Pengelolan Air Minum Oleh Bumdes di Jambu Kecamatan Kuripan

Penerimaan Penghargaan Tingkat Nasional Bumdes Mitra Bersama Jambu "pengembangan Air Minum Kemasan"

BUMDes Mitra Bersama Jambu melakukan pemanfaatan air Sungai dengan menggunakan bak penampung dan distribusi air perpipaan dengan water meter sebagai alat ukur dalam menentukan iuran penggunaan air.

Inisiatif ini sudah dimulai sejak tahun 2017 melalui bantuan dari Pemerintah ( PAMSISMAS), yang ditindaklanjuti bersama pada tahun 2019 oleh Pemerintah Desa Jambu dengan mendirikan BUMDes Mitra Bersama Jambu yaitu Badan Pengelola Air Minum. Pada tahun 2019, Peraturan Desa Jambu tentang Pembentukan BUMDes Mitra Bersama Jambu disahkan oleh Kepala Desa Jambu, yang mencakup unit pengelolaan air tersebut diatas dan unit simpan pinjam. Keberadaan BUMDes ini dilakukan karena Desa Jambu mengalami masalah akses air besih. Desa Jambu tidak mendapat akses ke layanan PDAM walaupun PDAM menggunakan sumber air di desa tersebut, mengalami wabah penyakit karena penggunaan air kotor, dan mengalami konfik antar warga dan antar kampung karena distribusi air yang tidak merata.

Inisitiatif peningkatan pengelolaan air bersih ini direncanakan secara partisipatif melalui musyawarah desa untuk memastikan proses pengambilan keputusan berjalan secara inklusif dan meminimalkan konflik (Knowledge Center Bappenas, 2016). Adapun strategi pelaksanaan inisatif pengelolaan air ini, dilakukan melalui:

1. pengubahan tata cara pemanfaatan air dari kondisi tanpa pengelolaan menjadi teratur dan terkelola sehingga distribusi air bersih adil dan merata,

2. pemberlakuan iuran pemanfaatan air yang diukur dengan menggunakan water meter,

3. pemberlakuan tarif air yang terjangkau oleh kelangan masyarakat prasejahtera,

4. pengaturan pasokan air yang memadai untuk sektor pertanian/ perkebunan dan berbagai usaha untuk mendorong perekonomian serta,

5. menjaga kelestarian daerah tangkapan air.

BUMDes Mitra Bersama Jambu telah memberikan dampak positif yang dinikmati oleh warga desa. Dampak tersebut dimulai dari distribusi air yang lebih merata dan lancar, sarana MCK berfungsi dengan baik, teratasinya konflik akibat kesenjangan pemanfaatan air, pemberlakuan iuran air secara terukur, sehingga mendukung pengembangan ekonomi lokal. Keberlanjutan pengelolaan air bersih melalui BUMDes ini didukung ketersediaan debit air yang besar. Pada tahun 2020 hanya terdapat sebesar 161 sambungan rumah (SR) yang berlangganan air bersih, yang kemudian meningkat hingga pada tahun 2021 menjadi 252 SR. Inisiatif ini juga berpihak kepada rakyat miskin, dimana diterapkannya kebijakan cicilan dan subsidi silang untuk biaya pemasangan water meter serta tarif air yang terjangkau.

Hingga 2022, BUMDes Mitra Bersama Jambu telah mengelola sejumlah unit usaha, antara lain perusahaan air minum (PAM) Desa, pertokoan, jasa penyewaan alat dan unit Simpan Pinjam. Dalam pengelolaan unit usaha PAM Desa (PAMDes), BUMDes Mitra Bersama Jambu berhasil mengukir prestasi tingkat Kabupaten, yakni mendapat predikat Tiga untuk kategori inovatif atas kinerja usaha air minum yang dikelola BUMDes Mitra Bersama Jambu.Dan Penghargaan Tingkat nasional Oleh Kementrian Desa dari dana CSR Adaro dengan predikat Silver.

Keberadaan BUMDes ini telah berkontribusi pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs) atau tujuan – tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) 6, “Akses Air Bersih dan Sanitasi”, dimana beberapa bagian dari targetnya adalah mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua, serta mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi pada setiap level. Hal ini juga turut berkontribusi pada tujuan – tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) 12, “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab”, yang salah satu targetnya adalah manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang efisien dari sumber daya alam. (M)

Makbul, Mahasiswa ITB AD Prodi Manajemen.