalan menuju bandara, pelabuhan, maupun terminal, lanjut Nurdin Abdullah, agar peserta dari berbagai daerah diberi pelayanan maksimal. Pemerintah daerah juga telah melibatkan tim kesehatan untuk melakukan pemantauan di lapangan. Upaya penanganan dan pencegahan Covid-19, tetap sesuai prosedur pemerintah dengan mengikuti standar WHO.
Sementara, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, sudah mengonfirmasi, mereka telah sepakat untuk menunda kegiatan.
"Alhamdulillah sudah disepakati untuk menunda dan tetap dikawal hingga tempat pemberangkatan, baik pelabuhan maupun Bandara Hasanuddin," ujarnya.
Intinya, kata Adnan, segala upaya penanganan kegiatan untuk meminimalisir dampak, mulai dari fasilitas, akomodasi dan segala kebutuhan lainnya, diupayakan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan banyak pihak. Pengawalan untuk pemulangan akan dilakukan segera, secara ketat dan bertahap, dengan mempertimbangkan kesiapan angkutan udara, laut dan darat.
ADVERTISEMENT