Menikmati Segelas Sarabba Jahe Merah, Minuman Khas Kota Makassar

Arga Arifwangsa
Sering mendadak lapar. Hobi dengan: Pokemon, kuliner, musik, movie, kopi, dan travel.
Konten dari Pengguna
10 Juli 2019 15:56 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arga Arifwangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ngobrol Hangat Dengan Segelas Sarabba Jahe Merah (Foto: doc. MakassarLapar).
zoom-in-whitePerbesar
Ngobrol Hangat Dengan Segelas Sarabba Jahe Merah (Foto: doc. MakassarLapar).
ADVERTISEMENT
Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai provinsi dengan hasil kekayaan alam yang sangat melimpah. Tidak hanya bahan makanan pokok, salah satu provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia ini, merupakan penghasil rempah-rempah terbesar. Itulah sebabnya pada masa kolonial, Sulawesi Selatan pernah dijuluki sebagai pintu gerbang rempah terbesar di Kawasan Timur Indonesia.
ADVERTISEMENT
Memiliki hasil pertanian rempah-rempah yang sangat besar, maka sangat banyak ragam kuliner di provinsi Sulawesi Selatan ini identik dengan bumbu rempah seperti Coto Makassar, Pallubasa, Sop Konro, Sop Saudara, dan sebagainya. Bahkan ada salah satu minuman khas yang juga memiliki bahan dasar rempah-rempah, yaitu Sarabba.
Minuman tradisional asal Sulawesi Selatan, Sarabba (Foto: dok. MakassarLapar).
Sarabba merupakan minuman tradisional dari Sulawesi Selatan yang sangat populer bagi penduduk lokal bahkan digemari oleh para turis.
Minuman ini terbuat dari beberapa jenis rempah-rempah seperti jahe, merica, gula aren, santan kelapa. Terkadang, ada juga yang menambahkan beberapa jenis rempah-rempah tambahan ke dalam Sarabba seperti kayu manis, cengkeh, dan pala untuk memperkaya rasa dari minuman tersebut.
Suasana yang sangat ramai di jalan Sungai Cerekang Makassar (Foto: doc. MakassarLapar).
Di Kota Makassar, terdapat satu tempat di mana kita bisa menemukan puluhan pedagang kaki lima yang berjejer menyediakan Sarabba di sepanjang Jalan Sungai Cerekang. Kawasan ini memang sejak dulu menjadi salah satu tempat hangout favorit bagi warga lokal, mulai dari kalangan muda hingga lanjut usia.
ADVERTISEMENT
Masing-masing warung memiliki rasa Sarabba yang sedikit berbeda satu sama lain, tergantung dari resep dan tingkat takaran rempah-rempah yang digunakan. Namun ada salah satu tempat yang menyediakan Sarabba dengan bahan utama jahe merah. Jahe merah sendiri memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan. Outlet ini belum memiliki nama, ciri-ciri tempatnya yakni terletak di dalam teras ruko dengan warna pagar dan pintu yang berwarna biru. Pemilik juga menyediakan jahe merah kiloan yang masih utuh untuk dibawa pulang.
Jahe merah, bahan dasar dari Sarabba (Foto: doc. MakassarLapar).
Rasa Sarabba di sini cukup berbeda, aroma jahenya sangat kuat, dan apabila menginginkan rasa yang lebih ringan, kita bisa request untuk menambahkan susu kental manis.
Tersedia juga Sarabba dengan tambahan telur ayam kampung bagi yang ingin menambah stamina setelah seharian beraktifitas.
Nongkrong sambil menikmati Sarabba (Foto: doc. MakassarLapar).
Menurut Herni Bunga (28 ), salah satu penikmat setia Sarabba, mengatakan bahwa dirinya kerap kali menikmati Sarabba bersama teman-temannya.
ADVERTISEMENT
"Saya sering nongkrong di sini dengan teman-teman, karena selain bisa ngobrol santai kami juga bisa meminum Sarabba untuk menghangatkan badan biar tidur bisa nyenyak,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Tana Toraja ini pun sering mengunjungi tempat ini untuk menemani kenalan traveler-nya yang berasal dari luar pulau Sulawesi sembari memperkenalkan minuman tradisional ini kepada mereka.
Gorengan sebagai pendamping dalam menikmati Sarabba (Foto: doc. MakassarLapar).
Selain Sarabba, di tempat ini juga menyediakan aneka jenis gorengan seperti singkong goreng, ubi goreng, pisang goreng, bikandoang, dan sukun goreng.
Salah satu pengunjung, Adelina Daniel (26), yang berasal dari Jakarta, menggemari Pisang Goreng yang dicocol dengan sambal khas Makassar sembari meminum Sarabba.
Ia mengaku belum pernah menemukan pisang goreng yang dicocol dengan sambal di tempat lain. Adapun sambal khas yang dimaksudkan adalah sambal khas Makassar yang terbuat dari singkong parut kemudian dicampurkan dengan cabai, bawang putih, tomat, serta bahan-bahan lainnya yang menghasilkan tekstur kental dan gurih.
Sarabba dan gorengan beserta sambel khas singkong khas Makassar (Foto: doc. MakassarLapar).
Jika tidak menyukai aroma jahe, kita juga bisa memesan beberapa jenis minuman lain. Adapun minuman lain yang ditawarkan seperti susu hangat, minuman milo, kopi panas, aneka jus, dan lainnya.
Sarabba campur telur ayam kampung sebagai penambah stamina (Foto: doc. MakassarLapar).
Ketika berkunjung ke kota Makassar, kita akan sangat mudah menemukan minuman berempah ini hampir di setiap sudut kota. Tidak hanya di Jalan Sungai Cerekang saja. Bahkan saat ini telah muncul inovasi baru yaitu Sarabba dalam bentuk bubuk dengan kemasan sachet yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh atau untuk sekedar dinikmati di pulang.
Sarabba yang disajikan dalam keadaan masih panas (Foto: doc. MakassarLapar).
Namun menurut saya, Sarabba lebih nikmat bila dimasak secara tradisional. Dituang langsung dari panci panas lebih nikmat lagi. Sebab, Sarabba pada umumnya akan selalu disajikan dalam keadaan masih panas dan baru akan dituang serta diracik kedalam gelas pada saat ada yang memesan.
ADVERTISEMENT
Adapun Sarabba di jalan Sungai Cerekang Makassar ini hanya mulai buka setelah magrib hingga dini hari karena memang minuman kesehatan tradisional yang satu ini sangat cocok dinikmati pada malam hari.
📍 : Sepanjang Jl. Sungai Cerekang
💰 : Sarabba Biasa 10K, Pakai Susu 12K, Pakai Telur Ayam Kampung 14K
⏰ : 07:00 - 02:00