Konten dari Pengguna

Kisah Anjing Berpetualang ke Luar Angkasa yang Berakhir Ironis

MALE.co.id
Male Indonesia adalah Platform Berita Online Digital Tentang GAYA HIDUP PRIA DEWASA dengan Segala Aktivitasnya, Termasuk Pesona Wanita.
18 April 2018 17:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MALE.co.id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Anjing Berpetualang ke Luar Angkasa yang Berakhir Ironis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendengar seekor Anjing melalukan perjalanan satu arah ke Orbit? Mungkin biasanya yang melakukan perjalanan ke luar angkasa adalah seekor simpanse. Namun ini nyata, Anjing itu bernama Laika, kisahnya begitu haru.
ADVERTISEMENT
Sedih karena kisah ini, campuran husky-spitz menjadi bagian dari sejarah sebagai makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi. Dengan jantung berdebar dan nafas cepat, Laika mengendarai roket ke orbit Bumi, 2.000 mil di atas jalan-jalan Moskow yang ia tahu. Terlalu panas, kaku, ketakutan, dan mungkin lapar, anjing antariksa memberikan hidupnya untuk negara, namun tanpa sadar memenuhi misi bunuh diri.
Laman smithsonianmag menuliskan bahwa, sebelum Laika diterbangkan dalam misi perjalanan "bunuh diri" itu, insinyur Soviet merencanakan Sputnik 2 (pesawat luar angkasa yang mengangkut Laika) dengan tergesa-tegesa setelah Perdana Menteri Nikita Khrushchev meminta penerbangan yang bertepatan dengan 7 November 1957, 40 tahun Revolusi Bolshevik Rusia.
Menggunakan apa yang sebelumnya mereka pelajari dari Sputnik 1 yang tidak berawak dan pernah berhasil, tim bekerja cepat untuk membangun sebuah pesawat luar angkasa yang termasuk kompartemen bertekanan untuk seekor anjing "astronot". Sputnik 1 telah membuat sejarah, menjadi objek buatan manusia pertama di orbit Bumi, pada 4 Oktober 1957.
ADVERTISEMENT
Mengharapkan Laika "Tak Kembali"
Sputnik 2 kala itu telah siap dan akan pergi ke orbit dengan tahap akhir, roket pun telah terpasang, dan insinyur percaya pesawat luar angkasa itu 1.120 pon muatan, enam kali lebih berat sebagai Sputnik 1, dapat disimpan dalam batas dengan memberi makan astronot hanya sekali.
Di balik pencapaian yang kedua itu, ternyata mereka mengharapkan Laika "tak kembali". Kematian tanpa rasa sakit (karena tidak ada oksigen) dalam waktu 15 detik, di mana Laika sebelumnya teromabng-ambing di dalam pesawat selama tujuh hari di luar angkasa.
Cathleen Lewis, kurator program ruang angkasa Internasional dan pakaian antariksa di Museum Udara dan Ruang Angkasa Nasional Smithsonian meragukan bahwa beberapa ons makanan akan membuat perbedaan. Apalagi dia ingat laporan bahwa seorang dokter wanita melanggar protokol dengan memberi makan Laika sebelum lepas landas.
Kisah Anjing Berpetualang ke Luar Angkasa yang Berakhir Ironis (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian Anjing "Astronot"
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Laika jatuh sebagai "astronot" dan Sputnik 2 masih dalam pengembangan, para perektur anjing Soviet melakukan pencarian seekor anjing betina. Alasannya lebih kecil dan lebih jinak.
Tes awal menentukan kepatuhan dan kepasifan. Akhirnya, finalis akan tinggal di kapsul bertekanan kecil selama berhari-hari dan berminggu-minggu pada satu waktu. Para dokter juga memeriksa reaksi mereka terhadap perubahan tekanan udara dan suara keras yang akan menyertainya.
Penguji memasang kandidat dengan perangkat sanitasi yang terhubung ke area panggul. Anjing-anjing itu tidak menyukai perangkat elektrobik dan untuk menghindari penggunaannya, setelah mengkonsumsi obat pencahar. Ada yang beradaptasi.
