Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Lebih dari 741 Ribu Warga Sulsel Belum Rekam e-KTP
31 Agustus 2018 10:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Makassar -- Hasil capaian rekaman elektronik di 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebutkan, jika lima daerah Sulsel masih rendah progres perekaman dan pencetakan Elektronik KTP atau e-KTP. Rendahnya progres tersebut menjadi perhatian nasional.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Pj Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono menggelar rapat tertutup bersama pemimpin lima daerah tersebut di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Kamis sore (29/8). Menurut dia, masih rendahnya progres perekaman dan pencetakan e-KTP ini karena terjadinya kesalahan dari berbagai hal termasuk soal data yang disepakati untuk membenahi pelaporan. Jika jaringan rusak perekaman ini dilakukan secara manual.
Sumarsono meminta agar semua kabupaten tidak ada permasalahan soal input data kependudukan di Sulsel jelang pemilihan Presiden 2019 mendatang. Ia juga menyebutkan, masih ada penduduk yang telah melakukan perekaman KTP namun ternyata belum tercetak. Mulai dari Kota Makassar 15ribu, Jeneponto 16ribu, Luwu Utara 7ribu, dan Enrekang 7728 orang. Bahkan warga harus menunggu 2 sampai 4 bulan untuk melakukan pencetakan.
ADVERTISEMENT
“Ternyata setelah rapat ada problem pelaporan, laporan dari kabupaten kota ke provinsi tidak lancar sehingga data provinsi lebih rendah dari kata ril di lapangan. Akibatnya, jumlah dilaporkan harus dibenahi sesegera mungkin,” sebutnya.
Saat ini total pencapaian perekaman di Sulsel mencapai 89,06 persen. Dari 6.777.423 penduduk wajib e-KTP, baru 6.035.712 yang sudah melakukan perekaman atau masih ada 741.711 yang belum melakukan perekaman.
Kota Makassar misalnya, data di lapangan sudah 87,79 persen sementara data di provinsi baru 75,86 persen. Yang paling tinggi di Tanah Toraja data yaitu 78,95 persen sementara di lapangan sudah lebih 90 persen.
Soni meminta agar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) segera menurunkan tim Kabupaten/Kota tersebut untuk mempercepat perekaman dan pencetakan KTP.
ADVERTISEMENT
“Intinya 2019, Pemilu Presiden semua harus sudah memiliki e-KTP. Program ini sudah cukup lama, tapi masih banyak yang belum terekam di e-KTP,” katanya.
Soni Sumarsono mengatakan, dari data nasional progres perekaman e-KTP di Sulsel berada di posisi 5 terbawah nasional. Diakuinya, ada beberapa daerah yang progresnya sudah melebih angka 100 persen seperti Sinjai, Takalar, Barru, Soppeng, Pinrang dan Parepare.
"Kabupaten/kota yang sudah 100 persen, dan alat mereka lagi nganggur dikerahkan membantu ke daerah terdekat, seperti Sinjai," tegas Sumarsono.
Dari lima kepala daerah yang diundang hanya Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang hadir. Sementara daerah lainnya hanya diwakili oleh Kadisdukcapil.
Sumarsono mendesak setiap kepala daerah untuk memberi perhatian serius terhadap permasalahan kependudukan dan catatan sipil tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, pada September sudah dapat ditangani. Apalagi e-KTP ini akan digunakan warga untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.