Konten dari Pengguna

Inovasi KKN UNDIP, Amoniase Jerami: Solusi Pakan Berkualitas di Desa Gupit

Thoriq Zein Munajat
Mahasiswa Teknik Geodesi UNDIP yang aktif dalam survei dan pemetaan, menggunakan Total Station, UAV (drone), LiDAR, dan TLS untuk analisis data spasial. Berpengalaman dalam penelitian pemodelan DTM serta studi kesesuaian perubahan penggunaan lahan.
11 Februari 2025 8:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thoriq Zein Munajat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Gupit merupakan salah satu daerah agraris yang memiliki produksi padi melimpah. Namun, limbah pertanian berupa jerami padi masih belum dimanfaatkan secara optimal, terutama sebagai pakan ternak. Permasalahan utama yang dihadapi peternak di desa ini adalah pakan yang belum berkualitas, sehingga pertumbuhan dan produktivitas ternak menjadi kurang optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi program inovasi amoniasi jerami sebagai solusi peningkatan kualitas pakan ternak. Program ini dilaksanakan pada 24 Januari 2025 dengan pendekatan multidisiplin agar dapat diterapkan secara efektif dan berkelanjutan oleh masyarakat setempat.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Keadaan Hewan Ternak di Desa Gupit
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Keadaan Hewan Ternak di Desa Gupit
Amoniasi jerami adalah proses perlakuan jerami dengan menambahkan urea guna meningkatkan kandungan nutrisi dan daya cerna bagi hewan ternak. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kadar protein dalam jerami serta mengurangi serat kasar yang sulit dicerna oleh sapi, kambing, dan ternak ruminansia lainnya. Dengan menambahkan urea, air, dan molases, jerami diperam dalam kondisi tertutup selama beberapa minggu sehingga kandungan nitrogen non-protein (NPN) meningkat dan dapat dimanfaatkan oleh mikroba dalam rumen ternak. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan kandungan protein jerami dari sekitar 3-4% menjadi lebih dari 8%, sehingga jauh lebih bernutrisi dibandingkan jerami biasa. Selain meningkatkan kualitas pakan, metode ini juga memungkinkan pemanfaatan limbah pertanian yang sebelumnya kurang dimanfaatkan atau bahkan dibakar, sehingga lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara.
ADVERTISEMENT
Selain meningkatkan kualitas pakan ternak, penerapan teknologi amoniasi jerami juga berdampak positif terhadap ekonomi peternak. Dengan memanfaatkan jerami sebagai bahan baku utama, peternak dapat menghemat biaya pembelian pakan komersial yang cenderung mahal. Ternak yang mengonsumsi jerami amoniasi juga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga mempercepat siklus produksi daging dan susu. Namun, untuk menghasilkan jerami amoniasi yang berkualitas, peternak perlu memahami tahapan yang benar dalam proses pembuatannya. Jerami harus dicacah terlebih dahulu agar lebih mudah menyerap larutan amoniasi, kemudian dicampur dengan larutan urea dan molases, sebelum akhirnya dipadatkan dan diperam dalam wadah tertutup selama 3-4 minggu. Setelah pemeraman selesai, jerami perlu diangin-anginkan hingga bau amonia hilang sebelum diberikan kepada ternak, dengan memastikan tidak ada pertumbuhan jamur yang dapat berbahaya bagi kesehatan hewan.
ADVERTISEMENT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Mahasiswa KKN UNDIP Berbagi Ilmu dengan Para Peternak di Desa Gupit Tentang Amoniase Jerami dan Memperagakan Pembuatannya
Program ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Mahasiswa dari bidang teknik turut berkontribusi dalam merancang sistem penyimpanan yang optimal agar jerami amoniasi tetap berkualitas dan tahan lama, membuat peta lokasi strategis gudang jerami, dan membuat peta potensi jerami di desa gupit. Sementara itu, mahasiswa dari bidang ekonomi dan bisnis membantu peternak dalam mengembangkan strategi pemasaran dan pencatatan biaya produksi agar usaha peternakan menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Selain itu, mahasiswa dari bidang logistik dan manajemen turut serta dalam pembuatan sistem pencatatan digital yang dapat membantu peternak dalam memantau stok pakan serta perhitungan biaya produksi.
Ke depan, penerapan metode ini memiliki potensi pengembangan lebih lanjut, terutama dalam skala yang lebih besar. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah pembangunan gudang penyimpanan hasil amoniasi jerami agar ketersediaan pakan dapat terjamin dalam jangka panjang. Selain itu, jerami amoniasi juga dapat dikemas dan dijual sebagai produk pakan siap pakai, menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat desa. Edukasi dan pelatihan peternak juga menjadi aspek penting dalam keberlanjutan program ini, sehingga masyarakat dapat terus mengembangkan metode amoniasi jerami dan meningkatkan kualitas produksi peternakan mereka.
ADVERTISEMENT
Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN UNDIP telah memberikan solusi konkret terhadap permasalahan pakan ternak yang belum berkualitas di Desa Gupit. Dengan pendekatan multidisiplin, program yang dilaksanakan pada 24 Januari 2025 ini tidak hanya meningkatkan kualitas pakan ternak tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi peternak lokal. Jika terus dikembangkan, teknologi amoniasi jerami berpotensi menjadi solusi berkelanjutan dalam ketahanan pangan dan peternakan di pedesaan Indonesia.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Dokumentasi Bersama Mahasiswa KKN UNDIP Setelah Pemaparan Materi