Konten dari Pengguna

Sejarah Pertempuran 5 Hari Semarang

Muhammad Mustofa Bamal Barqi
Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya dari jurusan S1 teknik Informatika
16 Oktober 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Mustofa Bamal Barqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar terjadinya perang di Semarang sumber Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar terjadinya perang di Semarang sumber Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang. Peristiwa ini terjadi selama lima hari pada tanggal 15-19 Oktober 1945, yang dipicu oleh tewasnya dr. Kariadi. Masyarakat Semarang mengenang peristiwa ini dengan mendirikan Tugu Muda di Simpang Lima. Sejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang Sesuai dengan namanya, pertempuran ini hanya berlangsung selama lima hari, yaitu pada tanggal 15-19 Oktober. Awal terjadinya pertempuran ini disebabkan karena pasukan Jepang tidak menerima kekalahan setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hal ini membuat Jepang enggan menyerah kepada pemuda Indonesia. Selain itu, pemicu lainnya adalah tewasnya dr. Kariadi (Kepala Pusat Laboratorium Rumah Sakit Rakyat). Awal mula peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Agustus 1945, ketika para pemuda dan rakyat Semarang berusaha merebut kemerdekaan Indonesia. Pada pukul 13.00 WIB, radio menyiarkan perpindahan kekuasaan dari tangan Jepang ke Indonesia, yang memicu perlawanan di kalangan pemuda Semarang. Pada tanggal 14 Oktober 1945, situasi semakin mencekam ketika sebanyak 400 tawanan Jepang dipindahkan ke Penjara Bulu. Selain itu, kabar bahwa persediaan air di Ledeng Candi diracuni menimbulkan kegelisahan. Dr. Kariadi yang ingin memeriksa air tersebut dibunuh oleh tentara Jepang. Jepang semakin marah ketika mengetahui bahwa Mayor Jenderal Nakamura ditangkap oleh pemuda Magelang. Pada tanggal 17 Oktober 1945, perundingan gencatan senjata disetujui oleh pihak Indonesia. Namun, Jepang masih ingin melanjutkan pertempuran. Pada tanggal 18 Oktober, Jepang berhasil mematahkan serangan para pemuda. Ancaman datang dari Nakamura yang berencana melakukan pengeboman di Kota Semarang apabila pada tanggal 19 Oktober pukul 10.00 WIB belum ada penyerahan senjata. Akhirnya, pada tanggal 20 Oktober 1945, Sekutu datang dan terlibat dalam perjanjian. Pertempuran pun berakhir setelah Sekutu menyerahkan senjata pasukan Jepang.
ADVERTISEMENT
Muhammad Mustofa kamal Barqi
S1 Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Surabaya