Akhirnya, tim memilih Kudryavka yang tenang (Little Curly) sebagai kosmonot anjing Sputnik 2 dan Albina (White) sebagai cadangan. Diperkenalkan kepada publik melalui radio, Kudryavka menyalak dan kemudian dikenal sebagai Laika, "barker" dalam bahasa Rusia.
ADVERTISEMENT
Meski telah diumumkan ke publik, ternyata di lapangan muncul desas-desus bahwa Albina telah mengalahkan Laika, tetapi karena dia baru-baru ini melahirkan anak anjing dan mendapatkan kasih sayang lebih dari para pelatih anjing, Albina tidak menghadapi penerbangan yang fatal.
Di hari-hari berikutnya, kemudian dokter melakukan operasi pada kedua anjing, memasang alat medis di tubuh mereka untuk memantau denyut jantung, kecepatan pernapasan, tekanan darah dan gerakan fisik. Para dokter Soviet memilih Laika untuk "tak kembali", tetapi mereka tidak sepenuhnya tanpa perasaan.
Detik-Detik Penerbangan Laika
Salah satu penjaga, Vladimir Yazdovsky, mengambil Laika 3 tahun ke rumahnya sesaat sebelum penerbangan. "Saya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk anjing," kata dia.
Tiga hari sebelum lepas landas yang dijadwalkan, Laika memasuki sebuah ruang perjalanannya yang terbatas, di mana memungkinkan hanya beberapa inci ia dapat bergera. Kemduian dibersihkan, dipersenjatai dengan sensor, dan dilengkapi dengan perangkat sanitasi. Laika pun kemudian mengenakan pakaian luar angkasa dengan pengikat logam built-in.
ADVERTISEMENT
Pada 3 November pukul 05.30, pesawat itu lepas landas dengan G-Force mencapai lima kali tingkat gravitasi normal. Suara dan tekanan penerbangan membuat Laika ketakutan. Detak jantungnya meroket hingga tiga kali lipat dari kecepatan normal dan laju napasnya meningkat empat kali lipat.
Museum Udara dan Luar Angkasa Nasional menyimpan hasil cetakan tanpa dokumen yang menunjukkan respirasi Laika selama penerbangan. Laika awalnya berhasil dan mencapai orbit hidup-hidup, mengelilingi Bumi sekitar 103 menit. Sayangnya, hilangnya perisai panas membuat suhu di kapsul naik secara tak terduga, dan Laika "tak kembali".
Laika meninggal “segera setelah peluncuran”. Dokter medis Rusia dan pelatih anjing ruang angkasa Oleg Gazenko mengungkapkan pada 1993. “Suhu di dalam pesawat ruang angkasa setelah orbit keempat terdaftar lebih dari 90 derajat,” kata Lewis.
ADVERTISEMENT
"Benar-benar tidak ada harapan bahwa pesawat berhasil melampaui orbit atau setelah itu," Tambah Lewis. Artinya, tanpa penumpangnya, Sputnik 2 terus mengorbit selama lima bulan.
Memanipulasi Kebenaran
Selama dan setelah penerbangan, Uni Soviet mempertahankan fiksi bahwa Laika bertahan selama beberapa hari. "Dokumen resmi dipalsukan," kata Lewis. Siaran Soviet mengklaim bahwa Laika masih hidup sampai 12 November.
The New York Times bahkan melaporkan bahwa dia mungkin diselamatkan. Namun, komunike Soviet menjelaskannya setelah sembilan hari bahwa Laika telah meninggal. Setelah itu, di awal abad 21, beberapa pecinta binatang memprotes keputusan yang disengaja untuk membiarkan Laika meninggal, karena Uni Soviet tidak memiliki teknologi untuk mengembalikannya selamat ke Bumi.
Kemudian, di Inggris Raya, di mana pertentangan terhadap perburuan hewan tumbuh, Royal Society untuk pencegahan kekejaman terhadap hewan menentang peluncuran itu. Sekelompok pecinta anjing menempelkan tanda protes ke hewan peliharaan mereka dan berbaris di luar gedung PBB, New York. "Semakin banyak waktu berlalu, semakin aku menyesalinya," kata Gazenko saat itu.
ADVERTISEMENT