Sehat Holistik dengan Pola Makan Sehat

Muhammad Al-Faatih
Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
29 November 2021 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Al-Faatih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat. Sumber freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat. Sumber freepik.com
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya setiap orang ingin hidup sehat holistik. Namun pada kenyataannya banyak yang tidak mendapatkannya. Sesungguhnya apa pengertian sehat holistik, dan pola makan yang sehat? Bagaimana hubungan pola makan sehat dengan sehat holistik? Bagaimana cara untuk mendapatkan sehat holistik?
ADVERTISEMENT
Apakah pengertian sehat holistik? Holistik memiliki makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik menyatakan bahwa manusia tidak bisa berdiri sendiri namun berkaitan erat dengan lingkungan fisik atau alam di sekitarnya. Berdasarkan makna tersebut sehat holistik diartikan sebagai keseimbangan fisik, emosional, spiritual, sosial dan lingkungan. Sehat adalah ketika kondisi seluruh tubuh, pikiran, jiwa, dan lingkungan sekitar kita berfungsi harmonis, kreatif, dan damai. Kondisi ideal-utuh seperti itu saya sebut sehat holistik (menyeluruh) (Yuliani, 2013)
Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu penyakit disebabkan atau ditimbulkan oleh faktor fisik, faktor sosial dan faktor psikologis seseorang. Maka penulis di sini ingin membahas yang berkaitan dengan faktor fisiknya saja yaitu berupa pola makan sehat, karena salah satu penunjang untuk mendapatkan sehat holistik adalah dengan pola makan yang sehat.
ADVERTISEMENT
Apa pengertian pola makan yang sehat? Pola makan yang sehat adalah bagaimana cara kita mengatur makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan memperhatikan asupan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan tersebut. Kementerian Kesehatan juga telah menjelaskan bahwa pola makan yang benar itu adalah dengan gizi seimbang, cukup secara kualitas dan kuantitas, mengandung energi, protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bisa kita lihat sekilas bahwa pola makan sehat itu sangat erat kaitannya dengan kondisi sehat holistik atau menyeluruh.
Bagaimana hubungan pola makan sehat dengan sehat holistik? Pola makan sehat tentu berhubungan dengan terciptanya kondisi sehat holistik. Bagaimana tidak, setiap yang kita makan pasti memiliki pengaruh bagi kesehatan tubuh. Ketika tubuh telah mendapat asupan gizi yang baik, maka keseimbangan spiritual, mental dan emosional bisa tercipta. Seperti kata pepatah “kamu adalah apa yang kamu makan”, dijelaskan oleh (Sarafino, 2012) bahwa “kualitas diet seseorang dapat menentukan penampilan, tindakan, dan perasaan orang tersebut”
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara untuk mendapatkan sehat holistik? Seperti yang telah dijelaskan dari awal bahwa salah satu cara untuk mendapatkan sehat holistik adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Berbicara mengenai pola makan ada satu pola makan yang disebut food combining. Pola makan ini lebih mengacu ke mekanisme pencernaan alamiah tubuh dalam menerima jenis makanan yang serasi sehingga tubuh akan dapat memproses semua itu dengan baik dan mendapatkan hasil secara maksimal (Lebang, 2014) Food combining ini dimaksudkan untuk mencapai kondisi homeostasis, yaitu kondisi ideal dalam tubuh saat seluruh fungsi berjalan dengan sempurna. Berikut ini beberapa hal sederhana dalam food combining yang bisa kita jadikan pedoman untuk menuju penerapan pola makan sehat itu.
Nutrisi apa yang kita peroleh dari makanan?
