World Heart Day 2019: Saatnya Siapapun Bisa Menjadi Pahlawan Jantung

dr Makhyan Jibril A MSc MBiomed SpJP
Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Alumni Universitas Brawijaya, Airlangga, Quantics dan University College London
Konten dari Pengguna
30 September 2019 21:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dr Makhyan Jibril A MSc MBiomed SpJP tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hesty, kader perempuan Kelurahan Mojo, Kota Surabaya, membagikan pengalamannya mengenai pola makan yang ia terapkan untuk sang suami yang merupakan penderita jantung koroner dan hipertensi.
“Suami saya menderita penyakit jantung koroner dan hipertensi. Sampai satu tahun kemudian sudah mencoba menurunkan berat badan namun susah sekali. Setelah saya mendapat pelatihan memasak makanan untuk penderita hipertensi, saya praktikkan selama 3 bulan terakhir. Saya ganti piring makan di rumah dengan piring yang berukuran lebih kecil. Kalau menggunakan piring besar tidak terasa kita sudah makan banyak. Sekarang kalau menggunakan piring kecil walaupun porsi nasi sedikit tapi kelihatannya sudah banyak. Saya dan anak saya yang gemuk juga ikut menerapkan hal tersebut di rumah. Ternyata 3 bulan ini suami mengalami penurunan berat badan 2 kg. Saya dan anak juga ikut mengalami penurunan berat badan.”
ADVERTISEMENT
Cerita diatas berasal dari penuturan Hesty, seorang kader perempuan di Kelurahan Mojo, Kota Surabaya, yang mengikuti pelatihan kader kesehatan oleh Departemen Kardiologi dan Ilmu Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga. Ibu rumah tangga ini berhasil menunjukkan bahwa ia bisa berkontribusi terhadap kesehatan jantung melalui perannya sebagai seorang istri, ibu, dan kader kesehatan, sehingga layak menjadi bagian dari pahlawan jantung.
Foto bersama kader perempuan Kelurahan Mojo dan Mahasiswa FK Unair dengan Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga dan ketua panitia program pengabdian masyarakat.
Dalam rangka peringatan Hari Jantung Sedunia yang bertepatan pada tanggal 29 September, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan, dan Pemberdayaan Kader Perempuan untuk Mencegah Hipertensi di Kelurahan Mojo, Surabaya. Acara ini juga merupakan rangkaian dari program pengabdian masyarakat Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga. Pada pertemuan sebelumnya, para kader perempuan Kelurahan Mojo telah mendapatkan materi dan pelatihan mengenai pengukuran tekanan darah dan menyusun menu masakan yang mengacu pada Diet Hipertensi Terkontrol Airlangga (DHITA) untuk mengontrol tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan yang bertepatan dengan rangkaian Hari Jantung Sedunia ini, para kader diajak senam bersama dan diberikan materi mengenai aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Para kader perempuan mengikuti senam jantung sehat dengan instruktur dokter dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga.
Kegiatan ini sekaligus mendukung kampanye peringatan Hari Jantung Sedunia oleh World Heart Federation yang mengusung tema Be a Heart Hero. Slogan ini diharapkan mampu mendorong semua orang dari berbagai golongan untuk ikut berpartisipasi menjaga kesehatan jantung dengan berjanji menjalani hidup yang lebih sehat.
Kepala Departemen Kardiologi dan Ilmu Kedokteran Vaskular dr. Agus Subagjo, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC dan ketua panitia dr. Andrianto, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, sedang memberikan sambutan dan motivasi kepada para kader perempuan Kelurahan Mojo, Surabaya.
Berbagai tokoh masyarakat lintas instansi ikut hadir untuk mendukung acara ini. Di antaranya adalah Hermin, staf perwakilan dari Kelurahan Mojo, dr. Nurul Atfianah, Kepala Puskesmas Kelurahan Mojo, dr. Agus Subagjo, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dan dr. Andrianto, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC selaku ketua panitia dalam acara ini.
ADVERTISEMENT
Antusiasme para kader perempuan dalam mengikuti acara ini sangat tinggi. Sebanyak 78 peserta kader dari RT 02 hingga RT 12 turut hadir. Di akhir acara, mereka berjanji untuk menjadi pahlawan jantung dengan cara menerapkan dan menyebarkan ilmu yang mereka dapatkan selama tiga bulan terakhir ini kepada masyarakat di sekitarnya.
Setiap orang harus tahu bahwa seseorang tidak harus menjadi dokter untuk dapat menjadi pahlawan jantung. Tapi dengan komitmen yang kuat dan kepedulian yang besar, setiap orang dapat menjadi pahlawan jantung bagi diri sendiri, orang-orang yang mereka sayangi, dan semua orang di sekitarnya. Menjadi pahlawan jantung dapat dimulai dari langkah yang sederhana, seperti:
- Memasak dan mengonsumsi makanan sehat,
- Membiasakan diri untuk berolahraga,
ADVERTISEMENT
- Mendorong anak-anak kita untuk lebih aktif, mengatakan tidak pada merokok, dan membantu orang yang kita sayangi untuk berhenti merokok,
- Menjaga berat badan ideal,
- Mengelola stres dengan baik, dan
- Memeriksakan kesehatan secara berkala.
Para kader perempuan yang ikut berpose dan mendukung kampanye Hari Jantung Sedunia 2019
Oleh karna itu, Mari jaga kesehatan jantung Kita!
Jadilah pahlawan jantung untuk orang orang yang kita cintai!
(dit/mqa/mja)