news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nurdin Halid: Golkar Tegas Tolak Wisata Halal di Toraja

Konten Media Partner
16 Maret 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurdin Halid Tegaskan tolak wisata halal masuk Toraja. (makassar indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Nurdin Halid Tegaskan tolak wisata halal masuk Toraja. (makassar indeks).
ADVERTISEMENT
Toraja -- Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, Nurdin Halid (NH) yang tiba di Tana Toraja dalam rangka Konsolidasi dan Pemantapan Partai Golkar di kantor DPD II Tana Toraja, Sabtu (16/3). Dimana politisi Golkar tersebut menolak keras konsep wisata halal di Toraja yang diterapkan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
ADVERTISEMENT
Nurdin Hali bersama Ketua DPD II Partai Golkar Tana Toraja, Victor Datuan Batara membuat pernyataan Partai Golkar Tana Toraja menolak wacana wisata halal.
Ia juga menyatakan bahwa besok, Minggu (14/3), akan mengeluarkan pernyataan sikap partai Golkar Provinsi untuk menolak gagasan pemerintah provinsi (Pemprov) tentang wacana wisata halal.
"Jika ada anggota partai-partai golkar yang menyetujui wisata halal khususnya di tana toraja dan toraja utara maka dia akan berhadapan dengan partai golkar. Masyarakaat mengenal makanan halal bukan wisata halal, andai di Makassar bikin hotel halal pasti akan di demo masyarakaat Se-Sulsel, karena pemimpin tidak paham dan mengerti budaya daerah serta karakteristik orang Toraja, " ucap Nurdin Halid.
Nurdin Halid menyebut ide wisata halal tidak sesuai dengan tatanan masyarakaat Toraja, yang hidup dengan rasa tolerasi tinggi serta adat istiadat dan kebudayaan yang sudah turun temurun dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Toraja dikenal karena adat istiadat dan budayanya, ditambah lagi dengan pemandangan alamnya yang indah. Keunggulan ini harus dipertahankan sebagai keunikan yang tidak dimiliki daerah lain.
"Wacana wisata halal sangat tidak cocok diterapkan di daerah dengan keunikan budaya seperti Toraja ini. Jika ada yang mau dirikan wisata halal, maka itu adalah pemimpin yang tidak memahami adat dan budaya masyarakat Toraja" tutup Nurdin.