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita menerapkan pemahaman bahwa kandungan atau komponen dalam makanan hanya sebagai unsur pemberi rasa kenyang. Padahal manfaat dari setiap komponen makanan tersebut tentu berbeda-beda. Contohnya protein yang berfungsi sebagai pembentuk sel-sel tubuh. Sumber protein yang kita kenal hanya sebatas protein hewani berupa daging, susu dan telur. Padahal protein juga bisa disumbangkan oleh unsur nabati dalam bentuk kacang-kacangan dan polong-polongan. Hal semacam inilah yang perlu lebih kita perhatikan, dengan kita memahami kandungan atau komponen yang terdapat dalam makanan maka kita bisa menuju apa yang disebut dengan “pola makan yang sehat”
Kapan sebaiknya waktu menutrisi yang baik?
Perlu kita ketahui bahwa dalam kurun waktu 24 jam sebenarnya ada fase-fase yang behubungan dengan pencernaan seorang manusia. Inilah yang disebut ritme biologis atau circadian rhythm. Berikut ini penjelasannya. Fase pertama adalah waktu cerna (12.00-20.00), pada fase ini sistem pencernaan kita aktif dalam menerima makanan. Kita bisa memanfaatkan fase ini secara maksimal dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan dengan cara yang benar. Dengan begitu makanan yang kita makan dapat dicerna dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Fase kedua adalah waktu penyerapan (20.00-04.00), pada fase ini tubuh akan memanfaatkan secara maksimal apa yang kita makan sebelumnya. Karena itulah pada fase ini manusia memasuki waktu tidur, diperlukan energi yang besar untuk memproses atau menyerap semua kandungan makanan yang kita konsumsi sebelumnya. Ketika kita mengganggu fase ini, contohnya dengan tidak tidur maka akan mengganggu proses penyerapan tersebut sehingga akan menimbulkan gangguan kesehatan. Fase ketiga adalah waktu pembersihan (04.00-12.00), pada fase ini tubuh akan mengonsentrasikan sisa metabolisme untuk selanjutnya dibuang. Energi yang diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran tersebut tentu tidak sedikit. Oleh karena itu jika kita menyibukkan kerja sistem cerna dengan mengonsumsi makanan berat pada fase ini, maka akan mengganggu proses pembersihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menutrisinya?
Cara kita memadukan unsur dalam makanan merupakan fokus pada bagian ini. Kita sering keliru dalam memperhatikan perpaduan unsur makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Contohnya apabila kita mencampurkan protein hewani dengan karbohidrat maka akan menimbulkan masalah bagi pencernaan manusia. Karbohidrat yang dicerna oleh enzim amilase akan membentuk karbohidrat yang tidak terurai sempurna karena tidak bisa bekerja saat bertemu dengan enzim pepsin yang mencerna protein hewani. Ditambah lagi jika sumber protein yang dikonsumsi merupakan makanan yang telah melalui berbagai macam olahan yang merusak nilai gizi makanan tersebut, sehingga perpaduan yang kurang tepat seperti ini akan menimbulkan semacam endapan sisa yang tak terurai oleh tubuh dengan baik. Lama kelamaan endapan tersebut akan menumpuk dan sulit dikeluarkan. Akibatnya akan memicu datangnya bakteri serta parasit yang akan mengganggu kesehatan secara umum.
ADVERTISEMENT
Jadi, dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sehat holistik sangat dipengaruhi oleh pola makan yang sehat. Oleh sebab itu, betapa pentingnya memperhatikan dan menerapkan pola makan yang sehat. Salah satu pola makan sehat yang bisa menjadi acuan adalah food combining. Dengan tiga uraian singkat yang terdapat dalam food combining, semoga dapat membantu kita dalam menerapkan pola makan sehat itu. Pada akhirnya semua ini ditujukan untuk mencapai hidup holistik seperti yang diinginkan.
Referensi
Lebang, E. (2014). FOOD combining itu gampang. Bandung: Qanita PT Mizan Pustaka.
Sarafino, E. T. (2012). Health Psycology Biopsychosocial Interactions Seventh edition. United States of America: John Willey & Sons, Inc.
Yuliani, T. G. (2013). Sehat Holistik Secara Alami : Gaya Hidup Selaras Dengan Alam. Bandung: Qanita PT Mizan Pustaka.
ADVERTISEMENT