Legislator DKI Jakarta Pelajari Penanganan Banjir di Gowa

Konten Media Partner
31 Januari 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis menjamu 7 anggota dewan dari DKI Jakarta, (Makassar Indeks/Kadir).
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis menjamu 7 anggota dewan dari DKI Jakarta, (Makassar Indeks/Kadir).
ADVERTISEMENT
Makassar -- Sebanyak 7 (tujuh) orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gowa, Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
Rombongan legislator ini diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis di Dam Control Office Bili-Bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Perwakilan Komisi E DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad menjelaskan maksud dan tujuannya melakukan kunjungan kerja untuk silaturahmi sekaligus belajar pengendalian banjir di Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Gowa.
"Pembangunan bendungan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sementara kita lakukan, strateginya sama tidak hanya diselesaikan dihilir tapi hulunya juga dirapiin sehingga banjir dari hulu ke hilir dapat terselesaikan. Kami riset salah satu menurut kami baik dan memberikan kami banyak masukan ada di Sulsel dalam penanganan banjir," jelas Idris.
Kehadiran para legislator asal ibukota ini disambut hangat Sekda Gowa yang turut didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gowa, Iksan Parwangsa dan Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Marva Ranla.
Anggota DPRD DKI Jakarta tinjau bendungan bili-bili Gowa, (Makassar Indeks/Kadir).
"Bendungan Bili-Bili ini diresmikan pada tahun 1999 bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang menjadi sumber air baku bagi PDAM Gowa dan Makassar. Ini titik Bendungan Bili-Bili serbaguna sekaligus pengendali banjir wilayah Makasar dan Gowa," jelas Muchlis.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pada kesempatan ini Sekda Gowa juga menjelaskan tentang bencana banjir yang terjadi di Gowa setahun lalu diakibatkan luapan sungai Jeneberang karena hujan deras dari hulu sehingga mengakibatkan pintu air Bendungan Bili-Bili dibuka.
"Kabupaten Gowa memiliki kondisi biologis, geografis, demografis dan sosiografis yang masuk kategori rawan bencana maupun kondisi yang membahayakan manusia, pada 22 Januari 2019 lalu Kabupaten Gowa terjadi bencana banjir yang merendam pemukiman, yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda berharga lainnya," jelasnya
Sementara itu, Marva Ranla, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWSPJ menjelaskan bahwa pihaknya selalu siap siaga 24 jam dalam mengantisipasi keadaan darurat apabila bencana seperti banjir terjadi akibat curah hujan tinggi, bencana longsor, dan abrasi pantai akibat gelombang tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kondisi Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa selalu kami update statusnya setiap hari untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan kami telah menyiapkan antisipasi kesiapsiagaan tanggap bencana, dengan membentuk tim siaga penanggulangan bencana, membentuk dan menyiapkan posko-posko bencana tersebar," jelasnya.
Beberapa waktu yang lalu juga Japan International Coorporate Agency (JICA) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel dan BPBD Kabupaten Gowa menggelar Simulasi Peringatan Dini dan Evakuasi Banjir Sungai Jeneberang Gowa untuk meminimalisir jumlah korban jiwa apabila terjadi bencana banjir dengan menggunakan perhitungan mendeteksi terjadinya bencana melalui aplikasi