Tiga Hantu yang Saling Bermusuhan dan Membuat Keributan

Malik Ibnu Zaman
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
7 Juli 2022 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Malik Ibnu Zaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/fantasy-spirit-nightmare-dream-2847724/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/fantasy-spirit-nightmare-dream-2847724/
ADVERTISEMENT
Pak Sahur membangun rumahnya di lahan bekas tambang pasir, awalnya tambang pasir tersebut adalah sebuah kebun, lalu oleh Pak Sahur dijadikan sebuah tambang pasir. Kemudian galian tambang pasir tersebut ditimbun, dan oleh Pak Sahur dijadikan sebuah rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah rumah itu jadi, berbagai kejadian mistis mulai menghantui rumah yang baru dibangun tersebut. Semua tetangga pun mengetahui perihal keangkeran rumah tersebut.
"Maklum saja angker, orang Pak Sahur seenaknya saja tanpa permisi meskipun itu lahan milik sendiri. Dahulu kan itu kebun, lalu diubah menjadi tambang pasir, lalu tambang pasir tersebut ditimbun untuk dibangun rumah," ujar salah seorang tetangga.
Keangkeran bukan hanya terjadi saat malam hari, tetapi juga siang hari. Seringkali perabotan di rumah Pak Sahur berterbangan ke mana-mana. Para tetangga juga tidak luput dari kejahilan hantu yang kini menghuni rumah Pak Sahur. Kejahilan hantu itu mulai dari memanggil nama orang yang lewat, melempar batu, dan juga menampakkan diri.
Hantu yang mendiami rumah Pak Sahur ada tiga, yaitu Hantu Siung, Hantu Biksu, Hantu Tentara Belanda. Mengapa dinamakan Hantu Suing karena mulutnya yang siung, begitu juga dengan Hantu Tentara Belanda karena berpakaian seperti Tentara Belanda, dan juga Hantu Biksu yang berpenampilan seperti Biksu.
ADVERTISEMENT
Meskipun mereka sama sama hantu, tetapi ketiganya tidak saling akur, malah saling bertengkar. Itulah mengapa perabotan di rumah Pak Sahur selalu bertentangan, berantakan, seperti habis terjadi perkelahian.
Pada mulanya Pak Sahur tidak memperdulikannya, tapi lama kelamaan ia dan keluarganya merasa terganggu. Ia pun akhirnya meminta bantuan seorang kyai yang juga dikenal memiliki ilmu kebatinan untuk memindah ketiga hantu tersebut.
Tentu hal tersebut sangat sulit, pada awalnya Hantu Suing, Hantu Tentara Belanda, dan Hantu Biksu tersebut tidak mau untuk pindah. Mereka pun melawan, tapi dengan mudahnya ketiga hantu tersebut dapat ditaklukkan. Akhirnya hantu tersebut mau dipindahkan, dan dicarikan tempat tinggal. Untuk proses pemindahan ke tempat barunya, para hantu tersebut minta digendong ketika memindahkannya.
ADVERTISEMENT
Rencananya hantu tersebut akan dipindahkan oleh Pak Kyai ke hutan di ujung desa. Hantu Suing, Hantu Tentara Belanda, Hantu Biksu tersebut pun digendong, dan di bawa ke hutan ujung desa. Perjalanan menuju ke hutan ujung desa tersebut, melewati pinggiran desa, dan lumayan jauh.
Ketika di tengah perjalanan, di sebuah gudang yang tidak terpakai lagi. Hantu Suing meminta turun, ia mau menempati gudang kosong tersebut, akhirnya diizinkan. Perjalanan pun dilanjutkan, ketika melewati Pohon Kapuk, Hantu Biksu meminta turun. Akhirnya hantu tersebut turun, dan menempati Pohon Kapuk. Kali ini tinggal Hantu Tentara Belanda, perjalanan pun dilanjutkan, ketika melewati kuburan desa. Hantu tersebut minta turun, ia memilih tinggal di kuburan desa saja.
Ketiga hantu tersebut mengatakan jika rumah Pak Sahur dikosongkan dan tidak ditempati lagi, maka mereka akan kembali ke rumah tersebut. Berpuluh-puluh tahun kemudian Rumah Pak Sahur kini kosong tanpa penghuni sepeninggal Pak Sahur dan istrinya.
ADVERTISEMENT
Kesan angker kian terasa di rumah tersebut, apalagi lampu penerangan yang mati kian menambah keangkeran. Tetapi belum ada tanda-tanda Hantu Suing, Hantu Tentara Belanda, dan Hantu Biksu kembali ke tempat tersebut.
Para anak kecil pun kini setiap melewati rumah tersebut selalu lari-lari terengah, karena mereka takut.Perihal Hantu Tersebut, yang tinggal di tempat barunya tidak lagi mengganggu orang yang lewat. Meskipun mereka sering kali menampakkan diri, tetapi tidak mengganggu.
Bagi yang memiliki kepekaan, maka ketika mengunjungi tempat tersebut akan melihat Hantu Suing yang sedang duduk di jendela gudang kosong tersebut. Ketika mengunjungi Pohon Kapuk akan melihat Hantu Biksu yang sedang bersemedi. Ketika mengunjungi kuburan desa, maka akan melihat Hantu Tentara Belanda yang sedang mondar mandir.
ADVERTISEMENT
Seringkali kali jika ada anak kecil yang memiliki sensitif atau kepekaan, lewat di Pohon Kapuk, maka Hantu Biksu tersebut akan terbang menghampiri anak kecil tersebut. Hantu Biksu tersebut niatnya mau berkenalan, tetapi malah seringkali membuat takut, karena kemunculannya yang mengagetkan. Terbang dari Pohon Kapuk ke depan anak kecil sambil menghadang jalan.