Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Perawat Menanti Sanksi Akibat Meninggalnya Bocah 4 tahun di Toraja
25 Agustus 2018 16:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Makassar-- Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara bersama Ketua DPRD Tana Toraja, Wellem Sambolangi mendengar jika warganya di tolak oleh Puskesmas karena beda domisili pelayanan perawatan, mengetahui hal tersebut, kedua pejabat itu turun langsung ke lapangan.
ADVERTISEMENT
Dimana pasien bernama Karmila Ratte Tiboyong bocah 4 tahun diketahui meninggal karena terlambat mendapatkan pertolongan saat hendak meminta untuk dirawat di Puskesmas di Bittuang Tana Toraja.
Victor bersama Wellem menyikapi kematian bocah 4 tahun itu karena lambat penanganan di Puskesmas Bittuang bereaksi dan meninjau langsung ke lokasi.
Victor yang juga mantan Kapolres Tana Toraja melakukan sidak di Puskesmas Bittuang dan menemui 3 perawat, usai kejadian yang menewaskan bocah 4 tahun yang meninggal karena lambat menerima perawatan di Puskesmas tersebut.
"Ini yang membuat saya kecewa dengan pelayanan seperti ini. Untuk itu kami turun dan memberikan peringatan keras kepada sluruh perawat disana. Kami sedih karena anak tersebut mestinya dapat perawatan dulu dari Puskesmas tersebut bukannya menolak"kata Victor.

Dihadapan para perawat Victor menanyakan Ambulance yang tak sempat difungsikan saat keluarga pasien meminta untuk dihantarkan ke Makale.
ADVERTISEMENT
"Mobil Ambulance di bawa Sopir kerumahnya pak..Kalau ada pasien baru kami telepon pak"tutur Andriana salahsatu perawat saat ditanyakan oleh Wakil Bupati soal keberadaan ambulance Puskesmas Bittuang.
Sebelumnya bocah 4 tahun Karmila dibawa ibunya menggunakan kendaraan ojek membawa anaknya di Puskesmas Bittuang dari rumahnya di Lembang Belau Utara, Kecamatan Masanda, Tana Toraja. Namun saat berada di Puskesmas tersebut ditolak karena alamat bocah tersebut di Kecamatan Masanda sementara Puskesmas Bittuang berada di Kecamatan Bittuang. hanya perbedaan domisili bocah tersebut ditolak oleh pihak Puskesmas.
Tidak sampai disitu, Ibu Herlina (43 tahun) ibunda dari Karmila memohon untuk diantarkan menggunakan ambulance, namun permintaan ibu tersebut ditolak. Hingga saat ibu tersebut melanjutkan perjalanan menuju Kota Makale untuk merujuk anaknya, ia pun sempat singgah di Puskesmas Ulu Salu tak lama dirawat nyawa Karmila tak tertolong dan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Victor menyampaikan hal ini kepada Bupati untuk memberikan sanksi tegas kepada para perawat yang menolak pasien di Puskesmas Bittang.
"jelas kami akan berikan sanksi tegas kepada seluruh perawat di Puskesmas tersebut. Selain itu ini jadi bahan evaluasi pemerintah daerah juga akan layanan kesehatan di Toraja"ujar Victor. Jumat 24 Agustus 2018.
Hal senada dengan Ketua DPRD Tator, Wellem sambolangi meminta agar para perawat di Puskesmas tersebut mendapatkan sanksi. Pasalnya hal tersebut menyangkut nyawa seseorang apalagi seorang anak yang butuh perawatan saat sakit.
"Saya berharap agar perawat yang ada di puskesmas Bittuang, pak Wakil segera melakukan evaluasi. Pasalnya dari dari keterangan yang kami dapatkan di Masyrakat sekitar jika kejadian ini kerap terjadi di Puskesmas Bittuang"kata Wellem.

Usai ke Puskesmas Bittuang, Victor dan Wellem langsung menuju rumah duka di Lembang Belau Utara, Kecamatan Masanda, Tana Toraja. Kedua pejabat daerah Tana Toraja tersebut berbelasungkawa dan meminta maaf akan pelayanan di Puskesmas Bittuang.
ADVERTISEMENT
Orang nomor dua di Tana Toraja tersebut secara langsung meminta maaf kepada atas kejadian tersebut. Dimana permintaan maaf dikhususkan kepada keluarga anak Karmila dan juga seluruh masyarakat Toraja atas pelayanan Puskesmas.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga yang berduka, dan seluruh masyarakat Toraja atas pelayanan Puskesmas Bittuang. Kami harap ini tidak terulang lagi"tambahnya.
Selain itu Victor Datuan Batara juga memberikan uang duka dan biaya pemakaman kepada keluarga Karmila senilai Rp15 Juta.
Kini jenazah Karmila Ratte Tiboyong masih disemayamkan di rumah duka di Lembang Belau Utara, Kecamatan Masanda, Tana Toraja.